Asisten Virtual Layani Kebutuhan Milenial Peroleh Informasi Produk
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebiasaan kaum milenial berkomunikasi melalui ponsel pintar mendorong perusahaan untuk menyediakan jasa pelayanan informasi menggunakan teknologi asisten virtual yang dapat diakses di berbagai aplikasi kapan pun dan di mana pun. Layanan yang disebut chatbot itu juga diperkirakan mampu menghemat biaya operasi hingga 29 persen.
Di Indonesia, layanan chatbot sudah dapat ditemukan di sejumlah perusahaan besar dari berbagai industri, seperti telekomunikasi, perbankan, asuransi, juga kesehatan. Tania, asisten virtual dalam layanan chatbot yang disediakan oleh perusahaan laboratorium klinik Prodia, misalnya, hadir dalam tiga aplikasi ponsel pintar, yaitu Facebook Messenger, Line, dan Telegram, dengan nama @prodia.id.
”Melalui layanan Tania, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan milenial yang mengikuti perkembangan teknologi dengan cepat. Mereka biasanya tidak mau telepon atau datang ke kantor untuk memperoleh informasi tentang layanan kami,” ujar Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Dewi Muliaty, Kamis (22/11/2018), saat peluncuran chatbot Tania di Jakarta.
Sejumlah informasi pelayanan yang disediakan Tania di antaranya mengenai harga test laboratorium, manfaat tes, paket tes yang tersedia, serta produk dengan harga promo.
Dicoba pada Kamis melalui aplikasi Facebook Messenger, Tania merespons pesan tertulis dengan cepat dan memandu pengguna dengan jelas dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
”Tania diharapkan dapat mengurangi beban yang ditangani tim Kontak Prodia, khususnya dalam menanggapi pertanyaan umum mengenai produk dan layanan,” kata Direktur Operasi & IT Prodia Andri Hidayat.
Selain chatbot Tania, layanan informasi konvensional lainnya, seperti telepon, e-mail, dan situs internet, akan tetap dipertahankan. Kaum milenial mencakup sekitar 40 persen dari total pelanggan Prodia. Sisanya berusia di atas milenial dan kurang terbiasa dengan pelayanan pelanggan berbasis chatting.
Dikutip dari pemberitaan Kompas, 8 Mei 2018, pemakaian chatbot dalam melayani pelanggan, menurut Founder Chatbots Life Stefan Kojouharov, dapat menghemat biaya operasional sebesar 29 persen. Ada pula MicKinsey BI yang memperkirakan nilai penghematan itu setara dengan 23 miliar dollar AS penghematan gaji tahunan.
Pada pekan lalu, CNET memberitakan rencana Microsoft untuk mengakuisisi perusahaan pengembang chatbot, XOXCO. Dalam situs blognya, Microsoft menyampaikan tujuannya untuk mengembangkan teknologi percakapan berbasis kecerdasan pintar.