Ratu Inggris boleh saja memakai Bentley sebagai mobil resmi kenegaraan, atau Presiden Amerika Serikat menggunakan Cadillac, dan Kaisar Jepang diantar ke mana-mana dengan Toyota Century. Namun, sebagian besar kepala negara lain di dunia tetap memilih mobil ini sebagai tunggangan resmi mereka.
Apa boleh buat, nama Mercedes-Benz terlanjur melegenda lebih dulu dari siapa pun juga sebagai sebuah merek mobil premium. Wajar jika kemudian banyak negara memilihnya sebagai tunggangan yang dinilai mewakili prestise dan citra negara untuk digunakan kepala negara masing-masing.
Secara alamiah, sedan pemuncak buatan pabrikan asal Stuttgart ini lah, yakni Mercedes-Benz S-Class, yang terpilih sebagai tunggangan para pucuk pimpinan tersebut.
Harian The Laotian Times di Laos, misalnya, pernah membuat daftar mobil-mobil resmi kenegaraan yang digunakan di sejumlah negara di dunia. Hasilnya, setidaknya lima dari 10 anggota ASEAN memilih Mercedes-Benz S-Class sebagai mobil resmi kepala negara masing-masing.
Masih ditambah lagi negara-negara lain, seperti Rusia, Norwegia, Finlandia, Mesir, India, Pakistan, sampai Nigeria dan Kenya, yang semuanya menggunakan berbagai varian dari Mercy S-Class. Maka tak berlebihan kiranya jika S-Class ini dijuluki sebagai sebuah ”über-sedan” alias sedan pemuncak.
Tentu saja, S-Class yang dipakai para presiden dan perdana menteri itu memiliki spesifikasi khusus untuk memenuhi standar keamanan. Mercedes-Benz mengeluarkan varian khusus S-Guard untuk mobil-mobil yang diberi lapisan pengaman anti peluru dan anti granat ini.
Di Indonesia, berdasarkan dokumenta Kompas, mobil-mobil Mercedes-Benz mulai dipakai sebagai mobil kepresidenan sejak awal 1970-an. Pada saat kunjungan Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard dari Belanda, 26 Agustus 1971, misalnya, Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto menjemput mereka menggunakan limusin Mercedes-Benz 600 Pullman.
Saat ini Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menggunakan varian S-Guard ini, yakni Mercedes-Benz S600 Guard, yang sudah dipakai sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Itu sebabnya, S-Guard yang dipakai masih berbasis generasi S-Class sebelumnya, dengan kode model W221.
Versi terbaru
Mercedes-Benz sudah meluncurkan generasi penerus S-Class dengan kode W222, sejak 2014, termasuk versi S-Guard-nya. Tahun lalu, S-Class terbaru ini menjalani facelift, dengan berbagai perubahan yang signifikan, termasuk mesin dan transmisi baru.
Akhir September 2018, Kompas berkesempatan menjajal sedan pemuncak ini. Hanya ada satu varian S-Class yang dimasukkan ke Indonesia, yakni Mercedes-Benz S 450L. Huruf L di belakang mengindikasikan ini varian long wheelbase.
Wheelbase (jarak antarporos roda) pada seri L ini 3.165 milimeter (mm), bandingkan dengan wheelbase pada seri standar, yakni 3.035 mm. Ini artinya ruang kabin yang lebih lega, terutama bagi penumpang belakang, tempat para pemilik S-Class akan menghabiskan waktunya.
Secara keseluruhan, panjang S 450L ini 5.255 mm; lebar 1.899 mm, dan tinggi 1.494 mm. Berat kosongnya 2.015 kilogram (kg). Cukup bongsor untuk sedan.
Namun, saat pedal gas mulai diinjak, mobil yang sudah dirakit di pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor, ini, bergerak dengan ringan.
S 450L baru ini dibekali mesin V6 berkapasitas 3.0 liter (2.999 cc) dengan turbo ganda alias biturbo. Mesin ini mengeluarkan tenaga maksimum 367 HP dan torsi puncak 500 Nm. Cukup mumpuni.
Pengendalian pun terasa presisi untuk mobil seukuran itu. Bahkan saat mode berkendara digeser ke Sport, akselerasi mobil pun makin agresif. Walau memang tak pantas ugal-ugalan dengan sebuah S-Class, karena akan seperti mengenakan tuksedo untuk balapan lari.
Mode berkendara paling tepat adalah Comfort, karena di sini keutamaan sebuah S-Class akan terasakan. Suspensi Airmatic yang dilengkapi variable damper control membuat menunggang mobil ini seolah melayang di atas permukaan jalan. Begitu mengalun dan memanjakan.
Penumpang sedan seharga Rp 2,449 miliar (off the road) ini pun dimanjakan kelimpahan fitur kemewahan di kabin, mulai dari jok kulit Nappa, atap panoramik, sistem climate control 4 zona, hingga fitur pemijat di kursi belakang yang dioperasikan dengan remote control.
Indra juga dimanjakan sistem pemutar cakram BluRay yang ditampilkan di layar lebar individual bagi dua penumpang belakang. Kualitas musik prima disajikan sistem audio Burmester high-end 3D surround dengan 26 speaker.
Sejak Oktober 2018, S-Class yang dipasarkan di Indonesia dilengkapi tambahan fitur Driving Assistance Package. Fitur ini terdiri atas 11 sistem keselamatan aktif yang memungkinkan mobil bisa dikendalikan hampir secara swakemudi.