Mungil Tak Berarti Harus Minimalis
Suara decit ban mobil menggesek aspal terdengar saat dua pebalap Alvin Bahar dan Rio Saputro Budiharjo memacu Mobil Honda All New Brio di kompleks patung Garuda Wisnu Kencana, Bali, Rabu (17/10/2018). Kedua pebalap itu membentuk putaran donat, kemudian angka delapan.
Ban mobil termungil dari Honda itu tetap menempel di aspal meski membelok dengan kecepatan tinggi dalam radius putar yang sempit. Alvin dan Rio seakan ingin membuktikan klaim Honda bahwa All New Brio adalah mobil yang stabil dan punya performa yang baik.
Honda menyebut sesuai dengan DNA mereka, All New Hoinda Brio menawarkan pengalaman berkendara lebih baik dengan nuansa sporty dan fun to drive. Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan, All New Brio Honda adalah kendaraan yang memimpin di kelasnya. “Brio kini menjadi lebih baik. Kami menjadikannya pilihan terbaik di kelasnya, baik di kelas LCGC maupun city car,” kata Jonfis dalam acara test drive untuk para jurnalis di Bali.
Performa tersebut didapat setelah Honda melakukan sejumlah penyempurnaan terhadap Brio generasi baru tersebut. Dibanding Brio lama, memang ada berbagai perubahan seperti memperpanjang jarak sumbu roda hingga 60 milimeter dibanding Brio generasi pertama.
Penambahan jarak sumbu roda itu tidak hanya menambah stabilitas berkendara, namun juga menciptakan ruang duduk kabin belakang yang lebih besar. Meski demikian, Honda tetap mempertahankan bentuk kompak sehingga sebagai city car, mobil ini tetap mudah bermanufer di perkotaan.
Ruang bagasi juga diperluas dengan memperpanjang hingga 90 mm sehingga menyediakan kapasitas lebih besar menjadi 258 liter, lebih besar 84 liter dibanding generasi lama, untuk mengangkut barang bawaan penumpang lebih banyak.
Atas undangan PT HPM, Kompas melakukan uji berkendara mobil baru tersebut. Mobil yang kami kendarai adalah varian All New Honda Brio RS, varian tertinggi Brio dengan transmisi CVT (continuously variable transmission). Mobil ini memiliki desain sporty dengan bagian interior warna hitam dengan sentuhan sedikit oranye.
Eksterior Honda Brio generasi kedua ini di bagian depan menekankan pusat gravitasi rendah, serta bentuk bodi yang lebar memastikan pengemudian yang stabil. Honda juga memberikan penyegaran pada tampilan eksterior yang mereka sebut “Strong Sporty Nose”, berupa tampilan agresif dan desain garis memanjang dari pilar C untuk penampilan lebih dinamis.
Perubahan paling kentara adalah di bagian belakang mobil. Honda mengubah desain pintu belakang menjadi tailgate style yang lebih kokoh dan memberikan rasa aman kepada penumpangnya.
Dalam test drive singkat, kami merasakan bagaimana performa mesin, visibilitas berkendara, kenyamanan, hingga utilitas di dalam kabin, kapasitas bagasi, hingga sejumlah vitur lain seperti informasi di bagian cluster meter dan sebagainya. Visibilitas, terutama ke bagian belakang tetap baik meski desain pintu belakang All New Honda Brio berubah dari panel kaca besar menjadi tailgate.
Tidak hanya mempertahankan visibilitas, desain tailgate itu menurut Honda adalah untuk memberikan keamanan yang lebih baik. Pintu belakang ini bisa dibuka dengan satu sentuhan sehingga sangat mudah untuk membukannya.
Dari sisi performa mesin, Honda bisa dibilang terkuat dikelasnya. Dengan mesin berkapasitas 1,2 liter dengan teknologi i-VTEC, empat silinder, terdiri dari katup tunggal dengan ekspansi di bagian rasio katup (exhaust delay) yang disempurnakan, diklaim membuat konsumsi bahan bakar leih baik. Honda juga mengklaim telah mengurangi jumlah emisi dengan mengkombinasikan exhaust manifold dengan kepala silinder, dan menampatkan catalytic converter langsung di bawah exhaust manifold untuk meningkatkan pendinginan di ruang pembakaran.
Tenaga yang didapat dari mesin ini adalah 90 PS pada 6.000 RPM. Honda menyediakan pilihan transmisi manual dan CVT. Torsi maksimal mencapai 110 Nm pada 4.800 RPM.
Dengan transmisi CVT, akselerasi saat berkendara memang lebih mulus karena tidak terasa ada perubahan gigi. Tenaga yang dihasilkan mesin cukup mudah untuk menarik bodi mungil mobil ini meski memang harus cukup dalam untuk menginjak gas, terutama saat melewati tanjakan ataupun berakselerasi.
All New Honda Brio diluncurkan perdana di dunia di ajang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, Agustus lalu. Mobil ini dikembangkan dari mobil konsep Honda Small RS Concept yang ditampilkan perdana pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018, April lalu.
Brio sendiri pertama kali muncul di Indonesia pada 2012 lalu dan hingga kini telah terjual hampir 250.000 unit. Mobil ini dijual direntang harga antara Rp 139 juta (Brio S/MT) untuk varian terendah dan Rp 190 juta untuk varian tertinggi (Brio RS/CVT). Mobil ini sudah mulai diserahkan ke konsumen beberapa waktu lalu.
Di pasaran, mobil ini bersaing dengan sejumlah mobil kota kompak lainnya. Beberapa diantaranya seperti Toyota Agya maupun Daihatsu Ayla serta Suzuki Ignis. Persaingan tersebut membuat konsumen memiliki pilihan sesuai dengan selera dan kemampuan budget mereka.