Oppo Find X dan Tantangan Inovasi ke Dunia
Tren ponsel pintar berlayar tanpa bingkai (bezel-less) sudah mulai terlihat setahun terakhir sejak Samsung Galaxy S8 dan Apple iPhone X dirilis pada tahun lalu. Namun, setahun berjalan, Samsung dan Apple masih belum bisa memecahkan permasalahan lokasi berbagai sensor dan kamera depan yang mengambil sebagian porsi luas layar.
Tampak muka Galaxy S9 masih serupa dengan pendahulunya, dengan bingkai di atas layar masih lebar. Penggunaan tonjolan atau notch khusus kamera dan sensor bahkan dipilih Apple demi luas layar maksimum pada iPhone X.
Ponsel tanpa bingkai sejati belum terwujud dalam produk pabrikan Korea Selatan dan Amerika Serikat tersebut. Namun, sebuah inovasi unik muncul terlebih dahulu dari China. Oppo dengan Find X-nya telah melampaui Apple dan Samsung. Memegang ponsel dengan harga Rp 13 juta ini seperti menyentuh langsung aplikasi yang sedang dijalankan; tanpa perantara ponsel.
Berikut pengalaman Kompas menilik ponsel anyar ini sebelum peluncuran resmi di Indonesia pada Rabu (18/7/2018) di Jakarta.
Agar dapat memanifestasikan paham all-screen phone secara penuh, Oppo menciptakan sebuah modul kamera yang tersembunyi di bagian atas ponsel Find X ini. Jika aplikasi kamera diluncurkan, modul kamera ini akan bergerak keluar ke atas; menunjukkan kamera, sensor, dan pemindai wajah tiga dimensi di bagian depan dan lampu kilat serta dua kamera di bagian belakang.
Dengan modul tersebut, tampilan depan ponsel terlihat penuh akan layar, sedangkan bagian punggung resik; hanya terdapat logo Oppo. Find X tidak memiliki pemindai sidik jari sebagai fitur keamanannya.
Find X bergantung pada pemindai wajah tiga dimensi sebagai sistem keamanan biometriknya. Teknologi ini menggunakan sorotan sinar inframerah yang kemudian ditangkap kembali oleh pemindai, seperti mekanisme pada iPhone X. Sistem ini dibenamkan di sebelah kamera depan, dalam modul kamera bergerak tersebut.
Kecepatan keluar masuknya modul kamera Find X ini terasa cepat. Bersamaan dengan aplikasi kamera selesai termuat, modul kamera telah keluar dan siap mengambil gambar.
Kecepatan pemindaian wajah untuk membuka kunci ponsel pun instan. Apabila tidak ada getaran halus yang menyertai, bergeraknya modul kamera tidak akan disadari oleh pengguna.
Ketiadaan tombol di bagian depan juga membuat sistem Android 8.0 tersebut harus sedikit diubah. Antarmuka (interface) ColorOS Find X mengandalkan gesture. Sapuan (swipe)dari bagian sudut kanan bawah ke bagian tengah layar berfungsi sebagai tombol back. Sementara swipe dari bagian tengah dasar layar akan menampilkan aplikasi-aplikasi yang sedang terbuka.
Tanpa adanya tombol dan kamera di bagian depan ponsel, layar Find X menjadi terasa sangat lega. Layar Find X memiliki perbandingan panjang lebar sebesar 19,5:9, dengan resolusi 2.340 piksel pada sisi panjang, dan 1.080 piksel pada sisi lebar. Oppo mengklaim, perbandingan luas layar dengan luas permukaan depan ponsel mencapai 93,8 persen.
Teknologi layar yang dipakai adalah AMOLED, yang memungkinkan tingkat kontras yang lebih tinggi dibandingkan layar teknologi IPS LCD.
Di balik segala kecanggihan unik ini, Oppo Find X adalah sebuah ponsel yang lebih dari mampu menjalankan kebutuhan sehari-hari. Berbagai aplikasi dapat dibuka dengan instan, hampir tanpa jeda. Find X dibekali sistem dalam cip (system-on-chip) mutakhir milik Qualcomm, yakni Snapdragon 845, seperti yang ada pada Samsung Galaxy S9, LG G7 ThinQ, dan Xiaomi Mi 8.
Hasil pengukuran (benchmark) menggunakan aplikasi Geekbench versi 4.2.3, Find X menunjukkan skor 2.316 untuk prosesor tunggal (single-core), dan 8.195 untuk multicore. Berdasarkan laman Geekbench, skor ini lebih tinggi dibandingkan Samsung Galaxy S9+ (2.239 dan 8.085) dengan prosesor yang sejenis. Find X hanya kalah dengan Galaxy S9 dan S9+ versi prosesor Exynos.
Find X tidak memiliki lubang output audio 3,5 mm. Dalam kotak kemasan, Oppo menyediakan adapter USB Type-C untuk earphone yang disediakan.
Find X ditawarkan dalam dua pilihan kapasitas penyimpanan, yakni 128 gigabita dan 256 gigabita. Semuanya memiliki kapasitas RAM sebesar 8 gigabita.
Belum teruji waktu
Di balik keunikan inovasi ini, keandalan mekanisme modul kamera bergerak ini belum teruji waktu. Mekanisme buka tutup modul kamera ini menciptakan celah yang rentan terhadap air dan debu. Terlebih lagi, ponsel ini tidak memiliki sertifikasi IP68 sebagai penanda tahan air dan debu.
Apabila mekanisme modul ini tidak berjalan dengan baik, ponsel ini akan kehilangan satu-satunya mekanisme keamanan biometriknya. Selain pemindai wajah tiga dimensi, keamanan akses ponsel ini hanya bergantung pada sistem konvensional seperti kode sandi.
Hal lain yang belum teruji adalah tingkat konsumsi baterai. Find X dibekali baterai dengan kapasitas 3.730 mAh. Namun, adanya sebuah motor yang bertugas senantiasa mengeluarkan modul kamera sebagai fitur keamanan ini tentu ada daya listrik yang diambil porsinya.
Review unit Find X yang diterima Kompas dari Lazada.co.id berwarna merah dengan kecenderungan ungu. Oppo menamai warna ini Bordeaux Red. Selain warna ini, Find X juga akan dipasarkan dengan warna Glacier Blue. Find X hanya akan dijual secara eksklusif oleh situs pasar elektronik Lazada.co.id dengan banderol Rp 13 juta.
Namun, inovasi berani dari Oppo ini perlu diapresiasi. Tanpa ada ide-ide radikal, penyempuraan teknologi akan mandek. Find X juga menjadi amunisi penting Oppo dalam sepak terjangnya masuk ke dalam pangsa ponsel premium bersaing dengan para pemain besar. Persaingan ponsel akan kembali menarik dalam waktu dekat.