Pameran Rouge Hermes

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Gerai Hermes di Mal Pacific Place, Jakarta, Kamis (22/3).

Menandai pembukaan kembali toko Hermes di Pacific Place, Jakarta, setelah selesai direnovasi, digelarlah pameran Hermes Heritage-Rouge Hermes mulai 22 Maret-22 April 2018. Pameran ini bagian dari tur pameran dunia Heritage Hermes yang bertujuan untuk memperlihatkan kekayaan pusaka Hermes kepada masyarakat luas. Tema ”Rouge Hermes” baru pertama kali diangkat dan Jakarta terpilih sebagai tempat penyelenggaraan.

Rouge Hermes adalah warna merah khas Hermes. Pengunjung akan diperlihatkan seperti apa warna merah Hermes dari masa ke masa yang pernah ada. Ruang pameran terbagi menjadi lima bagian ruangan dengan koleksi bervariasi mulai dari koleksi sadel yang merupakan produk pertama Hermes, meja perhiasan berhias kulit, hingga koleksi tahun-tahun terbaru. Arena pameran dikelilingi tanaman-tanaman hijau asli dan pohon tiruan yang membuat suasana seperti di tengah kebun. Pameran dikuratori oleh Bruno Gaudichon yang juga kurator La Piscine Museum of Art and Industry di Raubaix, Perancis.

Hadir dalam acara pembukaan toko dan pameran adalah Managing Director Hermes untuk wilayah Timur Tengah dan Asia Tenggara Eric Festy, Kamis (22/3). Menurut Eric, pasar Hermes Indonesia terus bertumbuh meskipun masih di bawah Jepang dan China. Konsumen di Indonesia dinilai memahami dengan baik produk Hermes. Mereka juga kerap berbelanja produk Hermes di negara-negara lainnya, seperti di Eropa dan Amerika Serikat.

Desain toko yang baru mengadopsi budaya lokal berupa pemakaian anyaman rotan asli sebagai panel pembatas ruangan. Desain jendela juga dikerjakan oleh seorang desainer lokal dengan desain keseluruhan digarap oleh RDAI, agensi arsitektur Paris di bawah Direktur Artistik Denis Montel. Hermes memproduksi 16 jenis barang, mulai dari tas kulit, jam tangan, scarf, parfum, hingga perhiasan. Di antara tas-tas yang ditawarkan, terlihat tas dengan material rotan. Tas itu hanya tersedia di toko Hermes di Jakarta. (SRI REJEKI)