Hidangan Nikmat dari Tepung Sagu untuk Berbuka Puasa
Oleh
TUTI SOENARDI
·3 menit baca
Sagu (pati sagu) merupakan salah satu makanan pokok beberapa daerah di Indonesia timur (Papua, Maluku, Sulut, dan beberapa daerah di Nusa Tenggara). Konsumsi sagu sebagai makanan pokok dalam bentuk makanan tradisional, antara lain papeda, kapurung, dan sagu bakar.
Saat ini sekitar 30 persen masyarakat Maluku dan Papua masih menggunakan sagu sebagai makanan pokok dalam menu sehari-hari, 50 persen menggunakan menu sagu dan umbi-umbian, dan sisanya, terutama yang berada di daerah perkotaan, beralih ke beras.
Manfaat dan keunggulan yang diberikan jika kita mengonsumsi aneka makanan yang berasal dari sagu, baik dalam bentuk aneka snack maupun olahan yang berasal dari mi sagu, antara lain :
- dapat memberikan efek mengenyangkan, tetapi tidak menyebabkan gemuk.
- mencegah sembelit dan dapat mencegah risiko kanker usus.
- tidak cepat meningkatkan kadar glukosa dalam darah (indeks glikemik rendah) sehingga dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus.
Untuk aneka kue sajian berbuka puasa, sagu merupakan salah satu pilihan yang bisa dimanfaatkan.
Karena tepung sagu dari daerah Indonesia timur belum merata ada di semua daerah, bisa memanfaatkan tepung tapioka.
1. CENIL
Untuk: 4 porsi
1 porsi: 181 kalori
BAHAN
100 gram tepung sagu atau tepung tapioka
50 gram nasi diblender halus
50 ml air
50 ml air
1 sdm air kapur sirih
pewarna merah secukupnya
air daun suji secukupnya
100 gram kelapa parut setengah tua untuk taburan, diberi sedikit garam, lalu dikukus, diberi gula pasir sekitar 50 gram atau sesuai selera
CARA MEMBUAT
1. Campur tepung sagu dengan nasi yang sudah diblender dan air kapur sirih, uleni sambil dituangi air sedikit demi sedikit hingga kalis, lalu dibagi dua.
2. Masing-masing diberi air daun suji/pewarna hijau dan merah.
3. Didihkan air, masukkan adonan yang sudah dibentuk, masak hingga mengapung, angkat, tuang ke wadah berisi kelapa parut, dibalur rata, angkat.
4. Hidangkan.
2. PUTRI MANDI
Untuk: 8 porsi
1 porsi: 232 kalori
BAHAN:
• 250 gram tepung ketan
• 50 gram tepung sagu atau tapioka
• 125 ml santan encer
• pewarna hijau dan merah secukupnya
• garam secukupnya
Bahan isi:
• 100 gram kelapa parut ½ tua
• 100 gram gula merah
• 100 ml air
• 2 lembar daun pandan
• garam secukupnya
Bahan kuah santan:
• 500 ml santan encer
• ½ sdt tepung beras
• 2 lembar daun pandan
• garam secukupnya
CARA MEMBUAT:
1. Buat isi: campur semua bahan isi jadi satu, dimasak sambil diaduk sampai kering, angkat sisihkan.
2. Buat kuah santan: campur semua bahan kuah jadi satu, dimasak hingga mendidih dan kental, angkat, sisihkan.
3. Buat bulatan putri mandi:
Campur tepung ketan, garam, dan tepung sagu, beri air kapur sirih, tuang santan sedikit demi sedikit hingga bisa diuleni, lalu dibagi dua, diberi pewarna merah dan hijau.
Ambil sedikit adonan bentuk bulat kecil lalu isi dengan bahan isi kemudian dibulatkan kembali, lakukan semua sampai habis
Didihkan air dengan daun pandan, masukkan bulatan-bulatan putri mandi, rebus hingga mengambang, angkat, masukkan ke kuah santan. Hidangkan.