Bayang-bayang Anyaman di Rumah Reindel
Rumah tinggal yang ditempati keluarga Reindel Zulfikar Ngabito (44) boleh dibilang merupakan rumah idaman banyak keluarga. Tampak unik dan artistik serta memperhatikan aspek pendukung kesehatan, seperti sirkulasi udara dan cahaya, rumah ini menjadi harapan datangnya kehangatan dan kebahagiaan di hati penghuninya.
Berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan, Reindel belum setengah tahun menghuni rumah yang desainnya pernah dipamerkan di Maison & Objet 2017, pameran internasional dan bergengsi produk-produk gaya hidup yang digelar di Paris, Perancis.
Semula, pemilik sebuah klinik gigi dan pengembang perumahan ini tinggal di Terogong, tidak jauh dari rumah ini. Oleh karena keluarganya akan kedatangan anggota baru, yakni anak keempat yang lahir beberapa bulan lalu, Reindel merasa butuh rumah yang lebih luas. Ia kemudian mengetahui tentang rumah ini dari seorang rekannya yang ternyata adalah teman sang perancang rumah.
Berdiri di atas tanah 299 meter persegi, bangunan ini terdiri atas tiga lantai. Lantai paling bawah dijadikan area servis, yakni dapur, kamar asisten rumah tangga, dan tempat cuci. Di sebelahnya adalah garasi.
Di lantai atasnya ditempatkan ruang-ruang utama, yakni ruang keluarga, ruang makan dan pantry, serta kamar tidur. Di sinilah pusat kehidupan keluarga Reindel berdenyut. Ruang keluarga yang berhias televisi berukuran besar menjadi tempat favorit berkumpul, mulai dari mengobrol hingga menonton televisi. Kadang-kadang tempat ini atau meja makan juga dijadikan tempat mengaji anak-anak Reindel bersama guru yang datang di sore hari.
Tidak ada sekat fisik antar-ruang, kecuali dengan kamar tidur. Itu pun bagian atas dinding tidak sepenuhnya tertutup hingga ke langit-langit. Dengan begitu, sirkulasi udara antar-ruang lebih lancar. Fungsi antar-ruang juga lebih cair dan bisa saling "meminjam" ruang.
Lantai utama ini bisa dicapai dengan menaiki tangga yang dapat diakses langsung dari luar rumah sehingga terkesan rumah ini lebih tinggi dari sekitarnya. Di kanan-kiri tangga diberi pembatas "dinding" anyaman plastik produksi Byo Living. Dengan begitu, privasi tetap terjaga, namun tidak perlu membangun dinding masif.
Udara juga masih dapat masuk-keluar melalui celah-celah anyaman plastik tersebut. Demikian pula berkas cahaya yang menembus dan menjatuhkan bayangan anyaman yang indah di jam-jam tertentu.
Selain pada bagian kanan dan kiri tangga, dinding anyaman juga dipasang sebagai pembatas tangga di dalam rumah yang menghubungkan dengan lantai tiga tempat kamar anak-anak Reindel berada. Panel anyaman juga dipasang pada bagian luar rumah sebelah kiri hingga menaungi rumah. Kehadirannya menyumbang penampilan fasad rumah yang unik.
"Pada awalnya, panel ini semacam penghalang untuk memberi privasi karena dinding-dinding rumah adalah kaca. Begitu juga rumah di sebelahnya. Namun, ternyata panel ini juga bisa berfungsi sebagai second skin agar sinar matahari tidak langsung mengenai dinding yang bisa meningkatkan suhu ruangan," kata Novriansyah Yakub, arsitek rumah ini, yang akrab disapa Riri.
Redefinisi
Rumah ini sebenarnya merupakan satu dari empat rumah serupa yang dibangun oleh pengembang. Penampilan rancangannya yang seperti tumpukan mainan potongan-potongan balok membuat kompleks rumah-rumah ini dinamakan Stackhouse. "Rumah ini sebenarnya bisa dibilang redefinisi rumah tropis yang direspons dengan cara lebih kontemporer sesuai kondisi sekitarnya," kata Riri.
Reindel kemudian ingin memanfaatkan lahan yang tersisa di halaman depan menjadi bangunan. Agar praktis dan tidak perlu membuat konstruksi baru, Riri menyarankan untuk memanfaatkan kontainer. Ini juga sesuai dengan konsep stackhouse. Reindel menggunakan dua kontainer yang masing-masing berukuran 20 kaki atau 2,5 meter x 6 meter.
Satu kontainer diletakkan di halaman depan dan digunakan sebagai ruang tamu. Deretan sofa dan kursi tinggi menghadap meja bar terlihat di salah satu sudut melalui dinding-dinding kaca kontainer yang transparan.
"Kalau ada tamu bisa mengobrol di situ saja sehingga privasi kami di lantai utama bisa lebih terjaga. Kecuali untuk teman dekat dan keluarga bisa langsung naik ke atas," kata Reindel.
Satu kontainer lain diletakkan di "depan" lantai utama yang berada di atas sebagian tangga ke lantai utama. Kontainer di sini dimanfaatkan sebagai ruang kerja dan mushala. Setiap kontainer sudah diolah sedemikian rupa agar nyaman, antara lain diberi jendela, ventilasi silang, dan pendingin ruangan.
"Saya ingin ada nilai tambah untuk diferensiasi karakter bangunan, yakni bagaimana menciptakan bangunan yang tidak normatif secara bentuk dan hierarki ruangan. Misalnya, kalau mau ketemu pemilik rumah harus naik tangga ke atas dulu," kata Riri.
Selesai menaiki tangga dan memasuki lantai utama, di bagian kiri luar terlihat kolam renang. Jadi, kolam renang ini terletak di lantai satu. Dengan dinding-dinding kaca, keberadaan kolam dengan airnya yang biru bisa dinikmati dari dalam rumah.
Demikian pula dengan hijau tanaman di bagian depan dan samping yang menjadi pemandangan menyejukkan dari dalam rumah. Kondisi ini menimbulkan kesan tidak ada sekat antara bagian luar dan dalam. Bagian dalam rumah juga berlimpah cahaya alami di siang hari.
"Ada feeling inside outside. Dari dalam rumah, kita masih bisa menangkap suasana di luar ruangan. Begitu juga ketika masih di luar, sudah bisa merasakan aura di dalam rumah," ujar Riri.
Istri Reindel, Alia Karina Zulkarnain (41), menginginkan nuansa klasik ala Amerika untuk penataan interior rumah. Jadilah dinding-dinding dengan bata ekspos berwarna putih di bagian dalam rumah yang diperkuat lantai marmer berwarna putih dengan gurat abu-abu. Di bagian pantry, dindingnya ditutup dengan tegel yang penampilannya menyerupai bata ekspos, juga berwarna putih namun mengilat.
Selain mengeksplorasi material anyaman dari plastik, Riri juga menggunakan materi kayu dan beton. Digunakan pula corten steel pada beberapa bagian panel dinding luar rumah. Baja corten sengaja tidak diberi cat (unfinished) untuk menciptakan kesan berkarat. Dengan demikian, semacam terjadi dialog antarmaterial.
Selain memberi variasi, hal itu juga untuk menghindari kekakuan. Contoh kecil, pegangan pintu dari logam g diberi aksen anyaman yang memberi kesan unik dan tidak kaku. Rumah ini juga dilengkapi dengan resapan limbah rumah tangga sebelum hasil olahannya dibuang ke saluran umum. "Rumah ini memenuhi syarat ideal rumah bagi keluarga kami," kata Reindel.