Gandeng Produser "Crazy Rich Asians", Joko Anwar Garap Film Baru
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sutradara Joko Anwar menggandeng Ivanhoe Pictures (produser film Crazy Rich Asians) untuk menggarap tiga film terbarunya. Selain Ivanhoe Pictures, Joko juga menjalin kerja sama dengan CJ Entertainment, dan Rapi Films dalam urusan pendanaan dan produksi film. Dalam produksi film, kerja sama paling utama yang dilakukan Joko adalah dengan Base Entertainment.
“Kami yang bekerja sama dalam proyek ini merupakan kumpulan orang-orang yang tahu dunia film dan bisnis seperti apa. The best companies and the best people-lah, support system-nya kuat banget,” kata Joko dalam Media Luncheon Base Entertainment, di Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Tiga film itu berjudul Impetigor, Ghost in The Cell, dan The Vow. Setidaknya, setiap tahun Joko Anwar akan memproduksi satu judul film. Film Impetigor akan digarap pertama kali untuk syuting pada Februari 2019. Sebelumnya audisi pemain diadakan bulan November 2018.
Deskripsi singkat dari film Impetigor mengisahkan tentang seorang perempuan yang sudah lama tinggal di kota. Lalu, untuk suatu alasan ia kembali ke desa terpencil tempat kelahirannya. Rupanya tanpa dia ketahui, seluruh desa itu sudah lama mencarinya untuk menghilangkan sebuah kutukan.
Film Impetigor merupakan cerita yang digagas oleh Joko sejak tahun 2008. Ia melakukan riset untuk cerita itu dengan mengunjungi lokasi secara langsung yaitu, Semarang, Kudus, dan Yogyakarta. Kekhasan dalam setiap karya Joko yang ditampilkan adalah cerita personal yang ia masukan ke dalamnya. Juga berawal dari kegelisahannya tentang isu atau masalah yang terjadi di sekelilingnya.
Cerita personal Joko yang dinjeksikan ke dalam film yaitu film Janji Joni. Tokoh utama dalam film tersebut, Joni, memiliki karakter seperti Joko di masa mudanya yang menyukai dunia film.
Sejumlah film lain yang merupakan bentuk kegelisahannya antara lain, Pintu Terlarang itu merupakan kegelisahan Joko tentang banyak orang yang mempunyai anak, tapi mereka tidak memiliki rencana untuk membesarkan anaknya. Selanjutnya, Modus Anomali adalah metafor dari keabsenan ayah di keluarga.
Menurut Joko, sejumlah film horor identik dengan jumpscare tanpa memperhatikan karakter tokoh. Padahal, karakter tokoh dalam sebuah film itu penting untuk dibangun supaya film itu lebih membekas. “Jadi film Impetigor akan sangat atmospheric, creepy,dan hard-hitting, tidak sekedar jumpscare,” ujar sutradara film Pengabdi Setan itu.
Sementara itu, deskripsi film Ghost in The Cell dan The Vow masih menjadi rahasia. Joko berharap melalui kerja sama internasional ini ia dapat menimba ilmu dan belajar lebih jauh tentang dunia perfilman.
Partner and Chief Executive Base Entertainment Shanty C Harmayn mengatakan, keinginan pihaknya untuk bekerja sama dengan Joko sudah lama tercetus.
“We love his ideas! Kami sepakat ide-ide cerita Joko adalah rangkaian proyek yang tepat untuk kerja sama dengan Ivanhoe Pictures maupun CJ Entertainment yang memang fokus mengangkat cerita-cerita Asia untuk pasar lokal maupun internasional.” (MELATI MEWANGI)