JAKARTA, KOMPAS - Persaingan antarpenyedia dompet digital semakin ketat. Untuk memenangkan pangsa pasar, penyedia memilih mengintegrasikan diri di platform perusahaan perdagangan secara elektronik atau e-dagang.
Sebagai contoh, DANA. Dompet digital di bawah group Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) ini telah terhubung langsung dengan platform Bukalapak dan aplikasi Ramayana Department Store. Keduanya juga bagian dari group EMTEK.
"Keuntungan tak kalah penting adalah kami bisa menggaet lebih tinggi arus lalu lintas dan volume transaksi," ujar Founder dan CEO DANA Vince Iswara, Rabu (5/12/2018), di Jakarta.
DANA pertama kali dirilis resmi ke masyarakat pada Juli 2018. Sampai Agustus 2018, total pengguna terdaftar DANA mencapai satu juta orang. Pada promo peringatah Hari Lajang Sedunia yang jatuh 11 November 2018, aplikasi DANA tercatat menduduki peringkat pertama di Apple Store dan urutan keenam di Google Store.
DANA juga terhubung dengan platform jual-beli tiket daring TIX.id dan aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger. Keduanya pun berada di bawah group EMTEK.
"Dengan adanya DANA, maka lalu lintas penjualan tiket daring untuk bioskop Cinema 21 yang dijual di TIX.id meningkat 15 persen. TIX.id dan Cinema 21 untung. Kami pun juga," tutur Vince menjelaskan harapan hasil yang ingin dicapai dengan mengintegrasikan di platform Bukalapak dan Ramayana Department Store.
Dompet digital OVO sudah terlebih dahulu melakukan langkah integrasi. Pada tanggal 31 Oktober 2018, OVO resmi terhubung dengan platform laman pemasaran Tokopedia. Pengguna Tokopedia dapat memilih OVO sebagai metode pembayaran atas transaksi mereka.
Director of Enterprise OVO Harianto Gunawan menjelaskan, kemitraan tersebut memvalidasi strategi OVO untuk menghadirkan platform pembayaran, baik secara daring maupunluring. Penggunaan uang tunai adalah suatu kebiasaan yang sangat sulit diubah dan konsumen hanya akan beralih ke pembayaran nontunai, jika cara kerja sistem pembayaran digital dibuat lebih mudah dan aman.
Sebelum dengan Tokopedia, OVO telah resmi terhubung dengan platform Grab dan Kudo.
"Kemitraan bersama Tokopedia akan menambahkan 80 juta pengguna aktif bulanan Tokopedia ke dalam 60 juta basis pengguna OVO. Kemitraan ini juga dipastikan bakal menambahkan lebih dari empat juta mitra pedagang Tokopedia ke dalam jaringan mitra OVO yang meliputi mal, warung, pedangan di GrabFood dan agen Kudo," kata dia.
Managing Director Go-Pay Budi Gandasoebrata menceritakan, saat ini, Go-Pay sudah bisa dipakai untuk tiga jenis utama transaksi. Pertama, pembayaran layanan di dalam platform Go-Jek, seperti Go-Ride, Go-Car, dan Go-Food.
Kedua, pembayaran di luar ekosistem Go-Jek. Budi membagi menjadi dua bagian, yakni mitra perusahaan e-dagang dan perusahaan luring/konvensional. Untuk mitra perusahaan e-dagang, dia mencontohkan JD.ID, Cottonink, dan Sociolla. Sementara mitra perusahaan luring misalnya, Alfamart, Pertamina, dan Trans Semarang.
Ketiga, Go-Pay sudah bisa dipakai membayar sedekah dan donasi di sekitar 100 masjid dan yayasan, Kitabisa.com, Baznas, dan World Wildlife Fund.
"Kami melihat kompetisi sebagai sesuatu yang positif karena mampu mendorong kami terus berinovasi. Fokus kami adalah selalu memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan pembayaran apapun jenis transaksinya," tutur dia.