JAKARTA, KOMPAS — Fujifilm Indonesia memperkenalkan Instax Square SQ20, seri terbaru dari kamera instan yang menggabungkan kemampuan perekaman gambar serta video untuk mencetak foto dengan efek tidak biasa. Fitur yang diperkenalkan terus mendorong definisi kamera instan ke batas yang baru.
Instax Square SQ20, yang dijual dengan harga Rp 3 juta, merupakan kamera tipe polaroid yang mengambil gambar dan bisa mencetaknya. Bedanya, kamera itu memiliki fitur penyimpanan internal sembari penyimpanan eksternal melalui kartu micro SD. Fitur ini memberi keleluasaan bagi Instax Square SQ20 untuk memiliki moda pengambilan gambar sekaligus mengulik gambar sebelum dicetak.
Beberapa moda seperti kolase dari kejadian yang terpaut beberapa saat, membuat gambar sekuens, multiple exposure, menerapkan filter, hingga mengecualikan satu warna. Selain moda fotografi, terdapat moda video 15 detik, dan pengguna bisa memilih gambar terbaik dari sebuah adegan sehingga risiko melewatkan momen terbaik bisa dihindari.
”Kami menawarkan fitur baru yang sebelumnya belum pernah diperkenalkan. Seri ini datang dengan desain yang bergaya serta ergonomis agar mudah dipegang,” kata President Director Fujifilm Indonesia Noriyuki Kawakubo dalam acara peluncuran, Kamis (15/11/2018).
Menurut Kawakubo, Instax SQ20 merupakan kamera hibrida karena menggabungkan kamera instan yang bisa mencetak foto secara langsung dari badan kamera, dengan kemampuan olah foto digital seperti pemberian filter hingga efek fotografi lainnya.
Selain itu, mereka juga memperkenalkan fitur zoom digital hingga empat kali dengan cara memutar moncong kamera, keleluasaan yang harus dibayar dengan turunnya kualitas gambar akhirnya.
Pengalaman Kompas mengoperasikan kamera ini secara singkat, Instax Square SQ20 terasa cukup besar saat dibawa. Mengandalkan tombol fisik, kontrolnya cukup nyaman, dan tidak terlalu terganggu dengan tampilan antarmuka dari perangkat lunaknya. Terdapat tombol untuk mengatur moda pengambilan gambar dari foto ke video pendek yang mencegah pengambilan gambar secara tidak disengaja.
Terdapat dua tombol pelepas rana yang sepertinya sengaja diletakkan di posisi yang mudah dijangkau oleh jari telunjuk dari kedua sisi. Dengan demikian, kita bisa memakai dengan tangan kiri ataupun tangan kanan (ambidextrous). Bagi mereka yang ingin membuat swafoto, terdapat cermin kecil di sebelah lensa yang memudahkan kita untuk memandu komposisi dari pengambilan gambar.
Mengoperasikan sistem dari kamera ini cukup sederhana. Tombol OK di tengah menghadirkan menu utama dan bisa dinavigasikan dengan memutar tombol berbentuk cincin atau menekannya. Terdapat layar yang membantu pengguna untuk mengetahui hasil sebelum foto dicetak.
Penggunaan penyimpanan internal sebetulnya membuat definisi kamera instan dari Instax Square SQ20 sedikit dipertanyakan. Dari kartu micro SD yang terpasang, bisa dipindahkan ke perangkat lain seperti ponsel atau komputer untuk diolah lebih lanjut. Dan kita bisa mencetak satu foto yang sama berulang-ulang.
Fitur yang disediakan kamera ini cukup banyak dan membuka peluang bagi penggunanya untuk bereksperimen demi menghasilkan karya yang unik. Tentu saja perlu diingat bahwa kita tidak bisa leluasa mencetak karena butuh kertas film yang dijual terpisah dan harganya Rp 200.000 per kemasan.
Kamera ini akan menarik untuk dioperasikan bagi mereka yang ingin membuat kenangan dengan cara lain dan tetap menyisakan peluang untuk disimpan secara digital untuk masa mendatang.