logo Kompas.id
Gaya HidupPerayaan Cinta ala Breitling
Iklan

Perayaan Cinta ala Breitling

Oleh
Dahono Fitrianto
· 4 menit baca

Ada 13 pesawat berbagai jenis terparkir di apron Lapangan Terbang Dijon-Bourgogne dekat kota Dijon, Perancis, Kamis (29/6) pagi. Mereka disediakan sebagai bagian dari perayaan semangat dan gairah di balik merek jam tangan berusia 132 tahun asal Swiss. Selama 10 hari, Breitling, merek arloji yang bermarkas besar di Grenchen, Swiss, itu mengundang tamu dari seluruh dunia berkumpul di acara Breitling Corporate Event. Acara rutin yang digelar tiap beberapa tahun sekali itu tahun ini digelar di Dijon.Bukan tanpa alasan Dijon dipilih. Breitling Jet Team, tim aerobatik sipil terbesar di dunia yang menggunakan pesawat bermesin jet, bermarkas di lapangan terbang yang dulu adalah Pangkalan Udara AU Perancis itu. Selama satu hari penuh, setiap rombongan diberi kesempatan merasakan langsung dunia yang identik dengan Breitling, yakni dunia penerbangan. Bisa dikatakan, inilah perayaan cinta ala merek arloji tersebut, cinta akan dunia dirgantara. Semua tamu undangan dipersilakan merasakan terbang dengan setiap pesawat yang ia mau, mulai dari ikut bermanuver aerobatik dengan pesawat jet L-39 Albatros milik Breitling Jet Team (BJT) hingga merasakan terbang di atas Bucker Ju-131 Jungmann, pesawat antik buatan tahun 1935 yang berkokpit terbuka. Atau bagi yang bernyali lebih, disiapkan tantangan terjun payung (skydiving) secara tandem dari ketinggian 4.000 meter. Hanya ada satu atraksi udara yang absen tahun ini, yakni atraksi "berjalan" di atas atap pesawat alias wingwalk. Alasannya, atraksi semacam itu dilarang di wilayah Perancis. "Kalau acara diadakan di Swiss, kita bisa ikut merasakan wingwalk itu," kata Irwan Danny Mussry, Presiden dan CEO Time International, peritel resmi Breitling di Indonesia.Acara ini sendiri, seperti judulnya, sebenarnya adalah acara internal Breitling. Setiap agen resmi Breitling di suatu negara dipersilakan mengundang peritel, dealer, atau pelanggan setia arloji itu ikut dalam acara. Irwan memilih mengajak dua jurnalis dari Indonesia, termasuk Kompas.Nilai dan semangatApa sebenarnya yang hendak dicapai dari acara ini? Tak lain adalah untuk membuat setiap pencinta Breitling memahami nilai dan semangat yang ada di balik arloji Swiss itu. Seperti diungkapkan Herve Genour, sejarawan internal Breitling dalam film dokumenter Super Factories: Breitling (2012), hubungan Breitling dengan dunia penerbangan sudah terjadi sejak pesawat-pesawat udara pertama diciptakan pada awal abad ke-20.Breitling, yang saat itu sudah memproduksi jam yang dilengkapi stopwatch menjadi pilihan para pionir dunia penerbangan kala itu. Mereka membutuhkan instrumen yang bisa mencatat waktu terbang mereka dengan presisi. Pada 1923, bos Breitling saat itu, Gaston Breitling, menemukan tombol untuk memulai dan menghentikan serta me-resetstopwatch ini, yang terpisah dari tombol utama untuk memutar mekanisme mesin jam. Temuan ini memungkinkan pilot mencatat total waktu terbang secara akurat meski mereka harus mendarat untuk beristirahat di tengah durasi terbang yang panjang. Kemesraan Breitling dengan dunia penerbangan makin kental saat Perang Dunia II, instrumen chronograph (jam dan stopwatch) buatannya dipasang sebagai salah satu instrumen standar di kokpit pesawat-pesawat tempur dan pengebom era itu. Hingga kini, momen sejarah yang menentukan ini masih dikenang oleh Breitling dengan membuat jam dinding yang berbentuk seperti panel instrumen di kokpit pesawat tersebut. Usai perang, Breitling pun masuk ke dunia penerbangan sipil dengan menjadi pemasok resmi arloji chronograph bagi para anggota Aircrafts Owner and Pilot Association (AOPA) di samping tetap menjadi pemasok instrumen presisi di kokpit pesawat sipil. Breitling pun makin identik dengan dunia aviasi. Menurut Andreas Thoren, Manager Penjualan Breitling Nordic dari Swedia, Breitling pun sempat menjadi pemasok arloji resmi para pilot di sejumlah angkatan udara. "Dulu para pilot Angkatan Udara Swedia juga dipasok oleh Breitling," tuturnya.Pernyataan modePada gilirannya, kedekatan ini pun berkembang menjadi semacam pernyataan mode alias fashion statement bagi para pilot sekaligus pencinta dunia penerbangan lainnya. Aktor John Travolta, yang juga seorang pilot profesional, mengatakan, tak banyak aksesori mode yang bisa dipilih oleh pria untuk menggambarkan diri dan kepribadiannya. "Saya percaya ada koneksi spesifik antara seorang pria, arlojinya, dan kepribadiannya. Bagi saya, (arloji Breitling) ini sangat maskulin, seksi, dan memiliki tampilan yang tak terbantahkan," kata Travolta dalam Super Factories: Breitling. Walau demikian, tak berarti Breitling hanya dikhususkan bagi kaum Adam. Sejak dekade 1960-an, aktris Raquel Welch sudah mencitrakan dirinya dengan mengenakan arloji Breitling Copilot. Dan hingga kini, model Breitling untuk perempuan terus dipasarkan.Sebagai sebuah produk mode, bentuk dan tampilan arloji-arloji Breitling pun terus dikembangkan sesuai tuntutan zaman. Saat ini, misalnya, ada arloji Breitling yang dilengkapi display digital, atau model Breitling Emergency yang dilengkapi antena pemancar sinyal darurat apabila terjadi kecelakaan pada pilot atau siapa pun yang mengenakannya. "Kami di Indonesia sudah menjalin kerja sama resmi dengan Badan SAR Nasional terkait fungsi Breitling Emergency ini," tutur Irwan.Namun, apa pun model dan tampilan jam-jam Breitling, mereka masih mempertahankan berbagai karakter asli yang membuat arloji ini digemari pilot seluruh dunia. Karakter itu adalah tampilan yang mudah dibaca, informasi waktu yang akurat dan presisi, serta ketahanan tinggi. Pada akhirnya, acara di Dijon ini adalah bagian dari sebuah pencitraan mode ini. Karena bagi sebuah produk berkualitas tinggi, citra tak bisa hanya diwujudkan dengan kata yang muluk-muluk, tetapi dengan tindakan dan bukti nyata.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000