Ketika Pantai Masih Jadi Pemikat
Membangun apartemen, boleh dibilang sebagai model pengembangan bisnis terbaru bagi PT Indonesian Paradise Property Tbk. Terlebih apartemen itu didirikan di lahan yang begitu dekat dengan pantai di sentra kota Batam, Kepulauan Riau. Walau letaknya hampir menempel dengan sisi belakang Hotel Harris Batam Center, daya pemikatnya adalah pantai yang menghadap langsung dengan negara tetangga, Singapura.
Bisa dipastikan, model bisnis ini tidaklah baru bagi pengembang properti lain. Selama ini pengembang lain memanfaatkan aset lahannya sendiri atau bekerjasama dengan pemilik lahan lain, kemudian menawarkan dan membangun super blok berkelas sesuai tenggat waktu tertentu. Sudah dipastikan, keuntungan yang diraih bisa diperoleh dalam kurun waktu 2-3 tahun.
“Tidaklah demikian bagi kami. Terus terang, ini pertama kalinya kami bermain apartemen, membangun dan menjualnya. Model bisnis kami selama ini lebih berfokus membangun dan menyewakan, seperti membangun hotel maupun pusat perbelanjaan. Terbayang, keuntungan yang diraih membutuhkan kurun waktu minimal 7-10 tahun,” kata Wakil Presiden Direktur sekaligus Chief Operating Officer PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) Anthony Prabowo Susilo di sela-sela Topping Off Ceremony Apartemen One Residence di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (29/11/2018).
Cuaca terik mewarnai seremoni topping off yang dilakukan satu bulan lebih cepat dari perencanaanya. Dua buah paku emas sebagai simbol kekuatan menuju masa keemasan dan terbebas dari marabahaya bagi para penghuninya ditanamkan oleh Komisaris INPP Karel Patipeilohy dan Wakil Presiden INPP sekaligus Chief Operating Officer (COO) Anthony Prabowo Susilo. Jajaran direksi IPP pun ikut menguruk campuran pasir dan semen di bagian atap apartemen ini.
Terik yang menyengat secara tiba-tiba ternaungi sejenak dengan gumpalan awan yang menutupi pancaran sinar matahari. Begitu adukan pasir dan semen itu dibenamkan, dalam hitungan tak lebih dari 30 detik, awan yang menaungi itu bergeser tertiup angin kembali.
One Residence Batam sengaja dibangun satu menara dengan ketinggian 32 lantai, dengan nilai investasi mencapai Rp 300 miliar . Dengan desain 2-3 kamar tidur, apartemen ini dibangun sebanyak 331 unit. Tipe dua kamar tidur dibandrol mulai Rp 900 jutaan hingga Rp 1,1 miliar, sedangkan tipe Garden House (dua lantai) mencapai Rp 1,7 miliar. Hingga akhir November 2018, daya pikat apartemen ini membuat total penjualannya melejit dan dipastikan tinggal tersisa 10 persennya.
Apartemen berkonsep private residence ini merupakan wujud nyata dari janji INPP untuk siap melakukan serah terima (handover) kepada pembeli pada Desember 2019. One Residence Batam dikembangkan oleh PT Indonesian Paradise Property Tbk melalui entitas anak perusahaan PT Retzan Indonusa. Sementara, untuk pengelolaannya dipercayakan kepada Jones Lang Lasalle.
Anthony mengibaratkan, selama ini INPP mirip pemain kunfu. Berkelebat dengan kedua tangan, tanpa menggunakan kemahiran kedua kaki sama sekali. Pembangunan apartemen menjadi pembelajaran baru untuk menerobos masuk ke model bisnis yang baru. Pengembang lain lebih menjual nama untuk menyajikan produknya, tetapi INPP justru sebaliknya, lebih suka bermain di balik layar.
Tahun 2017, di saat pasar properti disebu-sebut lesu, INPP Justru melihat tahun itu adalah momentum untuk dirinya mengubah pola bisnis. Tentu, kata Anthony, kuncinya adalah kerja keras dalam melakukan pendekatan terhadap konsumen. Yang mengherankan, sasaran pembangunan properti dicap untuk membidik konsumen asing. Kenyataannya, hanya 10 persen masing-masing konsumen asing dan konsumen di luar Batam, sedangkan selebihnya dominan justru diincar oleh warga Batam sendiri.
Ikon Lifestyle
Direktur dan Chief Corporate Finance INPP Diana Solaiman menyakini, hal yang membedakan produk INPP dengan pengembang lain adalah membangun properti iconic lifestyle. Properti ikonik yang dibangun INPP, di antaranya, Plaza Indonesia dan FX Sudirman (Jakarta), Beachwalk (Bali), dan 23 Paskal (Bandung).
Kekuatan ikonik ini diyakini menjadi kekuatan untuk tidak merasa berkompetisi head to head dengan properti lainnya. Di tengah gempuran kompetisi yang semakin kuat dan beragam produk properti, INPP meyakini kekuatan strategi yang didasarkan riset dan ketepatan momentumnya.
Pasca pembangunan One Residence, INPP merencanakan kembali strategi pembangunan apartemen dengan berkolaborasi Hyatt Hotel, dengan total investasi Rp 580 miliar. Kelas yang menjadi sasarannya adalah kelas high end, sedangkan One Residence lebih menyasar kelas menengah ke atas. Semester pertam 2019, apartemen di Makassar sudah diagendakan untuk penjualannya.
Chief Project Marketing INPP Reagan Halim menjelaskan, pemilihan pembangunan Batam dilakukan terlebih dahulu, karena pertama-tama, INPP sudah memiliki lent bank di Batam. Kedua, sebelum masuk ke pasar properti, riset pasar sudah dilakukan. Rupanya, ada celah yang tidak diambil oleh pengembang lain.
“Pengembang lain selalu bermain di kelas middle-low, menyuguhkan tipe studio dengan satu kamar. Kami benar-benar mengincar segmen yang berbeda, yaitu kelas menengah ke atas. Tantangannya adalah tahun lalu shipping menurun, otomatis ekonomi Batam mengalami slow down. Lewat strategi yang tepat dan market reseacrh yang benar, otomatis pasar menyerap apartemen ini dengan baik,” jelas Reagan.
One Residence Batam memiliki empat tipe pilihan unit yaitu tipe dua kamar tidur masing-masing dengan luas 45 meter persegi dan 46,5 meter persegi (unit sudut), tiga kamar tidur masing-masing dengan luas 70 meter persegi dan unit loft bernama the Garden House yang memiliki dua lantai dengan luas mulai 79 meter persegi.
Melihat posisi apartemen ini berdekatan dengan Hotel Harris Batam Center yang merupakan salah satu yang dibangun INPP, terselip pertanyaan menggelitik tentang pola perilaku pemiliknya. Tentunya, apakah pihak INPP tidak takut hal itu akan berbenturan dengan tamu yang bermalam di hotel itu? Bukan tidak mungkin, okupansi hotel akan terancam.
Reagan menuturkan, One Residence tidak didesain tipe studio. Desain 2-3 kamar sangat membedakan dengan kamar hotel.
Apartemen ini juga dijanjikan akan dilengkapi dengan fasilitas internal yang sangat lengkap, antara lain, La Faret Entrance, The Promenade, Infinite Seaview Swimming Pool, Kids Pool, Fitness Center, Viewback Deck, dan Sky Garden Lounge. Sedangkan, fasilitas eksternal One Residence juga memiliki akses yang sangat dekat dengan pusat perbelanjaan, pemerintahan dan bisnis.
Kawasan boleh dikatakan matang bagi One Residence. Posisi yang bersebelahan dengan terminal pelabuhan kapal ferry dengan rute Batam-Singapura. Hanya kurun waktu 45 menit, alat transportasi air ini bisa mengantarkan ke negara tetangga Singapura. Sementara, malam harinya, sekitar pukul 19.00 waktu Singapura, bisa kembali memanfaatkan ferry ini.
One Residence kini menjadi bukti. Di tengah pemasaran sekitar 5.000 unit apartemen di Batam, One Residence memenangkan pasar dengan customer engagement dengan menciptakan “hubungan emosional” dengan konsumen melalui berbagai event berkesinambungan sehingga konsumen mendapatkan up date berjalannya pembangunan.
Tentu, di saat topping off lebih cepat dilakukan, tantangan yang sangat ditunggu-tunggu adalah kecepatan waktu serah terima kepada pembeli.