PARIS, KOMPAS -- Para pelancong Indonesia yang sehari-hari memadati pintu-pintu keluar negeri Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dan bandara-bandara lainnya di Indonesia, ditunggu mampir ke Perancis, dan melanjutkan perjalanan ke luar kota Paris. Perjalanan keluar kota Paris, seperti Paris-Normandia melalui sungai Seine, tidak kalah menarik, karena lewat tepian sungai itu kita bisa membaca sejarah Perancis dan budayanya, selain menikmati pemandangan alam dan penduduknya yang indah dan harmoni.
Pemandangan alam di sisi kiri dan kanan Sungai Seine berupa daratan bergunung-gunung yang hijau, pepohonan dan rerimbunan dengan daun yang warna-warni khas di kawasan dingin, bebek-bebek berparuh pink, dan angsa yang berenang bebas di air sungai yang diliputi kepulan embun. Di tepian Seine juga terdapat perkampungan dan perkotaan dengan bangunan-bangunan khas arsitektur Perancis.
Sungai Seine yang membentang mulai Paris hingga daerah pantai Normandia yang terkenal dengan pecahnya Perang Dunia II pada 6 Juni 1944, melintasi kota Versailles, Mantes-la-Jolie, La Roche-Guyon, Giverny, Vernon, Rouen (ibu kota Normandia), dan Caudebec-en-Caux
Sungai Seine yang membentang mulai Paris hingga daerah pantai Normandia yang terkenal dengan pecahnya Perang Dunia II pada 6 Juni 1944, melintasi kota Versailles, Mantes-la-Jolie, La Roche-Guyon, Giverny, Vernon, Rouen (ibu kota Normandia), dan Caudebec-en-Caux. Ini adalah rute perjalanan kapal pesiar Uniworld, S.S Joie de Vivre terbaru yang ditumpangi Harian Kompas, berangkat dari Paris, hari Minggu (5/11). Dan hari Selasa (7/11), kapal memasuki Rouen, ibu kota Normandia yang bersejarah. Kemudian menjelang pagi Rabu (8/11), kapal sudah sampai di Caudebec-enCaux.
Ketika kapal pesiar berhenti di Rouen, semua penumpang turun dan jalan-jalan menuju kota Rouen yang dihuni penduduk sekitar 400.000 orang. Udara dingin dengan suhu sekitar lima derajat Celsius membuat banyak penumpang kapal pesiar mengenakan jaket tebal dan tutup kepala ketika menyusuri bangunan-bangunan tua bersejarah, termasuk gereja-gereja tua yang bergaya gothic di kota itu.
Gereja Katedral hampir hancur waktu itu ketika terjadi perang dunia kedua. Kota Rouen saat itu hancur ketika terjadi serangan bom oleh tantara sekutu Perancis melawan Jerman yang menduduki kawasan Normandia
“Gereja Katedral hampir hancur waktu itu ketika terjadi perang dunia kedua. Kota Rouen saat itu hancur ketika terjadi serangan bom oleh tantara sekutu Perancis melawan Jerman yang menduduki kawasan Normandia,” tutur Miranda Axton, pemandu wisata Rouen. Banyak cerita sejarah dunia yang dapat digali dari kota tepi Seine itu.
Rouen pada abad pertengahan Eropa tercatat pernah menjadi kota makmur dan sangat besar. Bekas kejayaannya masih dapat dilihat saat ini. Keindahan alam, dan cerita sejarah dunia yang menentukan masa depan bangsa Eropa inilah yang menjadi latar belakang mengapa orng-orang merasa perlu ke Normandia. “Ini yang membuat perjalanan Paris-Normandia disukai kalangan bisnis dari seluruh dunia, dan pensiunan yang selama ini bekerja keras,” kata Florence Ang, Public Relations And Partnerships Manager The Travel Corporation (TTC) yang berkantor di Singapura.
Menurut Henry Yu, Manager Asia, Uniworld, perusahaan pemilik dan sekaligus operator kapal pesiar Uniworld Boutique River Cruise Collection, peserta tour Paris- Normandia kebanyakan berasal dari kalangan bisnis dan pensiunan. Mereka sekitar 70 persen dari Amerika Serikat, 10 persen Kanada, 10 persen Australia, dan sisanya Asia.
Peserta tur Paris- Normandia kebanyakan berasal dari kalangan bisnis dan pensiunan
“Dari Asia sebagian besar berasal dari Singapura, Hong Kong, Filipina, dan Taiwan. Sedangkan dari Indonesia masih sangat sedikit. Makanya, kami berharap pelancong Indonesia bergabung dalam perjalanan sungai yang menyenangkan bersama Uniworld. Sungai Seine sudah menunggu turis Indonesia,” kata Henry Yu yang mendampingi Florence Ang dalam percakapannya dengan wartawan.
Hotel kecil bintang lima
Turis Indonesia tidak perlu khawatir berada di Paris, Perancis. Sebelum melanjutkan perjalanan keluar kota Perancis, turis bisa tinggal di Paris selama beberapa hari sambil menjelajahi apa saja yang ada di Paris. Banyak hotel yang siap menerima untuk menginap, baik itu hotel besar maupun yang berukuran sedang, atau pun kecil.
Namun tidak semua hotel kecil murah. Ada juga hotel kecil tetapi berbintang lima, dengan layanan mewah, seperti di Le Roch Hotel & SPA yang hanya memiliki 31 kamar, berlokasi di 28 Rue Saint Roch. Hotel ini didesain sedemikian rupa sehingga tamu betah seakan-akan tinggal di rumah. Ada tungku perapian penghangat badan yang selalu menyala di ruang lobi hotel Le Roch, dan rak buku yang berisi beragam judul dan tema.
Sambil menyeruput kopi dan atau minuman lain, tubuh perlahan-lahan merasakan kehangatan api yang terus menyala dari tungku perapian di ruang tamu. Sementara tamu bisa ngobrol, sambil buka-buka buku sebelum memasuki kamar hotel yang dibuat sangat artistic dan lengkap fasilitasnya. Hotel dan semua kamarnya didesain oleh arsitek Sarah Lavoine.
Tidak usah khawatir, kami siap menerima turis Indonesia. Kami juga akan menyajikan menu makanan halal untuk orang Indonesia
Ketika jenuh tinggal di hotel, turis bisa jalan kaki menuju jalan-jalan terkenal yang dekat dengan gedung Opera Garnier, Palais Royal, Place Vendome, dan museum Musee du Louvre yang tidak jauh dari hotel. “Tidak usah khawatir, kami siap menerima turis Indonesia. Kami juga akan menyajikan menu makanan halal untuk orang Indonesia,” kata Guillaume Biozouard, Wakil Manager Le Roch Hotel & SPA yang sedang ngobrol dengan tamu asal Indonesia. Le Roch kini sedang mengembangkan pasar ke Asia, termasuk Indonesia, Jepang, dan Korea.
Indonesia dan Jepang adalah pasar baru dalam pengembangan bisnis hotel di Paris. Dan, dalam pengamatan Gillaume, turis dari negara-negara Asia cocok untuk tinggal di hotel dan kamar yang kecil tetapi terasa nyaman. Turis dengan rombongan keluarga dalam jumlah banyak, akan cocok tinggal di hotel-hotel besar yang menampung banyak orang. Dan, semuanya ada di Paris.
Bagi yang ingin jalan-jalan dengan bus keliling Paris, tetapi pingin menghemat uang, ada bus tingkat Hop-On Hop-Off Tour, bahkan bus yang warna hijau gratis. Di dek bagian atas pada bus bertingkat yang terbuka tanpa atap memungkinkan para penumpangnya leluasa memandang dan memotret kota Paris dengan jelas.
Paris memang menarik, banyak kawasan ruang hijau, dengan taman-taman yang tertata rapi. Banyak kegiatan budaya yang terjadual di gedung-gedung kesenian, banyak galeri seni, monumen-monumen terkenal, dan restoran-restoran hasil renovasi
Paris memang menarik, banyak kawasan ruang hijau, dengan taman-taman yang tertata rapi. Banyak kegiatan budaya yang terjadual di gedung-gedung kesenian, banyak galeri seni, monumen-monumen terkenal, dan restoran-restoran hasil renovasi. Setiap hari ada sekitar 300 kegiatan atau event penting di Paris. Semua terbuka untuk umum, termasuk hari musik the Fete de la Musique, museum malam hari the Nuit des Musees, dan Heritage Day.
Paris tetap menarik karena kualitas gaya hidup di berbagai sektor terus diperbarui. Semua berubah dan bertumbuh.