Saingi Samsung dan Apple, Huawei Masuki Pasar Premium
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Produk unggulan atau flagship Huawei P20 Pro telah diluncurkan di Indonesia sejak Kamis (28/6/2018) dengan harga Rp 11.999.000. Ponsel pintar pertama di dunia yang memiliki tiga lensa kamera itu merupakan momentum bagi Huawei untuk menunjukkan kepada publik bahwa Huawei merupakan merek premium yang mengedepankan teknologi dan inovasi.
”Kami ingin menunjukkan bahwa Huawei memiliki produk premium yang inovasinya luar biasa. Inovasi teknologi telepon genggam ini melampaui kompetisi yang ada. Dengan Huawei P20 Pro, siapa pun bisa menghasilkan foto yang dramatis dan profesional,” ujar Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Device Indonesia, Kamis (28/6/2018), di Jakarta.
Ponsel pintar pertama di dunia yang memiliki tiga lensa kamera itu merupakan momentum bagi Huawei untuk menunjukkan kepada publik bahwa Huawei merupakan merek premium yang mengedepankan teknologi dan inovasi.
Berkolaborasi bersama Leica, perusahaan manufaktur kamera foto asal Jerman, telepon Huawei ini memiliki tiga lensa yang didukung dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Ketiga lensa itu masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda dan bekerja sama untuk menghasilkan foto yang menangkap lebih banyak detail dan warna yang lebih cerah.
Ketiga lensa itu adalah lensa 40 megapiksel RGB yang menghasilkan gambar dengan warna dan detail yang tajam, lensa 8 megapiksel telefoto yang memberikan kemampuan pada kamera untuk lakukan zoom tanpa mengurangi kualitas gambar, serta lensa monochrome yang menangkap foto hitam dan putih secara lebih detail.
Huawei P20 Pro juga diunggulkan dengan teknologi AI yang mampu mendeteksi obyek foto dan secara otomatis menyesuaikan setting warna yang paling pas untuk obyek itu. Kemampuan kameranya untuk fotografi malam juga dikedepankan. Tanpa menggunakan tripod, kamera itu dikatakan mampu menghasilkan foto pada malam hari yang tajam dan lebih terang.
Enche Tjin, fotografer dan Duta Besar Leica di Indonesia, telah mencoba kamera Huawei P20 Pro dan mengaku, kapasitas kamera itu setahap lebih atas dibanding kamera Samsung Galaxy S9. "Dengan tiga lensa kamera, Huawei P20 Pro mampu menghasilkan foto dengan lebih banyak detail dibanding Samsung Galaxy S9," ucapnya.
Menurut Enche, untuk penggunaan sehari-hari, kualitas foto yang dihasilkan Huawei P20 Pro tidak jauh berbeda dibanding kamera foto profesional. Namun, untuk sesi fotografi yang lebih kompleks dan memerlukan berbagai macam lensa, seperti pemotretan jarak jauh atau pemotretan obyek yang bergerak cepat, kamera foto profesional tetap ia andalkan.
Lo mengatakan, pasar ponsel pintar segmen premium baru didominasi oleh dua merek yaitu Samsung dan Apple. "Saingan kami baru ada dua, jadi peluang kami untuk masuk ke dalam pasar itu sangat besar. Kami percaya dengan inovasi Huawei P20 Pro dan peluangnya untuk bersaing dengan merek lain," tutur Lo.
Ia percaya, produk premium mampu menghasilkan pendapatan yang lebih besar dibanding produk menengah ke bawah. "Menjual produk dengan kuantitas yang besar belum tentu mengahasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Produk premium merupakan cara bagi kami untuk mengubah mindset publik dan meningkatkan posisi brand Huawei. Hingga sekarang, brand Huawei masih premature karena publik belum mengenalnya dengan baik," ucap Lo.
Segmen menengah ke bawah
Di Indonesia, produk dengan harga Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta merupakan segmen yang mendominasi pasar ponsel pintar.
Direktur Marketing dan Komunikasi PT Erajaya Swasembada Tbk, Djatmiko Wardoyo, menjelaskan, strategi yang digunakan perusahaan ponsel pintar untuk memasuki dan bertahan di pasar Indonesia biasanya dengan menargetkan konsumen segmen menengah ke bawah.
Untuk bertahan di Indonesia, merek ponsel pintar harus menggenggam pangsa pasar segmen menengah ke bawah. Setelah itu, mereka bisa meningkatkan nilai mereknya dari menengah ke atas dengan meluncurkan produk flagship atau premium
"Untuk bertahan di Indonesia, merek ponsel pintar harus menggenggam pangsa pasar segmen menengah ke bawah. Setelah itu, mereka bisa meningkatkan nilai mereknya dari menengah ke atas dengan meluncurkan produk flagship atau premium," kata Djatmiko.
Laporan International Data Corporation (IDC) menyebutkan, lima perusahaan ponsel pintar yang memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia adalah Samsung, Oppo, Asus, Advan, dan Lenovo. (Kompas, 10/4/2018)