Hong Kong Kini Tak Hanya Belanja dan Pemandangan Pencakar Langit
Oleh
DD04
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hong Kong berupaya memberikan nuansa berbeda pada setiap kunjungan wisatawan yang datang. Tidak hanya menyuguhkan nuansa modern di pusat perbelanjaan dan berbagai gedung pencakar langit, saat ini budaya lokal juga semakin diunggulkan sebagai potensi wisata.
Manager Public Relations Hong Kong Tourism Board Daphne Hi menyampaikan, berbagai acara telah dirancang dalam kalender acara tahunan pariwisata di Hong Kong.
”Setiap tahun, bahkan setiap bulan, kami buat berbagai festival acara yang berbeda. Wisatawan yang datang ke Hong Kong tidak lagi hanya untuk berbelanja, kuliner, dan bermain, tetapi juga menikmati budaya lokal di Hong Kong melalui festival yang diselenggarakan,” tutur Daphne seusai acara temu media di Jakarta, Senin (2/4/2018).
Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk menarik minat wisatawan terhadap budaya lokal Hong Kong adalah melalui seni. Daphne mengatakan, selain menyelenggarakan perhelatan seni berkelas internasional, pihaknya juga menghidupkan kembali komunitas seni di beberapa tempat yang jarang dikunjungi wisatawan.
”Misalnya daerah Wong Chuck Hang. Sejak akhir 2016, saat pembukaan MTR South Island Line, daerah tersebut menjadi pusat seni di Hong Kong,” ujar Daphne.
Berbagai pameran dan pertunjukan seni diselenggarakan di daerah ini. Pada 29 Maret, ada sekitar 16 galeri dan studio seni yang menggelar pameran, seperti galeri Art Statement dan Rossi & Rossi. Wong Chuck Hang merupakan salah satu wilayah industri di Hong Kong.
Menurut Naufal Abshar (25), seniman muda asal Indonesia, Hong Kong bisa menjadi salah satu destinasi yang tepat untuk menikmati kekayaan seni dunia. ”Tidak perlu pergi ke Eropa atau Amerika, cukup datang ke Hong Kong, kita sekarang sudah bisa mencicipi nuansa seni yang serupa,” katanya.
Saat berkunjung ke daerah Tsim Sha Tsui, ia dapat melihat berbagai nuansa seni dari Van Gogh. Karya yang disuguhkan berupa dekorasi dinding, mural, bunga, seni gourmet, dan gift set. ”Jadi, ada alasan untuk memperpanjang waktu kunjungan ke Hong Kong,” ucap Naufal.
Peringkat ketiga
Berdasarkan data yang dihimpun Hong Kong Tourism Board, Indonesia merupakan negara ketiga dengan peningkatan jumlah wisatawan tertinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara.
”Pada periode Januari-Februari 2018 dibandingkan dengan 2017, kunjungan wisatawan asal Indonesia meningkat lebih dari 4 persen. Jumlah ini di bawah Thailand dan Filipina,” lanjut Daphne.
Sebagai upaya untuk menarik kunjungan wisatawan asal Indonesia, Hong Kong akan meningkatkan destinasi wisata halal.
Sebagai upaya untuk menarik kunjungan wisatawan asal Indonesia, Daphne menyatakan, pihaknya akan meningkatkan destinasi wisata halal. Saat datang ke Hong Kong, pengunjung Muslim akan diberikan semacam buku panduan yang berisi hotel yang menyajikan makanan halal, restoran halal, serta tempat wisata yang ramah wisatawan Muslim.
”Kami melakukan ini karena melihat pasar Indonesia yang cukup besar dan mayoritas masyarakatnya adalah Muslim. Harapannya, wisatawan Muslim bisa lebih nyaman ketika berkunjung ke Hong Kong,” ujarnya.