Pocophone F1 Ingin Menjadi Ponsel Flagship Tanpa Harus Menjadi Galaxy Note 9

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO

Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi (kiri) bersama Head of Pocophone Global Alvin Tse (kanan) menunjukkan Pocophone F1 yang mulai dijual tanggal 30 Agustus mendatang, Senin (27/8/2018). Pocophone by Xiaomi merupakan submerek dari Xiaomi yang dikenal sebagai merek ponsel nomor dua di Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS - Sebuah submerek dari Xiaomi yakni Pocophone by Xiaomi memperkenalkan seri ponsel F1 yang menawarkan kecanggihan ponsel kelas flagship atau andalan dengan harga yang jauh lebih terjangkau ketimbang kompetitor. Secara sederhana, mereka ingin menjadi flagship dan dijual dengan harga terjangkau tanpa harus menjadi ponsel seperti Galaxy Note 9 dari Samsung yang dijual dengan harga hampir tiga kali lipat.

Pesan tersebut terpampang gamblang sewaktu Head of Pocophone Global Alvin Tse tampil memperkenalkan F1 dalam acara peluncuran untuk Indonesia, Senin (27/8/2018). Pocophone adalah seri ponsel pintar dengan filosofi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan satu aspek saja dari sebuah ponsel pintar, bukannya datang dengan paket komplet yang kadang tidak dibutuhkan.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO

Head of Pocophone Global Alvin Tse memaparkan presentasi mengenai keputusan mereka untuk memusatkan perhatian pada performa ponsel pintar saja, Senin (27/8/2018). Dengan demikian, konsumen bisa mendapatkan ponsel idaman tersebut dengan harga lebih terjangkau.

Saat menjelaskan sebuah anatomi ponsel pintar yang terdiri atas kamera utama, kamera depan, prosesor, baterai, desain, dan layar, Alvin menyebut fitur-fitur yang tidak diperlukan seperti kamera super lambat hingga 960 frame per detik, pena stilus, sensor denyut jantung, hingga tombol untuk asisten virtual. Kebetulan seluruhnya merupakan fitur yang dimiliki oleh seri Galaxy Note.

"Kita tidak membutuhkan ponsel pintar yang harganya sampai 1.000 dollar AS lebih," ujar Alvin.

Hampir kebetulan pula, Galaxy Note terbaru, yakni seri kesembilan dengan harga 1.000 dollar AS untuk varian RAM 6 gigabita dan kapasitas penyimpanan internal 128 GB. Varian dengan kapasitas penyimpanan internal 512GB akan bisa dibeli dengan harga 1.250 dollar AS.

Di atas kertas, spesifikasi yang ditawarkan Pocophone F1 memang menarik. Menggunakan sistem dalam cip (system of chip) terbaik yang ada di pasar saat ini yakni Snapdragon 845 dari Qualcomm, keputusan yang juga diambil oleh ponsel flagship seperti Find X dari Oppo, Zenfone 5z dari Asus, Galaxy S9 dari Samsung meski untuk pasar Amerika Serikat, G7 ThinQ dari LG. Bedanya, sebagian besar nama-nama yang disebut belakangan punya harga di atas Rp 10 juta, kecuali Zenfone 5z yang ditawarkan dengan harga Rp 6,7 juta.

Pocophone sangat percaya diri dengan performa ponsel yang kencang dan lancar dipakai sehingga andal dipakai untuk dipakai bermain gim tanpa khawatir performa melorot seiring waktu karena panas berkat teknologi pendinginan khusus. Sama dengan Galaxy Note 9, spesifikasi baterai yang dipakai adalah 4.000 mAh dan juga dilengkapi dengan teknologi pengisian kilat Quick Charge 3.0 sehingga pengguna tidak perlu menunggu lama sebelum cukup terisi dipakai beraktivitas.

Dari sisi kamera, mereka memanfaatkan sensor kamera IMX363 dari Sony yang digunakan oleh seri andalan Xiaomi seperti Mi Mix 2 hingga Google Pixel 2 yang ternama karena kualitas kameranya. Hanya saja, belum ada pengujian menyeluruh terkait hasil akhir dari kameranya.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO

Alvin Tse, Head of Pocophone Global, menunjukkan F1, ponsel yang akan mereka luncurkan ke pasar Indonesia pada tanggal 30 Agustus mendatang, Senin (27/8/2018). Pocophone by Xiaomi merupakan submerek dari Xiaomi yang memfokuskan diri membuat ponsel dengan performa kencang tapi dengan harga terjangkau.

Terdapat tiga varian yang dijual ke pasar Indonesia yakni RAM 6GB ditambah penyimpanan internal 64GB yang dijual dengan harga Rp 4,5 juta, varian berikutnya adalah RAM 6GB dipadu dengan penyimpanan internal 128GB yang dijual seharga Rp 5 juta. Ada satu lagi varian yakni Armoured Edition berupa pelapis belakang berupa serat fiber dari Kevlar dengan spesifikasi RAM 6GB dan penyimpanan internal 128GB seharga Rp 5,2 juta.

Filosofi

Tse mengatakan bahwa mereka memilih untuk fokus terhadap aspirasi konsumen yang membutuhkan ponsel pintar yang bertenaga dan kencang serta tahan lama, ditambah harga jual yang terjangkau. Pendekatan itu yang membuat F1 bisa kompetitif sambil menjaga agar tidak menggerus lini produk dari Xiaomi, pemilik merek utama.

"Keduanya memiliki pendekatan berbeda. Xiaomi memiliki filosofi untuk menyodorkan produk yang apik dari segala aspek sementara Pocophone memusatkan perhatian pada satu atau beberapa aspek," katanya.

Simbiosis Pocophone dengan Xiaomi akan berlanjut hingga tingkat konsumen. Para pemilik bisa menggunakan jaringan layanan purnajual yang dimiliki Xiaomi, termasuk membeli ponsel di toko ritel yang dimiliki Xiaomi. Di tingkat produksi, Pocophone akan dibuat menggunakan jalur produksi dalam negeri milik Xiaomi.