Semerbak adonan piza, keju mozarella dan parmesan yang baru saja selesai dipanggang dari oven langsung menyambut kedatangan pengunjung Pizza Place. Tempat tersebut menyajikan piza gaya New York. Setiap gigitan membuat penikmatnya seolah benar-benar berada di New York, Amerika Serikat.
Jumat (20/4/2018) sore itu, Aldi (26), warga Depok, tampak bersemangat saat melihat berbagai varian rasa piza yang disajikan di rak kaca Pizza Place. Bagaimana tidak, setelah lima tahun kembali ke Tanah Air dari Philadelphia, Amerika Serikat, dirinya belum pernah menemukan piza di Indonesia dengan cita rasa seperti yang disajikan di New York.
Di rak tersebut, terdapat sembilan varian rasa piza, di antaranya keju klasik, pepperoni, keju ricotta putih, jamur, serta jalapeno. Ada pula menu Sicilian square, piza kotak dengan tekstur roti lebih tebal.
Setelah menimbang-nimbang, pilihan Aldi jatuh pada satu potong piza keju dan pepperoni. ”Di sini jualnya per slice (potong). Persis seperti di New York,” ujar Aldi, yang kerap berkunjung ke New York saat tinggal di Amerika Serikat.
Sejak menemukan keberadaan gerai Pizza Place, yang terletak di Como Park, Jalan Kemang Timur Raya Nomor 998, Jakarta Selatan, pada Desember lalu, Aldi selalu menyempatkan mampir setidaknya sekali setiap bulan.
”Serasa lagi makan di New York beneran. Rasa dan harganya mirip banget sama yang di sana,” katanya.
Setiap potong piza dibanderol Rp 30.000. Namun, khusus piza keju klasik, harganya hanya Rp 25.000. Pembeli juga bisa memesan satu loyang piza berdiameter 54 sentimeter atau setara dengan delapan potong piza seharga Rp 228.000.
Gaya piza berbeda
Angga Triwahyuma, salah satu pendiri Pizza Place, menceritakan, Pizza Place mulai dirintis sejak 2015 bersama dua rekannya, yakni Zakaria dan Raditya Sayogo. Pizza Place terbentuk karena keinginan ketiga orang itu untuk menghadirkan piza dengan karakter yang belum banyak ditemui di Indonesia.
Raditya, yang sebelumnya pernah tinggal di New York, mengenalkan piza bergaya New York kepada Angga dan Zakaria. Dengan modal pengetahuan Raditya tentang piza gaya New York serta pengalaman Angga dan Zakaria sebagai koki di restoran Italia, mereka pun bereksperimen mereplikasi piza ala New York.
Hanya butuh waktu sekitar sebulan untuk menemukan komposisi yang menyerupai piza gaya New York serta pas di lidah orang Indonesia. Untuk menyesuaikan dengan selera orang Indonesia, mereka tidak menggunakan saus tomat yang berlebihan dan memasukkan rasa pedas.
”Kami mencoba menawarkan suatu gaya piza yang berbeda kepada penikmat piza di Indonesia,” ujarnya.
Yang membedakan piza gaya New York dengan piza lainnya, kata Angga, adalah ukurannya yang lebih besar dan penjualannya per potong.
Penjualan pada 2015 pertama kali dilakukan dari bazar ke bazar. ”Ternyata antusiasme pembeli cukup bagus. Banyak yang menanyakan toko kami di mana. Padahal, kami belum punya saat itu,” katanya.
Akhirnya, pada Juli 2017, mereka mendirikan gerai seluas 35 meter persegi. Memang tidak luas. Mereka hanya menyediakan 10 bangku di gerai tersebut.
”Konsepnya sama seperti di New York, yakni grab and go, di mana pembeli memesan untuk dibawa pulang,” katanya.
Di gerai tersebut, yang buka setiap hari pada pukul 10.00-23.00, pembeli bisa langsung menyaksikan proses pembuatan piza sebelum dipanggang ke oven.
Yang menarik, dinding di gerai itu memajang piring kertas putih yang penuh dengan coretan pesan terkait piza dari pengunjung. Sejumlah foto dengan ikon-ikon kota dengan julukan ”Big Apple” itu, seperti foto tim bisbol New York Yankees, turut menghiasi gerai tersebut.
Keberadaan Pizza Place memang cukup mencuri perhatian sejumlah penikmat piza, terutama di media sosial. Angga menyatakan, meski hanya berpromosi lewat Instagram, nyatanya gerai tersebut selalu dikunjungi pembeli.
Cobalah mampir ke Pizza Place untuk merasakan sepotong New York lewat sepotong piza!