logo Kompas.id
Gaya HidupMenjawab Dinamika Budaya
Iklan

Menjawab Dinamika Budaya

Oleh
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/q0_uurAl1yk_8NCug0NuoU0l4Kg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F69400592.jpg
KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ (MHF)

Kelompok musik D\' Bamboo saat latihan di sebuah studio di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (16/8).

Ciri dasar suatu budaya ialah dinamika. Budaya yang stagnan akan mati secara alami. Gondang sebagai musik khas Batak Toba pun begitu. Ia berdialog dengan zaman dan menemukan kemungkinan baru di luar wilayah adat yang sakral.

Mencermati perkembangan gondang dalam tiga-empat dekade terakhir ini, kita bisa menemukan kreasi-kreasi baru gondang, baik gondang sebagai orkestrasi maupun sebagai lagu dan repertoar. Meskipun sebenarnya gejala itu sudah terlihat sejak 1928. Ini setidaknya berangkat dari kemunculan opera Batak yang digagas mendiang Tilhang Gultom.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000