Makan Enak Bareng Sahabat
Sebagai teman makan ada garlic bread atau roti bawang dari roti baguette yang diolesi mentega dan bawang putih lantas dipanggang. Rasanya garing dan gurih. Sangat cocok dipadukan dengan sup jamur tadi.
Sementara stik salmonnya tampak dibumbui dalam waktu yang cukup dengan rosemary, bawang putih, lada, dan garam. Setelah 12 jam disimpan dalam baluran bumbu, daging ikan lantas dipanggang di atas penggorengan datar dengan minyak zaitun hingga kulitnya garing. Rasa bumbu terasa meresap hingga ke bagian dalam ikan yang didatangkan dari Norwegia ini. Stik salmon dapat dinikmati dengan saus mentega beku atau pesto serta kentang tumbuk, wortel, dan brokoli empuk.
Untuk yang ingin menyantap menu praktis semacam piza atau spageti, ada piza yang dibuat ala Italia dengan kulitnya yang tipis dan garing. Sementara spagetinya terasa gurih dengan tambahan campuran krim, telur, dan keju parmesan yang kental serta potongan beef bacon.
”Makanan kami sebenarnya casual food, yakni makanan-makanan yang populer dan digemari orang banyak. Makanya selain ada piza, ada bakso juga. Selain ada steak, ada bebek bakar sambal matah yang ternyata sangat digemari tamu,” ujar Dita.
Piza dan spagetinya seru untuk dinikmati sambil mengobrol dan minum affogato cashew nut. Minuman ini terasa manis dengan tambahan es krim vanila dan taburan kacang mete cincang. Rasa dasarnya adalah kopi yang berasal dari biji kopi flores. ”Single espresso ditambah es krim, sirup karamel, dan roasted almond di-blend lantas diberi tutupan es krim, sirup coklat, dan kacang mete,” kata barista Arya Dwi Satriawan.
Menu lokal lain yang unik adalah pisang sambal roa, yakni pisang goreng yang dimakan bersama sambal roa yang didatangkan langsung dari Manado, Sulawesi Utara.
Akrab
Suasana kekeluargaan dan akrab juga didapati di FJ Grill yang sama-sama berlokasi di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, dengan Jack/Rose. FJ Grill di lokasi ini dikelola oleh 10 sahabat. Mereka awalnya juga pelanggan tetap FJ Grill, salah satunya Anastasia Corwallis. Ia dulu pelanggan tetap yang hampir tiap hari datang sehingga akrab dengan pemilik lama, chef, dan para staf.
”Sampai-sampai saya bisa minta dibuatkan menu sendiri untuk dibawa pulang dan makan di rumah bersama keluarga. Orang rumah tahunya selalu ada menu bintang lima. Padahal, bukan saya yang masak,” katanya tergelak.
Ia bersama dua pemilik lainnya, Marina Erly dan Devie Nye, siang itu kebetulan hadir di restoran yang memiliki teras menarik dengan dinding-dinding tanaman. Mereka pun kemudian merekomendasikan menu-menu yang patut dicicipi di restoran yang sudah berusia lebih dari lima tahun ini.
Salah satu menu itu adalah hot flambe steak, yakni daging sapi wagyu dari Australia yang dibumbui lada garam dan ditaruh di atas hot plate bersama kentang dan beberapa sayuran lainnya. Penyajian dilakukan dengan saus brandy yang disulut api di atas meja hidangan dan sekaligus menjadi atraksi yang menarik bagi tamu. Api berkobar di atas hot plate dan membakar potongan daging yang menyisakan aroma tipis terbakar pada bagian luar daging. Paduan saus kental dan daging yang bersari (juicy) melengkapi sensasi pengalaman makan siang itu.
Sebelumnya, mari cicipi dulu yang segar-segar berupa camembert garden salad yang berisi irisan apel, pir, anggur kering, cacahan kacang mete, aragula, delima, dan keju camembert yang kemudian diberi honey balsamic vinegar sebagai dressing. Rasa asam, manis, sedikit getir, dan semriwing bergabung menjadi satu.
Jika ingin mengudap, ada FJ Nachos yang memadukan tortila dengan isi pico de gayo yang segar lantas ditambah guacamole yang pedas atau krim asam. Jika masih ingin bertema mexican foods, untuk menu utama, bisa memilih chicken fajitas yang menggunakan paprika merah, kuning, dan hijau serta tomato salsa sebagai sausnya.
”Semua kami bikin sendiri di sini, termasuk tortila, fajitas, sampai sour cream. Herb juga kami arahkan ke lokal jika memungkinkan, seperti daun mint kami ganti kemangi atau untuk apple martini kami pakai apel malang. Sampai liquor juga kami arahkan ke produksi lokal,” kata chef Rendy Reynaldi.
Untuk mengakhiri acara bersantap yang telah memasuki sore hari, tersaji sepotong red velvet dan cake pandan. Cake berwarna hijau ini perlu digarisbawahi karena keunikannya. Jika di bagian atas diolesi krim biasa, maka di bagian tengah diberi krim yang dicampur dengan parutan kelapa dan gula jawa. Ada rasa tradisional di tengah nuansa modern.
Di antara menu-menu Barat yang ditawarkan memang sengaja diselipkan menu lokal yang sudah tentu banyak penggemarnya, seperti mi ayam, bebek kremes, sampai colenak. Hmm, selera lidah lokal memang sulit berdusta.