Gaya Selangit Hewan ”Zaman Now”...
Intimnya relasi manusia dengan binatang peliharaan tampak dari bagaimana mereka memanjakan dan ”memanusiakan” binatang peliharaan. Binatang peliharaan seperti anjing dan kucing pun kini tampil tak selugu dulu. Mereka mengenakan adibusana atau couture, berlenggak-lenggok dengan potongan rambut model terkini, bahkan menjadi selebgram alias selebritas Instagram.
Bagi musisi Indra Lesmana yang kini tinggal di Bali, Marley sangat spesial. Sekilas, Marley hanya seekor anjing. Namun, Indra menyebut betapa spesialnya anjing yang sudah dianggapnya sebagai bagian keluarga ini. Marley si anjing berbulu putih ini bahkan diberi nama keluarga Lesmana, maka jadilah Marley Lesmana.
Saking spesialnya si Marley, Indra membuatkan Instagram khusus bagi Marley. Jika membuka akun yang dibuat sejak awal 2016 ini, orang bakal ngiri. Betapa tidak, ia berfoto ganteng dengan banyak sekali artis kenamaan Tanah Air.
Marley yang super dimanja ini boleh nangkring di atas keyboard hingga difoto ikut rekaman sang ”ayah”. Sejak menetap di Bali, banyak sahabat dan saudara Indra yang berkunjung ke kediaman mereka sehingga selalu ada kesempatan untuk Marley dapat lebih mengenal sahabat dan saudara-saudara dengan berfoto bersama mereka.
Marley didefinisikan sebagai alien oleh si ayah Indra Lesmana. Istri Indra, Hon Lesmana, pun menolak menyebutnya anjing. Marley hadir tanpa rencana. Dia masih berusia enam bulan saat tiba-tiba hadir di depan rumah sebagai pemberian dari seorang teman baik.
”Dia seperti ditakdirkan untuk menjalani hidup bersama dengan kami. Saat itu, Marley langsung ke pelukan saya dan saat itu juga dia menjadi anggota keluarga kami. Saya dan istri menganggap dia sudah seperti anak kami dan anak-anak kami pun menganggap Marley sebagai adik mereka,” kata Indra, Jumat (16/11/2018).
Sejak kecil, Indra sudah terbiasa hidup dengan banyak binatang peliharaan, terutama anjing. Mereka selalu dianggap sebagai bagian dari keluarga karena anjing dinilai memiliki perasaan peka dan sangat setia. Hubungan Marley dengan Hon juga sangat dekat. ”Marley bisa sangat sedih kalau istri saya harus bepergian. Perawatan Marley dilakukan sendiri oleh istri saya layaknya seorang ibu mengurus bayinya sendiri,” tambahnya.
Pakaian adibusana
Seperti Marley, Shoku juga memiliki akun Instagram. Anjing kecil berwarna coklat milik Sarah Sechan ini mengambil alih akun Instagram pemiliknya setelah Sarah memutuskan tak lagi muncul di media sosial. Akibatnya, Shoku memiliki pengikut hingga 127.000.
Tak hanya di media sosial, kecintaan pemilik binatang peliharaan tampak dari cara mereka mendandani anjing, kucing, kelinci, dan binatang peliharaan lainnya. Kimchi, seekor anjing pudel mungil jenis red toy poodle milik perancang busana gaun pengantin Dominique Nadine, begitu menikmati saat pemiliknya sibuk mendandaninya dengan beberapa macam kostum beragam tema.
Ada yang berbahan kain tenun, pakaian cheongsam, kostum khusus beraksesori mewah macam tambahan aksen bulu-bulu panjang burung unta (ostrich), payet, serta butiran-butiran mutiara imitasi, atau kostum fantasi bertema naga, dengan sayap kecil menempel di bagian punggung kostum.
”Kalau sudah dibiasakan dari kecil, ya begini ini. Diam saja kalau sedang didandani. Untuk bisa nyaman, pakaian dibuat sesuai ukuran dan berbahan kain kualitas human grade sehingga juga bisa lebih awet,” ujar Dominique.
Saat ditemui di butiknya di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Dominique bercerita panjang lebar tentang bisnis tambahan yang dijalaninya sejak 2014 itu. Dalam empat tahun terakhir Dominique merancang dan membuat pakaian adibusana khusus hewan (couture), terutama untuk hewan berkaki empat, seperti anjing dan kucing.
Biasanya pakaian hewan-hewan itu dibuat sesuai tema dan pakaian sang majikan, untuk hari raya, pesta pernikahan, kelahiran, atau lomba.
”Awalnya dulu saat masih kuliah saya suka beli pakaian untuk anjing yang sudah jadi, biasanya buatan China. Tetapi kualitasnya kok jelek dan mudah rusak. Anjingnya juga seperti enggak nyaman, karena kan memang ukuran dan modelnya sama (ready to wear),” kenang perancang busana langganan sejumlah artis, antara lain Raline Shah, Sandra Dewi, dan Ashanty, ini.
Semakin rumit desain atau semakin besar ukuran pakaian hewan yang dibuat, akan semakin mahal pula biaya pembuatan dan harga jualnya. Dominique mematok harga paling murah sekitar Rp 500.000 sampai yang paling mahal pernah dia buat Rp 3 juta.
”Kalau di negara-negara seperti Jepang dan Taiwan, mereka sudah sangat baik memperlakukan hewan peliharaan. Jangankan pakaian, kalau mengajak anjing atau kucing peliharaannya saja mereka pakai kereta stroller,” ujar Dominique.
Kebutuhan tersier
Selain couture, bisnis jasa pemeliharaan kebersihan dan kecantikan hewan (grooming) juga semakin berkembang pesat. Menurut pendiri dan pemilik rantai bisnis jasa pets grooming di bawah bendera Happy Pets Mobile Grooming, Henny Marlita Pangadjaja, saat ini semakin banyak orang sadar untuk merawat binatang peliharaan mereka.
Jika dibandingkan saat pertama kali dirinya memulai bisnis jasa grooming atau dandan keliling, hampir dua dekade lalu, orang ketika itu masih merasa tidak perlu mengeluarkan uang untuk memandikan anjing atau kucing.
Kini, Henny memiliki sedikitnya 20 mobil keliling, juga salon-salon di bawah nama Happy Pets, yang tersebar di Jabodetabek serta beberapa kota besar di Jawa dan Bali. Henny juga memiliki banyak keahlian dan memegang puluhan sertifikat grooming, termasuk untuk mengajar, dari setidaknya lima negara. Dia saat ini juga menjabat sebagai juri internasional di International Judges Association.
Biaya perawatan standar seekor anjing berkisar Rp 100.000 hingga Rp 200.000, tergantung besar kecilnya anjing. Harga jasa pelayanan dandan (grooming) tersebut bisa jadi lebih mahal lagi jika Henny sendiri yang turun tangan.
”Dulu saya dibayar Rp 25.000 sekali memandikan. Susah banget naikkan harga. Tetapi, sekarang kalau ada pelanggan kepingin saya yang melakukan perawatan langsung, mandi dan cukur untuk anjing ukuran kecil bisa Rp 650.000 sampai Rp 750.000,” ujar Henny.
Harga juga akan makin mahal jika pemilik hewan meminta pelayanan perawatan spesial macam mandi spa atau mengecat rambut anjing atau kucing mereka. Jika ditambah perawatan mewarnai rambut anjing, selain memandikan dan menggunting, biayanya bisa membengkak menjadi Rp 2 juta-Rp 2,5 juta per ekor, itu pun untuk anjing ukuran kecil.
Jika Indra Lesmana memilih menitipkan Marley ke perawat atau sahabat dekat kala harus bepergian, pemilik binatang peliharaan lainnya memilih tempat penitipan hewan dengan fasilitas dan pelayanan yang tidak jauh berbeda dengan di rumah. Salah satunya di Pet Kingdom, Alam Sutera, Tangerang Selatan, yang menyediakan fasilitas pet hotel.
Store Manager Pet Kingdom Frieda Tanoe menuturkan, tersedia 15 kandang VIP, 39 kandang large, dan 36 kandang medium untuk anjing. Untuk kucing tersedia 58 kandang bertingkat, mengikuti aktivitas alami kucing yang sering naik turun.
Biasanya, saat liburan panjang seperti Lebaran atau akhir tahun, pet hotel penuh dipesan. Selain fasilitas yang lengkap, ada kamera pengawas yang memantau segala aktivitas binatang itu. Pemilik pun bisa setiap saat meminta informasi tentang kondisi hewan peliharaannya. ”Mereka biasanya berinteraksi lewat Whatsapp dengan staf kami untuk bertanya kabar, minta foto, sampai video call dengan hewan kesayangannya,” tuturnya.
Menurut dokter hewan Rini Kumala, perubahan relasi pencinta binatang dengan binatang peliharaan sudah ada sejak dulu. Namun, relasi itu terasa semakin intim karena hadirnya media sosial. ”Orang jadi lebih berani apa adanya. Berani akui anjingnya itu kesayangannya. Dulu waktu saya kecil takut banget mengakui karena takut dibilang gila atau enggak sopan,” kata Rini.
Jika ingin memanjakan binatang, si pemilik diminta harus benar-benar mencari informasi tentang kebutuhan dasar binatang peliharaan tersebut. Kebutuhan hidup hewan masih ada di tahap primer, tidak seperti manusia yang sudah tersier.
Sebelum kebutuhan peliharaannya dipenuhi, kebutuhan hidup si pemilik tetap harus diutamakan terlebih dulu. Selanjutnya, bolehlah mendandani dan memanjakan tanpa melupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan agar para binatang ini tetap hidup sejahtera. (FRO)