Bukan hanya kue wingko babat yang terkenal, soto Lamongan yang membuat ketagihan, pecel lele yang mengindonesia, tahu campur yang masyhur, sego boran dengan ikan sili yang sensasi pedasnya nendang. Lamongan masih punya kuliner andalan. Es dawet batil namanya.
Es ini juga tak bisa ditemukan di semua wilayah, loh. Es dawet batil di antaranya hanya didapati di Karanggeneng, Solokuro, dan Bulubrangsi, Kecamatan Laren.
Es dawet batil adalah minuman khas Lamongan. Isinya dawet, cendol, irisan buah siwalan, roti, kacang hijau, dipadu gula aren dan santan. Tentu saja harus ada irisan kue batil di dalamnya.
Kue batil sendiri terbuat dari tepung terigu yang dimasak dan dicampur dengan tape. Bentuknya kenyal mirip kue apem dan rasanya bercampur antara manis, gurih, dan asam.
Salah satu es dawet batil yang ramai dikunjungi adalah es dawet batil Bu Bayyanah di Bulubrangsi, Kecamatan Laren. Harga satu porsi Rp 5.000. Pengunjung juga bisa menikmati gorengan, gimbal tempe, dan ote-ote hanya Rp 500 per biji.
Setiap hari, dagangan bisa terjual 300 hingga 500 porsi dawet batil pada hari biasa dan bisa 1.000 porsi saat liburan dan akhir pekan. ”Ada juga es dawet siwalan,” katanya, Minggu (11/11/2018).
Warung itu sudah berdiri lebih dari 20 tahun sejak 1990. Kini warung itu dikelola Ifa, anaknya. Awalnya, Bayyanah berbisnis jualan es dawet dengan isi cendol, roti, dan tape, tetapi kurang laku. Setelah itu diberi batil dan menjadi khas, racikan dawetnya diburu, bukan hanya warga sekitar, melainkan juga daerah lain, termasuk Gresik dan Surabaya.
Lokasi warung Bu Bayyanah berada di bawah rindangnya barongan (rumpun) bambu, selalu ramai pengunjung hingga saat ini. Warung itu dibuka mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00. Warung di tepi akses desa dari Sawo, Kecamatan Dukun, Gresik, menuju Solokuro itu selalu ramai pengunjung.
Saat ini, tempat minumnya dibuat mirip los berukuran 2,5 meter x 8 meter. Ada bangku dan meja dari kayu, ada tempat duduk yang dicor, lalu diberi keramik.
Sementara yang muda-mudi memilih menikmati es batil di gubuk semacam gasebo atau lesehan dengan tikar atau terpal yang disediakan. Tempatnya bisa memilih di antara rimbun dan sejuknya rumpun bambu sambil bercengkerama.
Menurut Sugeng Widodo, warga Lamongan, sebenarnya kue batil ada di hampir semua wilayah. Sebagian orang menyebutnya apem. ”Tetapi, yang dijadikan bahan es hanya ada di seputaran Bulubrangsi, Karanggeneng, dan Solokuro,” katanya.
Perpaduan isi dawet batil antara dawet, kacang hijau, siwalan, roti, dan batil memang menyegarkan. Dinikmati saat terik, mendung, dan hujan pun tetap terasa segarnya. Kalau ingin menikmati sensasi dawet batil, di tengah semilir angin dan sejuknya udara pedesaan di bawah rumpun bambu, datanglah ke Bulubrangsi. Segarnya, tuh, ada di sini.