logo Kompas.id
Gaya HidupSaling Mendengarkan
Iklan

Saling Mendengarkan

Oleh
Dwi As Setianingsih & Nawa Tunggal
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1SAgGjoM60U0vEAZHVg9OhqzuqU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F70797718_1538231311.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI (RZF) 06-09-2018

Tradisi Angklung CiptagelarKelompok pemusik angklung tradisional kampung Kasepuhan Adat Ciptagelar, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat membawakan musik tradisional diantara deretan lumbung atau leuit padi ciri khas kampung tersebut, Kamis (6/9/2018).

Angklung tak sekadar alat musik bermaterial bambu. Dia sakral karena hadir sebagai perwujudan harmoni antara dunia spiritual dan material yang menjadi kearifan hidup secara turun-temurun bagi masyarakat ladang yang memuliakan padi. Saat dimainkan, angklung memberi ajaran kehidupan bahwa manusia selayaknya menghargai perbedaan, saling peduli dan mendengarkan satu sama lain.

Dewi Kanti Setianingsih (43), putri bungsu sesepuh komunitas Sunda Wiwitan di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, Pangeran Djatikusumah (86), memainkan komposisi ”Kebo Jiro” dan ”Sisir Gunda” bersama pemain angklung takol Paseban Tri Panca Tunggal Edi Dami Suryadi (14). Bunyi angklung yang ditabuh itu mengalun semarak untuk menyambut tamu di sebuah perayaan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000