National Geographic: Dari Faktual Menjadi Hiburan Faktual
JAKARTA, KOMPAS - National Geographic mulai mengubah genre tayangannya dari faktual menjadi hiburan faktual. Perubahan dilakukan untuk menarik minat masyarakat menonton saluran tayangan khusus ilmu pengetahuan.
Lesley Simpson, Marketing Manager Fox Networks Group Indonesia menyatakan, genre faktual merupakan tayangan yang mendokumentasikan kejadian dan tokoh yang benar-benar ada. Selama ini, mayoritas film dokumenter National Geographic bergaya monolog.
FOX Networks Group adalah unit operasi utama 21st Century Fox untuk TV dan kabel yang menaungi National Geographic.
“Kami mengubah gaya film dokumenter menjadi hiburan faktual,” tutur Lesley, seusai Media Gathering “Dunia dalam Genggamanku” oleh MyRepublic dan National Geographic, di Jakarta, Rabu (21/2).
Beberapa serial dokumenter dari National Geographic kini terlihat membawa konsep layaknya film hiburan. Ia mencontohkan, serial televisi berjudul Genius menceritakan kisah kehidupan Albert Einstein. Serial tersebut diperankan oleh aktor senior Geoffrey Rush. Genius menceritakan bagaimana Einstein berjuang mendapatkan pekerjaan, gelar doktor, dan teori relativitas.
Berbagai metode dilakukan untuk megubah genre. Misalnya, menggunakan jasa sutradara film Hollywood saat membuat film, aktor ternama sebagai narator, dan teknologi canggih dalam pembuatan film.
“Namun, esensi dasar dari isi tayangan tetap faktual, yaitu National Geographic adalah saluran ilmu pengetahuan yang isi tanyangan dapat dibuktikan secara ilmiah. Hanya packaging-nya yang berubah,” kata Lesley. Misalnya, lanjutnya, serial Genius dibuat berdasarkan buku yang ditulis Walter Isaacson, yaitu Einstein: His Life and Universe.
Dalam menggunakan sutradara ternama, Lesley mencontohkan, film dokumenter Undefeated karya Daniel Lindsey dan TJ Martin menerima penghargaan Oscar dalam kategori Best Documentary Feature tahun 2012.
Sutradara lainnya adalah dokumenter Before the Flood oleh Fisher Stevens. Film itu memenangkan Evening Standard British Film Awards dan Hollywood Film Awards kategori film dokumenter terbaik tahun 2016. Adapun dalam film dokumenter tersebut aktor Leonardo DiCaprio berperan sebagai narator.
Berbagai penghargaan yang berhasil diraih, ujar Lesley, menunjukkan preferensi masyarakat akan konten film dokumenter yang berkualitas, tetapi tetap menghibur.
Marketing Executive Fox Networks Groups Indonesia, Indira Christiani, menambahkan, berbagai teknologi dan efek digunakan agar penonton ikut merasa terlibat dalam narasi film dokumenter. Efek yang dapat menjadi contoh adalah gerakan lambat (slow motion) suatu adegan penting ataupun pengambilan sudut adegan yang tidak biasa.
Sasar anak-anak
National Geographic juga melakukan peralihan genre untuk menggaet penonton anak-anak. National Geographic akan meluncurkan serial One Strange Rock sebanyak 10 episode pada bulan Maret 2018 secara global.
One Strange Rock membahas bumi dan kehidupan kosmik yang belum diketahui. Acara itu akan memberikan perspektif mengenai bumi dari luar angkasa. Adapun artis Hollywood, Will Smith, menjadi pembawa acara tersebut.
Menurut Lesley, terdapat tiga jenis saluran National Geographic, yaitu National Geographic, National Geographic Wild, dan National Geographic People. Target penonton National Geographic dan National Geographic People adalah 15-49 tahun, sedangkan National Geographic Wild adalah 4-14 tahun.
“Tingkat penonton National Geographic tertinggi secara global berada di Washington DC, Amerika Serikat. Sedangkan, penonton terbanyak berasal dari Hongkong untuk kawasan Asia,” kata Indira.
Kompetisi
MyRepublic dan National Geographic juga akan menggelar rangkaian kompetisi antarsekolah bertema ilmu pengetahuan dan sains pada 5-26 Maret 2018. Kompetisi bertujuan mengajak anak-anak usia sekolah dasar belajar dan berbagi informasi.
Kompetisi bertajuk ”Dunia dalam Genggamanku” itu akan digelar di enam kota besar, yaitu Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Malang, Palembang, dan Medan. Terdapat dua kompetisi yang akan digelar, yaitu untuk sekolah dan siswa.
”Sekolah-sekolah diwajibkan membuat sebuah penelitian ilmiah,” kata Senior Manager Marketing Communication MyRepublic Virginia Fransisca. Penelitian tersebut harus direkam dalam dua video dan satu esai, kemudian diunggah ke Youtube.
Pemenang akan mendapatkan learning corner selama satu tahun. Learning corner tersebut adalah perpustakaan mini yang materinya berasal dari National Geographic.
Kompetisi lainnya adalah siswa kelas 4-6 sekolah dasar juga dapat berkompetisi dengan menjawab 30 pertanyaan pengetahuan umum yang dipersiapkan oleh tim dari National Geographic secara daring. Pemenang akan mendapatkan asuransi.
Sosialisasi di sejumlah sekolah dilakukan pada 3 April 2018. Menurut rencana, kompetisi akan diikuti 1.000 anak dari sekitar 14 sekolah. MyRepublic dan National Geographic akan memilih tiga sekolah dan tiga murid perwakilan sebagai pemenang.
Lesley mengatakan, kompetisi tersebut diharapkan dapat membuat anak-anak semakin tertarik kepada dunia sains. (DD13)