BADUNG, KOMPAS — Dengan menyasar para kreator konten muda sebagai target pemasaran, produsen elektronik Samsung meluncurkan ponsel Galaxy A6 dan A6 Plus. Berbagai fitur yang ada dinilai dapat membantu anak muda kreatif untuk menciptakan konten digital berkualitas dengan lebih mudah. Dua gawai keluaran terbaru Samsung ini menambah daftar panjang ponsel dengan target pemasaran generasi milenial.
Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia (SEIN) Jo Semidang mengatakan, generasi milenial yang kreatif menjadi target pemasaran kedua ponsel tersebut.
”Fitur dalam kedua ponsel ini memungkinkan anak muda generasi milenial untuk mengekspresikan diri dan menciptakan pengalaman yang tak ternilai,” kata Jo dalam acara peluncuran yang digelar pada Senin (7/5/2018) malam di Uluwatu, Badung, Bali.
President Samsung Electronics Indonesia (SEIN) Jae Hoon-kwon mengatakan, pihaknya selalu berusaha memahami gaya hidup generasi milenial yang aktif melakukan hal baru dan menciptakan pengalaman seru. ”Fitur Galaxy A6 dan A6 Plus akan membantu mereka menciptakan pengalaman baru dan membuat beragam konten visual yang menarik,” kata Jae.
Fitur yang menjadi daya tarik utama tersebut adalah kamera ganda pada Samsung Galaxy A6 Plus. Galaxy A6 Plus memiliki kamera ganda dengan resolusi 16 megapiksel dan 5 megapiksel. Dengan kamera ganda tersebut, Galaxy A6 Plus memiliki kemampuan Live Focus, yakni menyimulasikan blur atau bokeh pada latar belakang foto.
Turunan ”flagship”
Fitur Live Focus tersebut adalah kapabilitas yang sebelumnya hanya dimiliki oleh ponsel flagship Samsung. Di antara deretan ponsel Samsung, hanya Galaxy S9 Plus dan Galaxy Note 8 yang memiliki kamera ganda di punggung ponsel yang memungkinkan kapabilitas Live Focus. Fitur serupa juga dimiliki oleh Apple iPhone 7 Plus, iPhone 8 Plus, dan iPhone X. Apple menamai fitur tersebut Portrait Mode.
Akan tetapi, fitur Live Focus tidak tersedia pada Samsung Galaxy A6. Sebab, ponsel tersebut tidak mempunyai kamera ganda. Galaxy A6 hanya memiliki kamera tunggal di bagian belakang ponsel tersebut, dengan resolusi 16 juta mega piksel.
Pegiat fotografi Bill Satya menambahkan, bukaan diafragma (aperture) yang dimiliki oleh kedua ponsel tersebut tergolong lebar, yakni f/1.7. Bukaan diafragma yang lebar memungkinkan cahaya yang masuk ke dalam sensor lebih banyak, sehingga kemampuan kamera untuk dalam kondisi gelap (low light) lebih bagus.
“Milenial suka hangout, dan kalau pergi ke tempat yang agak gelap dan kalau foto tanpa diafragma yang besar itu pasti hasil fotonya gelap. Jadi diafragma lebar pada A6 dan A6 Plus ini sangat membantu,” kata Bill yang juga dihadirkan dalam acara peluncuran tersebut.
Perbedaan signifikan yang lain antara A6 dan A6 Plus terletak pada dimensi kedua ponsel tersebut. A6 Plus memiliki layar berteknologi AMOLED dengan panjang diagonal 6 inchi, sedangkan A6 ‘hanya’ selebar 5,6 inchi. Ukuran layar yang lebih luas membuat A6 Plus berwujud lebih panjang sekitar 10 milimeter dan lebih lebar sekitar 5 milimeter.
Tanpa bingkai
Kedua ponsel terbaru Samsung tersebut juga mengikuti tren layar tanpa bingkai (bezel-less atau borderless). Hal ini membuat kesan ramping pada ponsel ini. Kedua ponsel tersebut memiliki aspect ratio (perbandingan panjang:lebar pada layar) 18,5:9.