JAKARTA, KOMPAS — Produsen otomotif PT Suzuki Indomobil Motor terus mencari celah peningkatan ekspor produk mereka ke mancanegara. Negara-negara di Amerika Latin dan Karibia kini mereka bidik sebagai pasar baru.
Hady Surjono Salim, Kepala Departemen Ekspor PT SIM, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas, Kamis (27/9/2018), mengatakan, dari banyak wilayah yang menjadi tujuan ekspor, seperti Asia dan Afrika, kini mereka mencoba melakukan penetrasi pasar ke kawasan Amerika Latin dan Karibia. Meksiko, Cile, dan Peru adalah beberapa negara yang menjadi sasaran mereka.
”Total negara tujuan ekspor kami ada 51 negara, mulai dari Asia, Timur Tengah, hingga Amerika Latin. All New Ertiga berkontribusi pada pasar Meksiko dan sekitarnya,” kata Hady.
Untuk pasar Amerika Latin dan negara di Kepulauan Karibia, Suzuki sudah mencanangkan angka ekspor yang cukup besar hingga tiga bulan mendatang, yaitu sekitar 7.000 kendaraan. Kendaraan-kendaraan yang akan diekspor di antaranya Suzuki APV pikap (kendaraan niaga) dan All New Suzuki Ertiga (multipurpose vehicle). Ertiga akan menjadi penopang utama ekspor kendaraan Suzuki ke kawasan tersebut.
Untuk Ertiga, dari semula angka yang dicanangkan hanya 2.600 unit hingga akhir tahun, meningkat menjadi 2.752 unit untuk pasar di kawasan itu. Jumlah itu diharapkan terus meningkat sesuai dengan keinginan PT SIM yang menargetkan total ekspor kendaraan, baik niaga maupun penumpang, hingga 12.000 unit pada kuartal I-2019.
Suzuki menilai Meksiko menjadi pintu gerbang masuknya produk mereka ke kawasan Amerika Latin dan Karibia karena kebutuhan kendaraan niaga dan penumpang cukup besar. Apalagi, menurut Hady, All New Ertiga yang sudah dipasarkan di Indonesia sejak beberapa bulan terakhir sudah menerapkan teknologi emisi berstandar Euro4 dan Euro5 yang telah disesuaikan dengan standar emisi internasional.