Glory 580 Tak Tergoncang Nilai Tukar Rupiah

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA

DFSK Glory 580, SUV Perkotaan, secara resmi diluncurkan di Jakarta, Kamis (19/7).

Gegap-gempita peluncuran secara resmi mobil DFSK Glory 580 di Jakarta, Kamis (19/7/2018) malam, mengukuhkan keyakinan produsen otomotif China. Indonesia dijadikan basis produksi mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) perkotaan ini. Padahal, kompetitor yang sudah bercokol di pasar otomotif Indonesia belum seluruhnya menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya.

Tidak hanya itu, di tengah riak-riak goncangan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS belakangan ini, harga Glory 580 tetap berani dipertahankan antara Rp 245,9 juta dan Rp 308 juta (on the road Jabodetabek). Sejak diperkenalkan pada ajang Indonesia International Motor Show 2018, City SUV berkapasitas tujuh tempat duduk ini sudah mencuri perhatian peminat otomotif, mengingat kompetitornya bermain di level harga Rp 400 jutaan.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA

Jajaran Manajemen DFSK memastikan harga penjualan mobil DFSK Glory 580 di Indonesia belum mengalami kenaikan, meskipun terjadi gejolak nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Memang, soal target penjualan tahun ini, manajemen DFSK yang merupakan kolaborasi partnership entrepreneur China dan Indonesia tidak menentukan patokan penjualan. Fokusnya saat ini, mereka lebih memilih menjaga kualitas produk, kecepatan delivery pesanan, dan jasa servis yang diperkuat dengan pengembangan dealer-dealer resmi.

Tahun ini, misalnya, diklaim sudah ada 25 dealer di sejumlah kota di Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Targetnya, 50 dealer bakal dibangun di berbagai daerah hingga akhir tahun 2018.

“Kalaupun tetap harus menjawab target penjualan, kami paling tidak menargetkan penjualan sebanyak 5.000 unit pada tahun ini,” kata Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile Franz Wang.

Dalam peluncuran itu, empat varian City SUV menjadi andalan DFSK yakni Glory 580 1.8L Comfort 5MT (Rp 245,9 juta), Glory 580 1.5T Comfort CVT (Rp 282 juta), dan Glory 1.5T Luxury 6MT (Rp 295 juta), serta Glory 580 1.8L Luxury CVT dan Glory 580 1.5T Luxury CVT yang sama-sama seharga Rp 308 juta. Tentu, varian tertinggi dengan harga yang sama tersebut memiliki pilihan alternatif antara kapasitas mesin dan teknologi turbo yang disematkan.

DOKUMEN DFSK

Andreas Deufel, Chief Creative Officer DFSK.

Inspirasi kreatif

Walaupun sudah diperkenalkan panjang lebar oleh jajaran direksi DFSK, salah satu hal yang menarik dalam peluncuran kali ini adalah dibukanya inspirasi kreatif di balik penciptaan Glory 580 ini. Baru kali ini, Chief Creative Officer DFSK Motors Andreas Deufel, dihadirkan ke publik.

Andreas dengan penuh percaya diri membeberkan di atas panggung peluncuran DFSK Glory 580 yang cukup megah di sebuah mal di Jakarta. Inspirasi kreartifnya terlahir dari hal-hal sederhana. Intinya, kebutuhan manusia terus meningkat. Ini mendorong evolusi industri otomotif. Evolusi pun harus mengikuti kemajuan tren saat ini.

“Saya menyebutnya human intelligent mobile. Mobil berkualitas bukan hanya berasal dari imajinasi semata. Bagi DFSK, kebutuhan konsumen menjadi inspirasi kreatif,” kata Andreas.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA

Agnez Mo (tengah), brand ambassador DFSK.

Kemudian, Glory 580 pun disebut memiliki kelebihan kepintaran. Teknologi pintar memberikan kenyamanan dan keamanan dengan berbagai fitur-fiturnya. Salah satu yang sangat diandalkan adalah teknologi vehicle running recorder. Kemudian, ada juga kelebihan kenyamanan dengan menempatkan 200 titik untuk melindungi noise, vibration, dan harshness (NVH).

Andreas menambahkan, jaminan lebih dari Glory 580 ini adalah rasa aman. Karena itulah, mencermati kompetitor-kompetitornya pula, Glory 580 sudah dilengkapi dengan Electronic Stabilty Program. Ini membuat pengendara dapat mengendarai tanpa rasa was-was, limbung saat melintasi tikungan akibat besarnya bodi kendaraan ini.

Franz mengatakan, brand positioning DFSK melihat konsumen semakin menginginkan kualiats hidup yang lebih baik. Karena itulah, dalam menciptakan mobil yang fokusnya saat ini adalah model-model SUV, “konsumen sentris” menjadi pegangan nilai-nilai DFSK.

Co-CEO DFSK Alexander Barus mengatakan, tiga nilai yang dipegang kuat oleh DFSK adalah komitmen untuk konsumen, kontrol kualitas, serta riset dan pengembangan global dengan platform teknologi kelas dunia. Bukan hanya diproduksi untuk konsumen di Indonesia, DFSK optimistis dapat memenuhi target ekspor baik di Asia Tenggara maupun negara-negara lainnya.

Lebih lengkap

Refleksi kelengkapan SUV perkotaan ini direalisasikan dengan mengangkat penyanyi muda berbakat yang sedang mewujudkan mimpinya menjadi penyanyi kelas dunia, Agnez Mo. Dengan pertimbangan matang, manajemen DFSK mengangkat Agnez Mo menjadi brand ambassador DFSK.

KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA

Agnez Mo, brand ambassador DFSK.

“Agnez Mo adalah salah satu upaya kami untuk mewakili merek kami dalam membagikan energi dan semangat positif. Kami berharap, dapat juga menampilkan ciri khas tersendiri dari DFSK sebagai kendaraan modern berfitur canggih yang cocok untuk keluarga dan generasi muda,” kata Franz Wang.

Menurut dia, sosok Agnez Mo sebagai figur yang elegan, percaya diri dan berani bermimpi sejalan dengan semangat DFSK yang hadir dengan mimpi serta ketulusan memberikan nilai bagi pasar otomotif Indonesia.

Impian-impian itu pun pernah disampaikan Franz saat berkunjung ke redaksi Kompas awal Juni lalu. Keberanian mewujudkan mimpi hingga menjatuhkan pilihan investasi pendirian pabrik otomotif di daerah Serang, Banten, sudah melalui pertimbangan cukup matang.

Derasnya persaingan dunia otomotif di Indonesia, terlebih banyaknya permintaan konsumen terhadap mobil-mobil yang mumpuni dengan durabilitas yang panjang menjadi tantangan tersendiri bagi DFSK untuk mewujudkannya. Terlebih, pasar otomotif dinilai masih sangat terbuka lebar peluangnya. (OSA)

KOMPAS/STEFANUS OSA

Interior DFSK Glory 580.