K9, Wajah Baru Lenovo Setelah Setahun Tanpa Kabar
Lenovo kembali hadir di pasar Indonesia, menyapa lewat ponsel K9 yang akan dijual pada pertengahan Oktober. Namun seri ini sekaligus menjadi penanda wajah baru merek tersebut karena Lenovo saat ini tidaklah sama dengan Lenovo yang dahulu.
K9 merupakan ponsel kelas menengah ke atas yang diluncurkan dengan harga ritel Rp 2,2 juta, didahului oleh penjualan secara daring di layanan e-Niaga Shopee dengan harga Rp 1,8 juta. Sebanyak dua varian warna akan tersedia yakni hitam dan biru.
Spesifikasinya menyebut ponsel ini memiliki bentang layar 5,7 inci resolusi HD dengan rasio 18:9, sistem dalam cip Helio P20 dari Mediatek, RAM 3 gigabita dan kapasitas penyimpanan 32 gigabita, dan baterai 3.000 miliampere jam. Terdapat sepasang kamera ganda di sisi muka maupun punggung dengan kombinasi 13 dan 5 megapiksel. Koneksi USB Type-C melengkapi untuk kemudahan koneksi dan pengisian daya.
Berdasarkan pengalaman singkat dari Kompas selama mengoperasikan ponsel ini, kesannya cukup positif. Dari penampilan ponsel ini, K9 terlihat premium untuk harga jualnya. Pemilihan warna mengilat untuk punggung membuatnya tampil mencolok meski materi bahan yang dipilih membuatnya gampang "ternoda" oleh bekas sidik jari.
Terdapat sensor pemindai sidik jari di punggung, cukup gegas saat digunakan untuk membuka pengunci layar. Opsi lain yang bisa digunakan adalah dengan memindai wajah, sayangnya belum dilengkapi sensor inframerah sehingga butuh pencahayaan yang memadai bila ingin mengakses isi layar dari keadaan layar mati.
Mengusung sistem operasi Android versi 8,1 membuat tampilan antarmuka ponsel ini cukup nyaman dioperasikan, seperti berganti layar maupun gestur tangan lainnya. Namun sayangnya, perangkat lunak bawaan atau bloatware cukup banyak, yang belum tentu dibutuhkan pengguna.
Kapasitas RAM yang dimiliki sebesar 3 gigabita, didampingi penyimpanan internal sebesar 32 gigabita dan bisa ditambah menjadi 64 gigabita dengan kartu memori. Spesifikasi itu tidak ideal memang, mengingat kebutuhan aplikasi populer saat ini mulai dari media sosial seperti Facebook dan Instagram, serta layanan perpesanan WhatsApp kini makin "rakus" mengonsumsi sumber daya komputasi dari ponsel. Kapasitas RAM 4 gigabita kini seolah menjadi standar baru untuk ponsel kelas menengah.
Untuk ponsel dengan empat kamera, dua di depan dan dua di belakang, aplikasi kamera yang terpasang di dalam ponsel ini terbilang sangat sederhana. Saat kamera utama sedang aktif, hanya ada empat moda pengambilan gambar yang ada yaitu video, foto, foto bokeh atau foto dengan latar belakang yang kabur, serta foto panorama. Opsi yang ada saat kamera depan yang aktif malah lebih sedikit, hanya tiga karena tidak ada moda panorama.
Satu hal yang patut diapresiasi adalah minimnya jeda pengambilan gambar sejak menyentuh ikon rana.
Tidak ada teknologi kecerdasan buatan meskipun K9, untuk harga tersebut, ponsel ini cukup andal mengambil gambar dalam kondisi pencahayaan kurang. Harga memang tidak dapat berbohong apabila dibandingkan hasilnya dengan ponsel pintar kelas unggulan atau flagship, namun setidaknya mereka memiliki teknik mengatasi gambar tidak fokus saat gelap yakni dengan menumpuk tiga gambar.
Dengan penggunaan resolusi kamera yang sama untuk sisi depan dan belakang, diharapkan pengguna tidak perlu canggung membuat swafoto karena hasilnya akan terjamin. Hanya saja, secara praktik memang tidak akan sama dari sisi perangkat keras maupun lunak. Beberapa ponsel kini malah menyodorkan kamera dengan resolusi lebih tinggi.
Daya komputasi yang dimiliki K9 memang tidak akan membuatnya bisa diandalkan sebagai ponsel yang menjalankan permainan yang berat maupun memiliki banyak aplikasi yang dipasang ke dalamnya. Kesimpulan serupa ditunjukkan oleh aplikasi pembanding (benchmark) seperti Antutu dengan skor 78.000-an, menempatkannya di rentang menengah dari ekosistem ponsel pintar Android yang ada.
Kesimpulan akhir dari pengalaman itu cukup sederhana: K9 merupakan ponsel yang kompetitif dan layak dipertimbangkan. Harga terjangkau dengan spesifikasi yang cukup kompetitif akan memikat calon pembeli, terlebih dengan merek Lenovo yang sudah lama dikenal di Indonesia.
Pengelola baru
Namun yang unik dari K9 justru fakta bahwa seri K terakhir yang diluncurkan di Indonesia adalah K6 Note dan K6 Power pada Mei tahun 2017. Dan yang menyapa pada peluncuran kali ini bukanlah Lenovo Mobile Indonesia, melainkan Inone Smart Technology.
Siapa mereka?
Inone Smart Technoloy adalah perusahaan yang memiliki tiga model bisnis yakni menjual peralatan teknologi, meluncurkan produk ponsel dengan merek Lava, serta Original Design dan distribusi. Model bisnis yang ketigalah kerja sama dengan Lenovo dilakukan.
Evan Angganantika, Digital and Marcomm Manager Inone Smart Technology, menyebut bahwa mereka adalah pihak yang memproduksi ponsel Lenovo sekaligus mendistribusikannya. Saat ini Inone memiliki fasilitas berupa pabrik di kawasan Cikarang, Bekasi, untuk memproduksi ponsel merek Lava dan Lenovo, termasuk perangkat elektonik untuk dijual melalui jaringan toko elektronik yang sebentar lagi diluncurkan.
"Setiap bulan kapasitas produknya mencapai 20.000 unit, menjadi 30.000 unit bila mencantumkan Lava," kata Evan.
Menurut Evan, relasi Lenovo dengan Inone bukanlah dalam rangka akuisisi, melainkan kerja sama global selama lima tahun. Dan keterlibatan mereka tidak berhenti pada distribusi barang semata. K9, lanjutnya, adalah ponsel yang mereka desain dan diproduksi di pabrik Cikarang yang menjadi bagian dari tiga pabrik milik Inone, dua pabrik lainnya ada di luar Indonesia.
Inone Smart Technology memiliki jaringan penjualan di 24 negara, itulah mengapa inisiatif penjualan Lenovo juga segera dilanjutkan untuk negara-negara lain di Asia Tenggara. K9 sendiri adalah titik awal dari Inone untuk memperkenalkan Lenovo dan seri-seri lainnya di pasar tanah air, dijanjikan sebelum kuartal kedua tahun 2019, akan ada 6-7 seri yang akan dilepas ke pasar.
"Kami memiliki jaringan servis yang selama ini menangani ponsel Lava, mereka nantinya juga akan menangani ponsel dari Lenovo sambil menunggu perluasan jaringan ke kota-kota baru," ujar Evan.
Pengelolaan Lenovo yang kini dilakukan oleh Inone Smart Technology seolah menjelaskan alasan Lenovo Mobile Indonesia tidak terdengar langkahnya dalam setahun terakhir, tidak ada peluncuran produk baru baik untuk merek Lenovo maupun Moto. Untuk merek Moto justru menjadi kabar buruk karena kerja sama Inone ternyata tidak mengikutsertakan merek Moto karena di tingkat global dikelola oleh perusahaan terpisah.
Bagi merek Lenovo sendiri, K9 adalah awal baru. Inone harus merintis dari awal demi mendongkrak penjualan dan menantang dominasi lima besar mereka ponsel pintar di Indonesia.