Setelah hampir tiga tahun beredar di tangan konsumen, Honda memutuskan untuk melakukan penyegaran terhadap salah satu produk andalan mereka di kelas low SUV (sports utility vehicle), yaitu Honda HRV. Penyegaran ini, yang dilakukan mayoritas pada bagian eksterior mobil diharapkan memberikan kepercayaan lebih pada produk ini. Termasuk pada para calon konsumennya.
Wajah segar HRV ini pertama kali diperlihatkan di booth Honda saat mereka tampil di Gaikindo Indonesia Auto Show 2018 beberapa waktu lalu. Penyegaran ini cukup menyedot perhatian pengunjung, khususnya keluarga muda.
Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director HPM, ditemui disela-sela kegiatan media tes di kawasan Alam Sutera Serpong, Tangerang, Banten, mengatakan, HRV adalah salah satu backbone produksi mobil mereka. Boleh dikatakan salah satu yang terlaris, setelah Honda Jazz, dalam beberapa tahun belakangan ini.
“Setelah pertama kali diperkenalkan, HRV langsung menjadi salah satu kontributor terbesar untuk penjualan Honda selama tiga tahun terakhir,” kata Jonfis.
Populasi HRV, menurut catatan HPM, sudah mencapai 139 ribu unit di seluruh Indonesia. Dari angka tersebut, nyaris 80-85 persen dari angka populasi itu adalah tipe 1,5 L, mulai dari varian S atau E dengan transmisi manual maupun CVT.
Dengan berbagai pertimbangan, HPM pun akhirya memutuskan melakukan penyegaran yang notabene adalah upgrade tipe terlaris dari HRV.
Hal baru
Setidaknya ada beberapa hal yang hilang dan yang baru pada HRV varian 1,5 L. HPM memutuskan untuk menghilangkah antena lama yang bentuknya masih sangat konvensional dan menggantikannya dengan shark-fin antenna atau antena yang mirip dengan sirip ikan hiu.
Desain baru juga terlihat pada grill depan, yang tampaknya mengadopsi desain grill depan Honda Brio, BRV, ataupun Mobilio. Hal ini ditandai dengan grill depan yang lebih tebal, yang mengapit logo Honda pada bagian tengahnya. Tampaknya ini akan terus menjadi signature design produk Honda di masa yang akan datang.
Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh HPM tidak terlepas dari popularitas varian 1,5 L pada konsumen Indonesia. Menurut Jonfis, perubahan ini dimaksudkan untuk “menaikkan” kelas para pemilik varian 1,5 L menuju ke varian tertinggi 1,8 L. Hal-hal baru yang disematkan Honda ke produk HRV pun mengindikasikan hal itu.
HPM menyematkan lampu depan anyar yang telah mengadopsi teknologi Full LED, mulai dari lampu utama, daytime running light (DRL) serta lampu kabut (fog lamp). Sebelumnya teknologi ini disematkan Honda pada varian tertinggi, yaitu varian 1,8 L.
Bahkan, untuk tipe khusus ini Honda menyematkan teknologi automated light yang berfungsi mengatur ketinggian dan pencahayaan lampu depan.
Selain lampu, hal anyar yang disematkan oleh Honda ke Dalam HRV adalah produk audio baru yang telah dilengkapi dengan beberapa teknologi, mulai dari miracast atau mirroring, hingga konektivitas dengan telepon via bluetooth untuk Android atau OS.
Bila semua teknologi 1,8 L sudah disematkan ke dalam tipe 1,5 L, apa yang membedakan keduanya? Jonfis mengatakan, Honda masih mempertahankan panoramic sunroff pada tipe 1,8 L serta desain baru lampu depan, meski masih menggunakan teknologi yang sama.
Pengendaraan
Jonfis mengatakan tidak ada perubahan pada sektor mesin atau peredaman pada kedua varian atau tipe HRV yang baru mendapat penyegaran ini. Pada varian 1,5 L i-VTEC, mesin mampu menghasilkan Tenaga 120 PS pada 6600 RPM. Sedangkan pada varian 1,8 L i-VTEC, mesin ini mampu menghasilkan Tenaga hingga 139 PS pada 6500 RPM.
Sekilas memang tidak ada perubahan pada mesin. Kompas yang mencoba varian 1,5 L Special Edition juga tidak mendapat perbedaan rasa berkendara dan juga daya gedor mesin.
Namun, ada sedikit perbedaan yang dirasakan ketika mencoba mengemudikan HRV, khususnya ketika melewati speedtrap atau polisi tidur. Suspensi agak terasa lebih empuk dibandingkan HRV yang lama.
Jonfis mengatakan, tidak ada perubahan pada kaki-kaki dan sistem peredaman di keempat roda. Sistem peredaman masih menggunakan MacPherson Strut dan H-Shape Torsion Beam Suspension yang diyakini mampu memberikan kestabilan berkendara.
Untuk automated light, sayangnya, hal itu tidak bisa dirasakan karena uji kendara dilakukan pada siang hari sehingga tidak bisa membuktikan apakah teknologi dan sistem pencahayaan yang baru itu bekerja atau sebaliknya.
Beberapa hal baru yang disematkan Honda ke Dalam varian 1,5 L Special Edition, mengejar varian 1,8 L, tentu saja membuat sejumlah pertanyaan termasuk kemungkinan hilangnya varian tertinggi dari lini produksi HRV. Jonfis menyatakan, hal itu belum ada dalam pemikiran mereka. Yang mereka inginkan adalah kepuasan konsumen karena selalu ada pembaruan dalam teknologi dan fitur kendaraan mereka, khususnya untuk produk-produk terlaris Honda.