TANGERANG, KOMPAS-- Beragam industri kreatif selaiknya didorong agar semakin dikenal secara luas. Ajang pameran diharapkan dapat menjadi suatu kesempatan untuk memperoleh peluang itu.
Presiden Direktur Indonesia International Expo Ryan Adrian, Kamis (27/9/2018), mengatakan, Pekan Raya Indonesia (PRI) 2018 memberikan wadah untuk usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia supaya dapat mengembangkan skalal bisnisnya. Industri kreatif juga didorong untuk menampilkan potensinya kepada pengunjung.
"Ini merupakan bentuk konkret bagi industri kreatif. Potensi yang ada perlu dikenalkan, supaya peluang itu tercipta," kata Ryan di sela-sela acara PRI.
PRI adalah pameran multiproduk indoor bernuansa festival yang telah diadakan ketiga kalinya. Tahun ini PRI menghadirkan berbagai kegiatan baru yang berbeda dari tahun sebelumnya.
Menurut Ryan, potensi besar yang ditampilkan dalam PRI antara lain, industri kopi, industri ritel, dan industri kreatif otomotif. Dalam ajang ini pengunjung bisa berbelanja, berekreasi, dan menikmati hiburan, sekaligus mendapat edukasi tentang beragam industri kreatif di Indonesia.
Ada setidaknya tiga puluh exhibitor kopi yang tergabung dalam Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) di Coffee Area. Beragam kopi khas Nusantara turut mewarnai area itu, misalnya, kopi Yellow Catura Manggarai, kopi arabika Bajawa, dan kopi Huta Raja Simalungun.
Shopee Parjo Red Carpet hadir mewakili industri kreatif otomotif dengan tema “Indonesia Creative Movement”. Ragam karya seni builder, suku cadang, dan aksesoris disajikan kepada para pengunjung.
Founder Parjo (Pasar jongkok) Agus Gusno menyampaikan, pameran ini menjadi peluang untuk para builder otomotif lokal unjuk kebolehan. “Mereka punya potensi yang bagus, harapannya setelah (pameran) ini bisa dikenal dan bisnisnya semakin berkembang.”
Sebanyak lima puluh stan meramaikan Area Parjo. Mereka yang terlibat adalah para builder otomotif lokal dari Jakarta, Bogor, dan Bandung. Pengunjung dapat menyaksikan secara langsung hasil karya seni mereka di pameran itu.
Selain itu, pagelaran clothfest menghadirkan delapan puluh exhibitor karya anak bangsa. Beragam produk lokal yang ditawarkan sekaligus mendukung industri kreatif dalam negeri.
Hiburan musik dan budaya juga mewarnai pameran tersebut. Menurut Harry Koko Santoso Deteksi Production PRI, lintas musik dari zaman lawas, POP, dangdut, sampai band indie akan menemani pengunjung setiap harinya.
Adapun pertunjukan budaya khas Indonesia Panggung Nusantara akan menampilkan pelaku seni Haji Bolot dan penyanyi keroncong Endah Laras.
Ryan menambahkan, target nilai transaksi selama sebelas hari pameran setidaknya mencapai satu triliun rupiah. Lalu, target pengunjungnya adalah satu juta orang. (MELATI MEWANGI)