Sebagian besar tentu sepakat bahwa ponsel pintar mendukung produktivitas dalam kerja sehari-hari. Sebagian besar fitur laptop kini dapat ditemukan dalam genggaman tangan. Meskipun fungsi ponsel pintar kini cukup luas, ada sejumlah kebutuhan yang belum dipenuhi, seperti pemantauan dan pendataan kondisi tubuh.
Dari celah-celah seperti itulah arloji pintar dapat hadir untuk mendukung. Jam tangan itu bertujuan melengkapi, bahkan mempermudah penggunaan sejumlah fitur ponsel pintar. Semua itu bertujuan meningkatkan produktivitas penggunanya serta mendorongnya menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
Melalui Galaxy Watch, Samsung menawarkan semacam ponsel pintar kecil yang dapat dikenakan di tangan Anda. Dibandingkan dengan ponsel pintar yang tidak bisa selalu hadir di genggaman tangan saat sejumlah aktivitas, arloji pintar mampu menopang ketidakhadiran itu.
Saat Anda berolahraga atau tidak dalam jangkauan telepon genggam Anda misalnya, Galaxy Watch dapat memberi tahu Anda jika Anda menerima pesan teks ataupun telepon. Melalui arloji pintar itu, Anda bisa membaca serta menjawab pesan teks dengan jelas dan cukup mudah.
Susunan keyboard atau papan tunjuk jari pada jam tangan itu jenis ABC atau mirip dengan susunan keyboard telepon genggam lama. Walaupun kecil, keyboard Galaxy Watch itu cukup responsif dan mudah digunakan.
Anda juga bisa menjawab telepon melalui arloji itu. Pesan dari telepon bisa didengar dengan cukup jelas dan jawaban Anda juga disampaikan dengan lancar.
Selain untuk berkomunikasi, Galaxy Watch juga bisa diandalkan untuk mendata aktivitas dan kondisi tubuh sehari-hari. Informasi yang dipantau di antaranya adalah jumlah langkah kaki yang ditempuh, kalori yang dibakar, serta detak jantung.
Selain pendataan, Galaxy Watch juga memiliki fitur kesehatan yang lebih aktif, seperti memberitahukan penggunanya saat kondisi tubuh dinilai kurang fit dan menyarankan sejumlah panduan gerakan tubuh agar lebih segar.
Saat kita kerja di meja dan tubuh tidak bergerak selama sejam, misalnya, Galaxy Watch akan menyampaikan notifikasi dan menyarankan penggunanya untuk melakukan beberapa pergerakan, seperti rotasi pinggang dan bahu, agar tubuh tidak terlalu kaku.
Konektivitas LTE
Masih ada banyak fungsi lain yang tersedia dalam Galaxy Watch. Selain untuk komunikasi dan merekam aktivitas tubuh, aplikasi pemandu arah jalan seperti Google Maps juga tersedia.
Namun, semua fungsi itu bisa optimal jika jarak antara Galaxy Watch dan ponsel pintar tidak lebih dari sekitar 10-20 meter. Lebih dari jarak itu, koneksi bluetooth antara kedua perangkat tidak tersambung sehingga fungsi Galaxy Watch sebatas sebagai jam tangan biasa serta perekam aktivitas tubuh. Komunikasi tidak bisa dilakukan.
Di Amerika Serikat dan Singapura, arloji pintar itu didukung dengan konektivitas LTE. Jam tangan itu bisa terkoneksi dengan ponsel pintar melalui jaringan seluler SIM elektronik sehingga pengguna dapat menggunakan seluruh fungsi jam tangan pintar itu secara lebih bebas.
Di Indonesia, ucap Annisa Maulina, Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia, karena operator telekomunikasi belum menawarkan layanan SIM elektronik, Galaxy Watch yang dijual tidak disertai dengan konektivitas LTE.
Dibandingkan dengan seri arloji pintar Samsung sebelumnya, Galaxy Watch memiliki daya baterai yang lebih besar. Galaxy Watch ukuran 46 milimeter diklaim dapat bertahan hingga 80 jam pemakaian normal dan Galaxy Watch ukuran 42 milimeter hingga 45 jam pemakaian normal.
Ukuran 46 milimeter hadir dengan warna silver dan dijual Rp 4,449 juta. Ukuran 42 milimeter warna hitam dan merah jambu dan dijual Rp 4, 299 juta. Arloji pintar yang sudah bisa dipesan sejak September 2018 di Indonesia itu tahan air hingga kedalaman 30 meter.
Tren ”wearable”
Berdasarkan laporan dari International Data Corporation (IDC) pada September 2018, jumlah unit arloji pintar yang terjual selama 2018 bakal mencapai 46,2 juta atau meningkat 38,9 persen dibandingkan dengan 2017.
Menurut Ramon T Llamas, direktur peneliti dari tim wearable IDC, wearable atau perangkat yang dapat dipakai, seperti arloji pintar, wristband, dan earwear, akan memiliki peran yang lebih besar di masa depan, terutama di bidang komunikasi, kesehatan digital, kontrol peralatan rumah berbasis internet (internet of things home), serta produktivitas perusahaan.
Pada perempat pertama 2018, lima merek wearable yang memiliki pangsa pasar paling besar secara global adalah Apple, Xiaomi, Fitvit, Huawei, dan Garmin. Kelima merek itu mendominasi hampir 50 persen pangsa pasar dunia.