logo Kompas.id
Gaya HidupMata-mata Versus Monster
Iklan

Mata-mata Versus Monster

Oleh
· 6 menit baca
Perbedaan generasi tak pelak membawa problemanya masing-masing. Banyak produk budaya yang hidup, bahkan menjadi ikon sebuah generasi, tetapi lalu pudar atau menghilang, bahkan tidak dikenal generasi berikutnya.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Perbedaan generasi tak pelak membawa problemanya masing-masing. Banyak produk budaya yang hidup, bahkan menjadi ikon sebuah generasi, tetapi lalu pudar atau menghilang, bahkan tidak dikenal generasi berikutnya.

”Bete gue, pagi-pagi udah diceramahi nyokap soal gay. Panjang banget chat-nya di Line. Gue langsung end chat,” kata Willy (28), bukan nama sebenarnya, di dalam mobil yang meluncur meninggalkan penginapan untuk jalan-jalan keliling Sydney. Willy adalah salah satu pemain band dari Indonesia yang diundang rekaman dan manggung di Sydney. Dengan wajah cemberut, dia memaparkan kejengkelannya merasa dimatai- matai ibunya yang lalu berujung pada larangan ini-itu, termasuk guyonan tentang gay tadi. Hampir sehari penuh dia mengungkit ”ceramah” ibunya itu.

Sejak hari pertama hingga ketiga di Sydney pagi itu, Willy dan rekan-rekannya kerap bercanda dengan teman gay meskipun sejatinya Willy adalah pria penyuka perempuan cantik. Namun, guyonan soal gay tadi sampai di-posting di Instagram sehingga ibunya, Jamilah (53), panggil saja demikian, akhirnya tahu.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000