JAKARTA, KOMPAS — Dua produk flagship pabrikan otomotif Jepang, Mazda, yaitu masing-masing CX-9 dan MX-5, memperoleh penyegaran. Penyegaran itu diharapkan bisa menambah kenyamanan para calon konsumen saat berkendara.
Di dalam tubuh CX-9, SUV terbesar dan termewah yang dipasarkan Mazda di Indonesia, penyegaran yang dilakukan mulai dari sisi pengemudi hingga penumpang. Perubahan terbesar yang diperoleh pengemudi dan navigator (penumpang yang duduk di kursi baris depan) adalah tambahan ventilasi pada kedua bangku tersebut. Tambahan fitur tersebut diharapkan bisa menambah kenyamanan saat berkendara, khususnya ketika menempuh perjalanan yang cukup jauh.
Tidak hanya penambahan fitur tersebut yang diharapkan memberikan kenyamanan dan keamanan, tapi Mazda juga meningkatkan kualitas kesenyapan dalam kabin pada produk yang baru diluncurkan Februari tahun ini. Penambahan-penambahan seal untuk meningkatkan kekedapan suara di dalam kabin juga dibarengi dengan sistem audio serta hiburan di dalam kabin.
Mazda menambahkan sistem konektivitas terbaru yang bekerja sama dengan BOSE, yang memiliki kemampuan koneksi dengan aplikasi Apple CarPlay besutan Apple ataupun Android Auto.
Untuk keamanan berkendara, Mazda menanamkan tambahan fitur Camera 360 yang diharapkan bisa membantu pengemudi memantau kondisi lingkungan sekitar saat menjalankan kendaraannya.
Penambahan fitur tersebut mau tidak mau juga membuat Mazda melakukan penyesuaian harga jual kendaraan yang dikategorikan oleh perusahaan yang berbasis di Hiroshima ini sebagai crossover SUV. Apabila saat peluncuran, CX-9 dibanderol dengan harga Rp 798 juta on the road di kawasan Jabodetabek, kini, menurut Ricky Thio, Direktur Penjualan, Pemasaran, dan Hubungan Publik Eurokars Motor Indonesia, ditemui saat kegiatan Mazda Power Drive di kawasan Episentrum, Kuningan, Sabtu (20/10/2018), pihaknya harus menaikkannya. ”Kini harganya Rp 818 juta OTR Jabodetabek,” katanya.
Imbas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya mata uang dollar Amerika Serikat, juga terus diamati EMI. Ricky mengatakan, pihaknya masih berusaha tidak menaikkan harga jual produk Mazda meski nilai tukar rupiah sudah beberapa kali terkoreksi. EMI berharap nilai tukar rupiah tidak terus terkoreksi terlalu dalam atau bahkan bisa stabil.
Catatan EMI, hingga akhir September lalu, penjualan CX-9 masih cukup apik. Menurut Roy Armar Arfandi, Presiden Direktur EMI, sebanyak 242 CX-9 berada di tangan konsumen sejak pertama kali diluncurkan. Dia berharap antusiasme calon konsumen dengan berbagai penyegaran ini semakin meningkatkan angka penjualan CX-9.
Peningkatan dapur pacu
Dibandingkan CX-9, penyegaran yang dilakukan para desainer Mazda terhadap MX-5 tidak terlalu banyak. Namun, penyegaran penting dilakukan di bagian dapur pacu.
Kini, dapur pacu roadster yang menggunakan mesin 4-silinter SKYACTIV-G 2.0 lebih bertenaga dengan tambahan tenaga lebih besar 13 PS, dari semula 170 PS menjadi 183 PS, dengan torsi puncak meningkat 5 Nm menjadi 205 nm pada 4.000 RPM.
Catatan yang diperoleh Mazda, peningkatan ini didapat karena ada peningkatan putaran mesin maksimal menjadi 7.500 RPM yang membuat tenaga puncak 183 PS bisa didapat pada 7.000 RPM. Sementara, puncak torsi 205 NM kini justru dapat dicapai pada putaran mesin yang lebih rendah, yaitu 4.000 RPM, dibandingkan sebelumnya 4.600 RPM.
Peningkatan kemampuan mesin ini diperoleh karena penggunaan piston dan connecting rods yang lebih ringan, injeksi bahan bakar bertekanan lebih tinggi, serta desain ulang saluran intake.
Selain perubahan itu, Mazda juga melakukan penyegaran pada penyematan desain velg baru untuk MX-5. Perubahan juga disematkan pada sistem kemudi teleskopik.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.