Lintas Rasa di Ubud
Jika ingin menu vegetarian, bisa mencoba nasi lodeh dengan nasi putih yang juga dibentuk menjadi tumpeng. Kemudian dipadukan dengan sayur tumis buncis dan wortel, perkedel kentang, tahu tempe goreng, bakwan jagung, telur balado, serta lalapan mentimun dan tomat. Menu ini tentu saja mengandalkan sayur lodeh yang kuahnya kental menggoda.
Menurut salah satu juru masak Warung Pulau Kelapa, Ita Dani Wiyanti, sayur lodeh ini versi Jawa Timur dengan bahan nangka muda, kacang merah, kacang panjang, yang kemudian dikucuri santan kental saat proses memasak yang memberi rasa gurih. Bumbunya menggunakan terasi, selain bumbu lain, seperti kemiri, bawang merah, bawang putih, daun salam, lengkuas, dan cabai merah besar untuk memberi sedikit rasa pedas.
Meski rasa masakannya pekat dengan cita rasa lokal, di restoran yang berlokasi di Jalan Sanggingan ini banyak terlihat orang asing yang bersantap. Suasana restoran yang menempati bangunan joglo kayu ini semakin hangat dengan menu-menu masakan tradisional dengan bahan baku daging ayam, kambing, ikan, dan lainnya. Rasa masakannya yang lezat juga tidak mengandung perasa sintetis MSG (monosodium glutamat), seperti klaim pihak restoran.
Gado-gado cantik
Dari Warung Pulau Kelapa, mari cicipi nasi kuning di Restoran Sambal Matah di Jalan Goutama. Nasi kuning di sini sebenarnya hanya diposisikan sebagai makanan pendamping (side dish). Namun, rasanya juara, gurih dengan aroma khas daun kemangi goreng yang ditaburkan bersama bawang goreng. Rupanya ada bumbu rahasia yang digunakan restoran, seperti diungkapkan sang manajer, I Putu Edi Budaswara.
”Kalau pakai daun kemangi segar, sudah biasa. Tapi, kalau digoreng, jadi unik dan menimbulkan rasa baru selain memang kami pakai secret recipe,” ungkap Putu.
Nasi kuning ini bisa dinikmati bersama chicken wings, yakni sayap ayam yang direbus dengan ketumbar, jeruk lemon, dan cabai lokal. Setelah itu dibakar dan dimasak dengan sedikit minyak bersama saus wijen dan jahe yang creamy, berkrim. Penampilannya coklat mengilat menggoda dengan taburan wijen. Menu ini, menurut Putu, terinspirasi masakan Jepang.
”Masakan restoran kami boleh dibilang fusion karena mendapat pengaruh masakan Asia, seperti Jepang dan Thailand, hingga masakan Meksiko,” kata Putu.
Jika ingin menu vegetarian, ada gado-gado yang merupakan campuran antara gado-gado dan salad karena sebagian sayuran disajikan segar. Daun baby romain segar di atasnya ditaruh rebusan taoge, terung ungu, ditambah irisan mentimun segar, tomat ceri, tempe bacem bakar, dan irisan telur puyuh. Bola-bola ubi ungu yang dikukus membuat cantik hidangan yang dilengkapi keripik keladi, sambal kacang, dan sambal matah. Ada unsur kecombrang pada sambal matah yang terjejak kesegaran dan aroma khasnya.
Sambal matah adalah sambal khas Bali yang terbuat dari irisan bawang merah, bawang putih, pangkal serai, daun jeruk, bunga kecombrang, perasan air jeruk nipis yang kemudian disiram minyak kelapa panas. Ada berbagai varian sambal matah dengan 1-2 bahan dikurangi atau ditambahkan sesuai kondisi pembuat.
Jika ingin mencicipi menu dengan pengaruh masakan Latin, bisa mencoba fish tacos yang terbuat dari irisan daging ikan snaper yang dibumbui, lantas dibaluri tepung berbumbu dan digoreng. Ikan ini kemudian dikucuri sambal kacang dan ditaburi wijen hitam, lantas ditaruh di atas daun selada yang mempercantik penampilan.
Seluruh kenikmatan ini harus disudahi dengan sesuatu yang untungnya tidak kalah nikmat, yakni strawberry sorbet atau es stroberi dengan paduan rasa manis, asam, dan gurih. Sorbet ini sebenarnya dibuat antara lain dengan bahan daging kelapa muda yang kemudian ditaruh di atas genangan sirup stroberi segar, bunga jahe, dan serai. Sirup dan sorbet lantas ditaburi irisan kacang almond dan daun jeruk purut. Harum jeruk mengiringi rasa manis dan gurih sorbet yang ditingkahi rasa asam segar sirup stroberi. Kerenyahan kacang almond yang berpadu dengan lembutnya sorbet memanjakan indra perasa yang siang itu berbahagia di pusat Ubud yang padat.