MAUMERE, KOMPAS — Harian Kompas kembali menggelar kegiatan perjalanan bersepeda jarak jauh yang biasa dikenal sebagai jelajah sepeda. Kali ini, jelajah sepeda yang untuk pertama kalinya digelar pada tahun 2008 akan dilaksanakan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Petualangan dengan bersepeda di Flores itu akan dimulai hari Sabtu (12/8) hingga Kamis (17/8). Perjalanan dimulai dari Maumere di Kabupaten Sikka dan berakhir di Labuan Bajo, Manggarai Barat, dengan jarak 706 kilometer.
Dengan perjalanan bersepeda ini, pesepeda diajak turut serta menikmati obyek-obyek wisata di pulau yang dalam bahasa Portugis berarti bunga tersebut. Jelajah Sepeda Flores ingin mengajak masyarakat, terutama peserta, untuk lebih mengenal Flores dan mempromosikan potensi wisata pulau tersebut.
Ketua Jelajah Sepeda Flores Jannes Eudes Wawa saat konferensi pers di Maumere, Kamis (10/8), mengatakan, jelajah sepeda sejatinya bukan kejuaraan balap sepeda. Kegiatan ini tidak mencari pemenang. Kegiatan ini justru ingin mengajak masyarakat, terutama peserta, mengenal lebih dekat Nusantara, melihat lebih dekat kehidupan masyarakat, menyelami persoalan yang berkembang di masyarakat, serta menikmati kekayaan alam, tradisi, dan budaya Nusantara.
Selain itu, kegiatan ini mengajak peserta menikmati wisata dengan sepeda. Melalui sepeda, peserta bisa lebih santai untuk menikmati berbagai pesona wisata yang dilaluinya. Mereka bisa berhenti kapan saja untuk menikmati tempat-tempat wisata yang dilihatnya. Diharapkan pula, melalui cara ini bisa mempromosikan wisata suatu daerah menjadi lebih baik.
”Karena berwisata, biasanya menyinggahi sejumlah tempat yang dianggap menarik, lalu berswafoto, dan lainnya. Melalui swafoto, diharapkan peserta ikut mempromosikan daerah yang telah dikunjungi dengan bersepeda,” ujar Jannes.
Flores, kata Jannes, dipilih sebagai lokasi jelajah sepeda karena pariwisata di pulau ini tengah berkembang. Bahkan, pulau ini kian dikenal dunia setelah Pulau Komodo di Manggarai Barat yang menyimpan satwa langka komodo ditetapkan sebagai Tujuh Keajaiban Alam pada tahun 2012.
Flores memang memiliki potensi wisata beragam, yakni mulai dari wisata bawah laut hingga ke puncak gunung. Peserta juga akan diajak berkemah di punggung Gunung Kelimutu di Ende, berkemah di Pulau Rutong di Ngada, dan menginap semalam di kompleks rumah adat Wae Rebo di Manggarai.
Mengingatkan pemerintah
Selain mengajak peserta berwisata, Jelajah Sepeda Flores pun akan menjadi agenda untuk mengingatkan pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur wisata di Flores. Selama ini, wisata Flores dikembangkan sendiri oleh investor swasta ataupun masyarakat setempat. Kadang kala, mereka berkembang tanpa dukungan infrastruktur yang baik.
Ambil contoh, akses jalan pantai selatan Manggarai menuju Wae Rebo masih buruk. Terakhir kali, jalan itu diaspal pada awal tahun 1990-an. Sekarang, aspal jalan sudah terkelupas. Bahkan, ada sebagian jalan yang masih berupa tanah. Akibatnya, perjalanan sejauh lebih kurang 60 kilometer menuju Wae Rebo dari Ruteng, ibu kota Manggarai, bisa mencapai 3 jam perjalanan. Padahal, jika jalan baik, perjalanan dengan jarak sejauh itu dapat ditempuh hanya dalam satu jam.
Kondisi serupa terjadi di lintas utara Flores. Sebagian besar akses jalan utara masih berupa jalan tanah berbatu. Akibatnya, akses ini masih jarang digunakan. Padahal, pantai utara Flores dikenal memiliki pasir putih bersih. Di sekitar pantai utara pun banyak pulau-pulau eksotis yang memiliki bawah laut indah, seperti Pulau Riung di Ngada.
Melalui segala publikasi yang dilakukan Kompas saat Jelajah Sepeda Flores ini, kata Jannes, harian Kompas coba menyampaikan informasi sekaligus mengingatkan pemerintah setempat agar lebih serius membangun pariwisata. Pemerintah, ditambahkan Jannes, sebaiknya juga membangun infrastruktur demi kenyamanan wisatawan.
”Pariwisata dapat menjadi lokomotif untuk menggerakan sektor-sektor lain di Flores agar berkembang lebih baik. Apalagi, Flores memiliki banyak potensi di bidang pertanian dan perkebunan meski sejauh ini belum menjadi andalan,” ujar Jannes.
Berdasarkan pantauan Kompas, sepeda peserta Jelajah Sepeda Flores mulai berdatangan di Maumere. Dari total 50 peserta yang berpartisipasi, setidaknya 47 sepeda telah tiba di Maumere. Tiga sepeda lain segera dikirim ke Bajawa, Ngada, karena pemiliknya baru akan mengayuh dari Bajawa.
Kini, sebagian pemilik juga mulai menyetel sepedanya untuk menghadapi petualangan di Flores.