Djakarta Warehouse Project Optimistis Bisa Kumpulkan Devisa Rp 350 Miliar
Oleh
Windoro Adi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Festival tahunan electronic dance music (EDM) internasional, Djakarta Warehouse Project (DWP), yang bakal digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, 15-16 Desember 2017, diharapkan bisa menghimpun devisa sekurangnya Rp 350 miliar.
"Dengan perhitungan optimis, dari 100.000 pengunjung, 35 persen atau 35.000 di antaranya adalah orang asing. Berdasarkan survei kami pada kegiatan yang sama tahun lalu, mereka bakal tinggal sepekan di Indonesia, menghabiskan uang per orang minimal Rp 10 juta. Dengan demikian, devisa yang bakal dihimpun dari acara ini Rp 350 miliar," tutur Sarah Deshita, Assistant Brand Manager Ismaya Live, penyelenggara DWP, Minggu (3/12).
Tahun lalu, DWP mampu mengumpulkan 90.000 pengunjung yang 30 persen di antaranya orang asing. "Kami optimistis karena kegiatan diselenggarakan ketika musim dingin di luar negeri berlangsung. Seluruh hotel yang ada di kawasan Kemayoran pun kini sudah habis dipesan para pengunjung asing kami. Tiket DWP pun sudah 80 persen habis," papar Sarah. Untuk mencegah pemalsuan tiket, pihaknya baru akan mengedarkan tiket resmi pada H-2.
Di tempat lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendesak warga Jakarta mendukung kegiatan DWP karena mampu menghasilkan devisa yang fantastis. Menurut Sandiaga, kegiatan ini juga memiliki efek domino yang positif bagi perekonomian masyarakat bawah. "Akar rumput bergerak. Itu yang kita inginkan," tegasnya di Cilandak Timur, Jakarta Selatan, kemarin.
Pada pagelaran kali ini, DWP akan mendatangkan berbagai DJ internasional, antara lain Cesqeaux, David Gravell, Flume (DJ set), Ilan Bluestone, Marshmello, NWYR, Ookay, Purple Haze, R3HAB, Robin Schulz, Slander, Tiesto, Vini Vici, Zatox, dan Zeds Dead. Di hari kedua akan tampil DJ Bassjackers, Desiigner, DVBBS, Flosstradamus, Galantis, Hardwell, Loco Dice, Richie Hawtin, dan Steve Aoki.
Panggung Elrow
Pada hari kedua DWP, seluruh tampilan panggung bakal dibongkar dan diganti dengan karya Keluarga Elrow asal Barcelona, Spanyol. Inilah untuk pertama kalinya Elrow mau diboyong ke Asia. "Dunia industri hiburan mengenal Elrow sebagai seniman dunia paling handal dalam menata panggung, cahaya, dan efek-efek membangun suasana gegap gempita. Keluarga ini sudah menjadi ikon dunia industri hiburan massal," ujar Sarah.
Kini, setiap tahun, Ismaya Live secara rutin menggelar 20 kali festival DJ dunia di luar negeri maupun dalam negeri. "Agustus lalu kami menggelar WTF (We The Fest) dengan jumlah pengunjung 50.000 orang. Kami bangga dan enggak nyangka Pak Jokowi (Presiden RI Joko Widodo) datang. Beliau tampak antusias menikmati kegiatan ini," ungkap Sarah.
Dengan kemampuan menghimpun pengunjung sampai 100.000 orang, kini DWP masuk 10 besar festival panggung DJ dunia. "Kalau pemerintah mendukung kami, kami optimistis DWP mampu masuk sekurangnya lima besar dunia," ucap Sarah. Dukungan tersebut antara lain berupa pengurusan izin yang lebih cepat dan sederhana, ketersediaan lahan yang lebih luas, dan fasilitas transportasi yang nyaman dan cepat.
"Tomorow Land di Belgia bisa merebut peringkat satu dunia karena memiliki lahan luas bahkan untuk membuka tenda bermalam pengunjungnya. Bayangkan berapa devisa bisa dihimpun lewat kegiatan sepekan di Tomorow Land," ujar Sarah.
Indonesia, lanjut Sarah, memiliki tradisi dan kesenian beraneka dan melimpah. Anak anak mudanya pun inovatif dalam mengembangkan dunia industri kreatif. "Bagi kami, hal tersebut adalah modal tak ternilai. Tinggal meredam sejumlah kendala yang saya sampaikan tadi," jelas Sarah.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.