Wilayah Malang Raya, Jawa Timur, tidak melulu dikenal karena keindahan obyek wisata alam ataupun buatan manusia. Di sini, orang bisa berburu aneka kuliner nikmat. Kuliner Malang pun bukan hanya bakso.
Salah satu tempat yang diburu penikmat kuliner di Malang adalah adalah Warung Tangkilsari di Desa Tangkilsari, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Warung di Jalan Raya Tangkilsari (di dekat perempatan Balai Desa Tangkilsari). Lokasinya sekitar 3 kilometer (km) arah selatan kantor terpadu Pemerintah Kota Malang. Penggemar kuliner pedas bisa terpuaskan seleranya di sini.
Di warung mungil ini, penikmat kuliner bisa menikmati aneka masakan pedas seperti bebek pedas, nila pedas, dorang pedas, rempelo ati pedas, serta cumi dan udang (hanya dua masakan ini yang tidak pedas). Seluruh masakan di-display di dalam warung menggunakan wajan-wajan besar, sehingga pelanggan bisa langsung tahu ketersediaan masakan yang dicari.
Jika tidak begitu tahan masakan pedas, disarankan memilih menu tidak pedas. Namun jika sekadar ingin mencicipi, lebih baik meminta penjualnya untuk tidak menyertakan kuah. Karena, rasa pedas masakan seakan mengumpul dalam kuah masakan.
Menariknya, pembeli bisa memilih nasi putih atau nasi jagung untuk menemani menyantap aneka masakan pedas tersebut. Nasi akan disajikan dengan bumbu urap dan lalapan sawi. Tentu saja, ada aneka gorengan seperti dadar jagung yang bisa menambah nikmatnya makan.
Harga makanan di Warung Tangkilsari bisa dibilang cukup sepadan dengan masakannya. Seporsi bebek atau ikan dorang pedas harganya Rp 20.000. Adapun harga nasi putih/nasi jagung adalah Rp 2000 per piring.
“Biasanya jam 09.00 WIB sudah buka, dan jam 14.00 WIB sudah habis,” kata salah seorang pelayan di warung makan tersebut, Rabu (8/8/2018). Dalam sehari, warung pedas Tangkilsari bisa memasak 15-20 kilogram cabe rawit untuk memenuhi hasrat para penggila kuliner pedas.
Untuk menikmati masakan di warung tersebut lebih baik di luar jam makan. Sebab, saat jam makan siang, warung akan penuh sesak oleh pelangga nyang datang dari berbagai daerah.
Pada hari-hari biasa, pembelinya rata-rata adalah pegawai pemerintahan dan pekerja kantoran. Sedangkan saat akhir pekan, pembeli rata-rata merupakan orang luar kota yang sedang berkunjung ke tempat saudara atau sedang berlibur di Malang Raya.
Saking banyaknya pembeli, bahkan pengelola warung menyediakan kursi duduk di bagian depan warung. Jangan salah, kursi duduk di bagian depan warung juga selalu laris ditempati orang. Hal ini karena, selain bisa menikmati makan, para pembeli di bagian depan warung juga bisa mengamati suasana jalanan desa yang tidak terlalu ramai.
Selain melayani pembeli di warung, pengunjung juga bisa menikmati masakan pedas berbumbu tersebut dengan cara dibungkus untuk dibawa pulang.