Jalinan Benang-benang Hangat
Material rajut yang diaplikasikan pada barang-barang interior memberi kesan hangat dan nyaman. Motif-motifnya yang klasik mengantarkan nuansa romantis sekaligus bergaya pada ruangan. Pada dasarnya, berbagai produk interior bisa dibuat dengan material rajut, baik yang menggunakan teknik "knit" maupun "crochet". Hasilnya tak hanya interior yang menawan, tetapi juga suasana yang ramah bersahabat.
Jalinan benang pink muda, biru muda, kuning muda, diseling warna senada tetapi lebih tua membentuk setengah lingkaran bernuansa cerah tergantung di dinding. Pola bagian tengahnya serupa mandala. Dengan garis tengah nyaris 2 meter, hiasan tersebut akan langsung menyedot perhatian jika dipasang di sebuah ruangan. "Bukan untuk hiasan dinding, itu sebenarnya karpet yang belum selesai," kata pembuatnya.
Inilah kerajinan rajut untuk dekorasi interior karya Nanik Handayani dan Utami Sumbodo dari D\'krea & Nath yang diberi nama Mandala Madness. Nanik sengaja memasangnya sedemikian rupa sehingga tampak seperti hiasan dinding. Alasannya, biar langsung dilihat orang.
Benarlah adanya. Saat dipajang di pameran Inacraft beberapa waktu lalu, banyak orang datang dan bertanya tentang kreasi tersebut. Mereka kagum dengan rajutan tangan yang menawan itu, baik dari segi desain, warna, bentuk, maupun ukurannya.
Mandala Madness merupakan kreasi rajut terbaru dari D\'krea & Nath yang berlokasi di Ciledug, Kota Tangerang. Nanik dan Utami telah mengerjakan produk tersebut selama enam bulan dan masih terus menyelesaikannya. Dari setengah lingkaran, nantinya produk itu akan menjadi persegi. Langsung terbayang nyamannya kaki menginjak kelembutan karpet rajutan itu. Atau betapa nyamannya berbaring-baring malas di atasnya.
Benang yang dirajut adalah benang turki. "Benang dari luar negeri warnanya lebih keluar. Hasilnya jadi cerah, ngejreng," ujar Nanik.
Tak hanya karpet, D\'krea & Nath membuat beragam hiasan dan perlengkapan rumah dari kreasi rajut. Beberapa di antaranya pajangan dinding, sarung bantal kursi, sampiran pada sandaran sofa, karpet, taplak meja, tutup televisi, selimut kecil, wadah tisu, dan alas dudukan bangku.
Nanik dan Utami telah bermitra selama 15 tahun. Mereka berdualah yang mengerjakan segala produk D\'krea & Nath. "Awalnya saya diajarin orangtua saat masih sekolah dasar. Setelah ditekuni, saya sempat berhenti merajut. Baru mulai lagi tahun 2000. Semula hanya bikin yang kecil-kecil, seperti alas gelas dan sarung bantal," tutur Nanik.
Setelah itu, mereka mencoba membuat produk dengan ukuran lebih besar, terutama untuk produk dekorasi rumah. Kreasi ditambah lagi menjadi berbagai aksesori, seperti dream catcher.
D\'krea & Nath juga mencoba produk baru, yakni kreasi rajut yang dibuat kaku dengan teknik dan cara khusus sehingga bisa dipakai sebagai wadah benda yang lebih berat. Bentuknya seperti mangkuk, bisa digunakan sebagai wadah buah, permen, atau aneka penganan.
Bahan utama rajut adalah benang rajut dari beragam jenis, seperti benang katun, poliester, dan rayon. Nanik mengatakan, mereka biasanya menggunakan benang lokal dan benang impor. "Benang lokal buatan Surabaya, Bandung, dan Bali. Sayangnya warna benang lokal sering diskontinu. Kalau kehabisan benang, ya tamat," katanya.
Karena semua dikerjakan murni dengan tangan dan hanya berdua, waktu pembuatan menjadi tantangan. Nanik dan Utami sengaja belum membuat toko atau gerai dan menerima pesanan melalui aplikasi Whatsapp, Line, Instagram, dan layanan pesan singkat.
Mereka lebih berkonsentrasi untuk membuat produk-produk yang akan dipasarkan dalam berbagai pameran kerajinan. Selain Inacraft, D\'krea & Nath sering hadir dalam pameran Crafina dan Indonesia Heritage.
Beragam kreasi D\'krea & Nath bisa diperoleh dari harga Rp 50.000 hingga jutaan rupiah. Khusus Mandala Madness, bisa dibawa pulang dengan harga Rp 5,5 juta.
Lihat nenek
Astri Chintia Dewi, akrab dipanggil Achied, juga memanfaatkan media sosial sebagai etalase dan sarana interaksi dengan calon konsumen produk rajut karyanya melalui akun Astri Chintia Dewi Achied di Facebook dan akun achieds.art di Instagram.
Mengawali kiprah di dunia rajut dengan membuat dompet dan tas, Achied kian percaya diri merambah ke produk-produk interior berukuran besar. Ia kemudian banyak membuat sarung bantal dan taplak meja sesuai dengan pesanan yang masuk.
Saat ini ia juga tengah mengerjakan runner dan bed cover dengan motif setangkai bunga mawar.
Kesukaannya pada bunga membuat ia sering mengaplikasikan hiasan bunga-bunga pada karya rajutnya. Misalnya, sarung bantal kursi yang dihiasi deretan bunga-bunga mekar. Begitu pula dengan warna, ia lebih suka membuat hasil rajutnya berwarna-warni seperti kesukaannya. "Bikin ruangan lebih ceria," katanya.
Achied tidak sengaja menekuni rajut. Satu setengah tahun lalu, seusai menikah, ia tidak lagi bekerja. Setelah selesai dengan pekerjaan rumah tangga, perempuan yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai administrasi sebuah perguruan tinggi di Lampung ini punya banyak waktu luang. "Bosan cuma nonton saluran TV kabel, akhirnya saya buka-buka media sosial," kata Achied yang kini tinggal di Cipinang Muara, Jakarta Timur.
Dari situ ia melihat produk rajut lucu-lucu dan teringat dengan keterampilan lamanya. Achied mulai belajar merajut secara otodidak. "Dulu hanya lihat nenek merajut. Enggak pernah tertarik mencoba karena kesannya pekerjaan nenek-nenek, enggak menarik. Ternyata sekarang malah suka," ungkap Achied.
Ia kemudian belajar beragam teknik merajut, terutama crochet, dari nol lewat Youtube dan Pinterest. Ia juga bergabung dengan komunitas rajut daring di Instagram, havefunwithyarn, yang memberinya banyak pengetahuan baru tentang rajut, seperti jenis-jenis benang.
Saat ini, ia juga mulai belajar teknik knitting untuk membuat barang-barang sandang. "Teknik knitting ini membuat rajutannya melar mengikuti bentuk tubuh atau barang yang dipakaikan rajut tersebut. Kebalikan dengan produk dari teknik crochet, yang jika dipakai, rasanya kurang nyaman," kata Achied.
Untuk membuat satu sarung bantal, ia perlu waktu empat hari. Ia membuat lebih dulu bagian tengah atau bagian hiasan yang berukuran kecil, misalnya 10 x 10 cm. Setelah terkumpul sebanyak yang dibutuhkan, bagian-bagian itu dirangkai membentuk bidang yang lebih luas, seperti segi empat atau lingkaran. Sebagai penutup, diberi hiasan pinggir bidang, semacam renda untuk mempermanis penampilan akhir. Sarung bantal bisa dibuat dengan teknik-teknik dasar rajut crochet, seperti chain, single crochet, double crochet, half double crochet, dan triple double crochet.
Apa pun tekniknya, jalinan benang rajut siap menghangatkan rumah.