LABUAN BAJO, KOMPAS — Wisatawan dari sejumlah negara, Minggu (27/8), tampak memadati sejumlah sudut di pusat keramaian Labuan Bajo, Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Sejumlah lokasi, seperti Kampung Ujung di dekat pelabuhan, hingga malam hari tampak masih dipenuhi turis dari sejumlah negara.
Mereka tampak memilih beragam jenis ikan segar untuk kemudian diracik dan dimasak pengelola warung-waarung makan yang berdiri di pinggir jalan tersebut. Bahkan, relatif banyaknya pengunjung dari sejumlah negara ke Labuan Bajo itu sudah terasa sejak penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang menuju Bandara Komodo.
Cenderung tingginya kunjungan wisatawan itu menyusul musim puncak kunjungan wisata ke kawasan Taman Nasional Komodo yang kini masih berlangsung. Sejumlah pulau, seperti Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar yang berada dalam kawasan itu, dijangkau lewat Labuan Bajo sebagai gerbangnya.
Meski demikian, relatif tingginya angka kunjungan wisata tersebut masih menyisakan pertanyaan terkait tingkat kesejahteraan yang bisa diberikan kepada penduduk lokal. Gregorius Afioma, peneliti lembaga nonpemerintah Sun Spirit for Justice and Peace mengingatkan ihwal komposisi kepemilikan modal dalam industri layanan jasa pariwisata yang cenderung tidak berada di pihak penduduk lokal.
Selain itu, imbuh Gregorius, juga terdapat kecenderungan pemanfaatan sumber daya yang sama guna berbagai kepentingan yang potensial menimbulkan ketegangan. Misalnya, aktivitas penangkapan ikan dan sumber daya kelautan lainnya, dengan kegiatan pariwisata seperti menyelam dalam satu kawasan yang sama.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.