Ikatan Perancang Mode Indonesia atau IPMI menggelar kembali perhelatan tahunan IPMI Trend Show yang ke-32 pada 13-14 November lalu di The Hall, Senayan City, Jakarta.
Konsep penyelenggaraan pergelaran ini dibagi menjadi dua area utama, yaitu The Exhibition Hall sebagai ruang pamer dan Runway Stage sebagai ruang peragaan busana.
Pada area ruang pamer, karya-karya sejumlah perancang mode ternama dapat disaksikan pengunjung setiap saat selama perhelatan. Seperti karya Didi Budiardjo, Liliana Lim, Tri Handoko, Mel Ahyar, dan Tri Handoko. Dalam ruang pamer berkonsep white cube ini pengunjung bisa menyimak lebih saksama detail dari setiap busana.
Pada hari pertama, di area Runway Stage digelar parade busana bertajuk ”Made in Indonesia” yang turut didukung Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Parade ini diikuti sederet desainer Indonesia, seperti Hian Tjen, Carmanita, Chossy Latu, Danny Satriadi, Denny Wirawan, dan Stella Rissa.
Pada hari kedua, digelar peragaan busana karya desainer Norma Hauri, Andreas Odang, juga Rusly Tjohnardi.
Dalam parade busana ”Made in Indonesia” pada hari pertama, segmen ini bekerja sama dengan One Fine Sky, sebuah proyek sosial yang digagas Yuni Jie, Claudia Halim, dan Amanda Witdarmono, untuk membantu memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak kurang mampu. Proyek ini menawarkan koleksi kemeja putih berbahan katun lembut dengan aksen bordir awan di dada kiri.
Sederet desainer ternama tersebut merancang berbagai model atasan putih yang kemudian dilelang selama perhelatan dan hasilnya disumbangkan melalui One Fine Sky.
(SF)