Si Manis Ayu
Sebelum menyantap ramen ikan ayu yang disajikan sebagai menu utama, pengunjung terlebih dulu digoda dengan satu set hidangan pembuka. Disajikan dalam piring berbentuk ikan, terdapat beberapa jenis hidangan. Seiris ikan ayu yang diasinkan mengawali rasa penasaran. Di tengah terpaan rasa asin, terselip rasa manis daging ikan ayu, membuat cita rasanya unik.
Irisan kecil ayu dihidangkan bersama ikan teri manis yang berasal dari Danau Biwako, dashimaki tamago atau telur dadar, roti kering plus krim, dan salad sayuran berisi labu, paprika, jamur, brokoli, lotus, dan bawang bombai.
Sapaan manis asin sekejap di lidah itu memang memancing penasaran. Menyusul kemudian hidangan utama. Semangkuk besar ramen ayu mencuri perhatian. Ramen berkuah bening dari kaldu ikan ayu ditaburi daun bawang. Di atasnya diletakkan ikan ayu yang telah dibelah sama besar, kecoklatan karena dipanggang. Segaris duri melintang di tengahnya.
Pelayan di warung Kawaramachi Izumiya mengatakan, makanlah semua (ikan)nya. Sisakan sedikit kuahnya untuk disantap dengan nasi, katanya.
Sup ramen terasa gurih dan ringan. Satu seruputan ramen, satu sendok kuah, satu gigitan ayu. Satu lagi. Satu lagi. Hingga tak terasa seluruh isi mangkuk sudah berpindah ke perut. Rasa gurih, manis, dan segar memenuhi mulut. Menuruti saran pelayan, tak sedikitpun bagian ikan ayu tersisa.
Selain disajikan bersama nasi, ramen ayu disajikan dengan acar buah plum atau ume. Buah berwarna keunguan itu terlihat manis. Namun, begitu menyentuh lidah, rasa asam luar biasa langsung membuat wajah mengernyit. Menurut si pelayan, acar plum itu bisa dicampur dengan nasi dan kuah ramen sehingga tersaji semacam bubur asam manis.
Selain ramen ayu, Kawaramachi Izumiya juga menyediakan olahan ikan ayu panggang untuk disantap dengan nasi. Melalui penerjemah, pelayan menjelaskan, ikan ayu dipanggang perlahan di atas arang yang sudah dinyalakan lebih dulu. Pemanggangan perlahan itu memungkinkan seluruh bagian ikan disantap saking empuknya.
Hidangan khas lainnya adalah narezushi ayu atau sushi yang difermentasi dengan cuka. Ikan ayu bersama nasi dan garam disimpan dan difermentasi selama satu tahun.
Di lantai bawah, Kawaramachi Izumiya juga menjual beragam olahan ikan ayu untuk buah tangan atau disantap di rumah. Ada ikan ayu asap, asam manis, panggang, yang dikemas dalam plastik kedap udara untuk dibawa pulang.
400 tahun
Ikan ayu bisa ditemukan di banyak sungai yang mengalir di Jepang. Di sungai beraliran deras dari utara hingga selatan Jepang, ikan ayu menjadi spesies paling penting dalam perikanan air tawar di Jepang. Ikan ini bisa tumbuh sepanjang 20-30 sentimeter.
Pemandu sukarela, Hirayama-san, menuturkan, memancing ikan ayu telah dilakukan oleh para samurai setidaknya sejak lebih dari 400 tahun yang lalu. Ikan dipancing menggunakan joran sepanjang 5-7 meter.
Di Sungai Nagaragawa yang berair jernih, para nelayan Jepang juga menggunakan metode tradisional, yakni ukai atau memancing dengan kormoran (cormorant fishing). Musim memancing menggunakan kormoran di sungai tersebut pada periode 11 Mei-5 Oktober telah menjadi atraksi turis.
Ukai dilakukan oleh nelayan terlatih menggunakan beberapa kormoran (Phalacrocorax capillatus) yang juga terlatih. Mereka menaiki perahu kayu yang dihiasi lentera untuk menarik ikan ayu. Ikan yang muncul ke permukaan karena tertarik pancaran sinar lentera disambar oleh kormoran dengan paruh besarnya. Ikan lalu disimpan di semacam kantung di tenggorokan kormoran. Agar tidak tertelan, leher kormoran diikat semacam senar tipis. Kormoran kemudian ditarik oleh nelayan dan keluarlah ikan ayu dari paruhnya.
Hari itu, perahu-perahu kayu terparkir diam di tepi Sungai Nagaragawa. Deretan perahu berjajar ditutup kain kuning, terayun-ayun aliran air sungai yang tenang.
Musim menangkap ikan ayu dengan kormoran menjadi hari yang sibuk di Kawaramachi Izumiya. Warung makan dengan suasana hangat ini hanya buka saat makan siang dan makan malam. Di luar musim menangkap ikan ayu, pengunjung harus memesan tempat lebih dulu untuk bisa makan di warung ini.
Kepada pengunjung, para pelayan membagikan lembaran kertas berisi panduan bagaimana menyantap ikan ayu. Intinya, bagian kepala, badan, ekor, sirip, duri lezat disantap seluruhnya.