logo Kompas.id
Gaya HidupMenyelami Kearifan Gondang
Iklan

Menyelami Kearifan Gondang

Oleh
Mohammad Hilmi Faiq
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KCMD5c7K6KfL6b4AVnAK6MqaKl4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F69400591.jpg
KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ (MHF) 06-08-2018

Warga menari tor-tor bersama saat menghadiri upacara pesta pernikahan di Lumban Nainggolan, Desa Narumontak, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Senin (6/8).

Batak tanpa gondang bisa seolah menjadi etnis tanpa identitas. Sedemikian identik antara Batak dan gondang. Gondang menjadi nyawa dalam setiap kegiatan adat, bahkan dulu, dalam setiap ritual sakral. Dalam praktik kehidupan sehari-hari, gondang pun menjadi sumber kearifan.

Pada konteks masyarakat Toba, gondang bukan melulu merujuk pada alat musik. Dia dapat bermakna ensambel musik, repertoar musik, komposisi lagu, tempo lagu, suatu upacara, atau suatu segmen dari kelompok kekerabatan yang sedang menari tortor (Harahap 2016 dan 2011).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000