Alis bisa berkontribusi mereduksi lima puluh persen dari masalah hidup seseorang. Begitu ”sabda” pakar alis Anggie Rassly. Anggie sudah menekuni dunia alis ini selama 13 tahun terakhir. Ia menangani beragam klien yang spesifik ingin disempurnakan alisnya. Jangan kaget kalau antrean sulam alis oleh Anggie bisa makan waktu hingga setahun.
”Alis yang bagus bisa bikin pesona kita terpancar, dan urusan-urusan lain dalam hidup jadi lebih mudah terselesaikan,” ujar Anggie setengah berseloroh.
Terdengar absurd, tetapi begitulah fakta tentang begitu tingginya hasrat kaum urban akan alis. Dalam dunia riasan perempuan, alis memang fenomena tersendiri.
Tak heran berbagai meme soal alis di media sosial pun kerap berseliweran memancing gelak tawa. Oleh karena itu, selain lipstik dan bedak, pensil alis adalah material wajib yang senantiasa dibawa dalam tas tangan perempuan.
”Banyak, kan, kita kalau harus keluar rumah tiba-tiba, enggak sempat mandi, tapi tetep wajib bikin alis dulu?” ujar Anggie.
Keahlian Anggie itulah yang kemudian didapuk Lakme, brand riasan (make up) asal India, untuk menciptakan pensil alis yang sesuai dengan kebutuhan perempuan.
Salah satu yang krusial dari pensil alis adalah mampu menghasilkan alis tanpa menjadi ngeblok, istilah dalam tata rias yang berarti alis terlihat terlalu tebal, menor, dan palsu. Penggemar riasan biasanya akan menyebutnya alis Sin- chan, tokoh dalam kartun Crayon Shin-chan.
Dalam peluncuran pensil alis marble dari Lakme x Anggie Rassly di Senayan City, Jakarta, beberapa waktu lalu, Anggie memperagakan cara melukis alis dengan alami. Tak hanya sulam alis, dalam melukis alis dengan pensil pun ternyata ada ilmunya tersendiri.
Ada rasio tertentu yang memperhitungkan baik tampak depan maupun tampak samping dari alis sebagai acuan nilai estetik. Mulai dari zona awal alis, zona puncak alis, hingga zona akhir alis, masing-masing ada perhitungannya. Dengan begitu, setiap wajah jadi punya proporsi alis yang tepat.
Mengapa alis begitu penting dalam riasan? Menurut Anggie, elemen alis adalah pembingkai wajah utama yang mampu memengaruhi secara signifikan karakter yang terpancar dari diri seseorang.
”Salah bikin alis bisa bikin orang terlihat jutek, judes. Alis yang tidak terdefinisi dengan baik juga bisa membuat karakter seseorang jadi kurang terpancar,” imbuh Anggie. (SF)