All New Camry Gairahkan Pasar Sedan di Indonesia
JAKARTA, KOMPAS — Toyota mengawali tahun 2019 dengan menghadirkan All New Toyota Camry. Seperti generasi sebelumnya, Camry generasi kedelapan yang menggunakan platform Toyota New Global Architecture (TNGA) ini hadir dengan dua pilihan dapur pacu, yaitu mesin bensin 4 silinder dan mesin hybrid.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto dalam peluncuran All New Toyota Camry di Jakarta, Selasa (8/1/2019), menegaskan, ”Optimisme menghadirkan All New Camry ini karena pasar sedan akan terus ada di Indonesia walaupun kuantitasnya kecil,” kata Henry.
Henry menjelaskan, segmen konsumen Camry mencakup para pebisnis yang sudah dikategorikan mencapai keberhasilan, eksekutif top manajemen perusahaan, serta para profesional, seperti dokter dan pengacara.
Bagi kalangan profesional, kata Henry, kebutuhan mobil lebih pada model yang bisa merepresentasikan dirinya. Pebisnis juga memilih Camry karena menghendaki mobil yang memiliki teknologi tinggi, stylish, dan sporty.
Karena itulah, Toyota juga menghadirkan model hybrid sebagai edukasi bagi masyarakat. Porsi permintaan hybrid diperkirakan akan bertambah seiring dengan kesadaran masyarakat akan kendaraan yang hemat bahan bakar sekaligus ramah lingkungan.
”Segmen kelasnya memang mampu membeli hybrid, tetapi juga menginginkan sebuah perbedaan. Tinggal bagaimana edukasi teknologi hybrid kepada market,” ujar Henry kepada wartawan seusai acara peluncuran.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT TAM Yoshihiro Nakata mengatakan, All New Camry generasi kedelapan ini merupakan kendaraan outclass elegance untuk memberikan pengalaman berkendara lebih menyenangkan, mewah, dan sporty bagi pelanggan sekaligus untuk mendorong pasar sedan lebih menarik.
Toyota Camry di pasar global diluncurkan pertama kali pada tahun 1982. Angka penjualan sedan kelas menengah ini sudah melebihi 18 juta unit di 100 negara. Camry baru masuk ke Indonesia pada 1999 dan berhasil menjadi pemimpin pasar di kelasnya sampai saat ini. Tahun 2012, TAM menghadirkan Camry Hybrid dan juga tercatat sebagai mobil hybrid terlaris di pasar otomotif nasional.
Menurut Direktur Marketing TAM Anton Jimmi Suwandy, platform TNGA membuat penampilan All New Camry lebih kokoh dan stabil, mengekspresikan diri sebagai ”King of Sedan”. Camry baru ini merupakan mobil dengan platform TNGA kedua yang dipasarkan Toyota di Indonesia setelah Toyota C-HR.
”TNGA adalah platform yang dikembangkan Toyota untuk kendaraan global. Artinya, produk yang dihasilkan bisa mencapai optimalitas keseimbangan dalam kelincahan atau agility, stabilitas, dan visibilitas,” kata Anton.
Dengan platform ini, kata Anton, All New Camry terkesan lebih kokoh dengan dimensi lebih besar, pusat gravitasi lebih rendah, dan kuda-kuda konstruksi menjadi lebih lebar dibandingkan pendahulunya. Untuk model hybrid, penempatan bateri sebagai penyimpan tenaga listrik pun sudah lebih baik dibandingkan generasi pendahulunya sehingga ruang bagasi terlihat lebih lega.
Secara dimensi, All New Camry terbaru memiliki panjang 4.885 milimeter atau lebih panjang 35 mm dibandingkan pendahulunya. Sementara tinggi 1.445 mm atau lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang memiliki tinggi 1.470 mm. Jarak antarsumbu roda atau wheelbase 2.825 mm atau lebih panjang 50 mm dibandingkan pendahulunya.
All New Camry varian G dan V menggunakan mesin 2AR-FE dengan 4 silinder dan kapasitas mesin 2.494 cc. Tenaga maksimum mencapai 183 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi puncak 234 Nm pada 4.100 rpm.
Sementara varian hybrid menggunakan mesin A25A-FXS dengan kapasitas 2.487 cc dengan tenaga maksimum 178 PS pada putaran mesin 5.700 rpm dan torsi maksimum 220 Nm pada rentang 3.600-5.200 rpm. Untuk motor listriknya, varian hybrid menggunakan elektrik motor dengan tenaga 202 Nm.
”Terus terang, kami tidak memberikan target tertentu untuk penjualan Camry ini. Sebab, kami hanya ingin memastikan dapat memenuhi kebutuhan segmen sedan ini,” ujar Henry.
Kehati-hatian
Henry mengatakan, rasa optimisme terhadap pasar otomotif tetap disikapi dengan kehati-hatian. Toyota tetap melihat secara hati-hati pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan harga komoditas yang tidak diketahui secara persis ke depannya. Selain itu, tingkat suku bunga juga bisa memengaruhi industri otomotif cukup besar di Tanah Air.
”Melihat perkembangan-perkembangan ini, pasar otomotif tahun 2019 akan tetap tumbuh. Pertumbuhannya memang dirasa tidak signifikan, kisaran 5 persen. Tahun 2018 saja tumbuh lebih dari 6 persen,” kata Henry.
Situasi politik tahun ini diharapkan tidak memengaruhi pasar otomotif. Historis pemilu sebelumnya saja bisa menunjukkan situasi yang baik. Toyota optimistis karena pembangunan infrastruktur tumbuh lebih baik. Diharapkan, kata Henry, tahun 2020 bisa dilalui lebih baik lagi.
Pangsa pasar otomotif tahun 2018 yang diraih Toyota telah menunjukkan sekitar 31 persen. Walaupun muncul berbagai model yang dihadirkan kompetitor, Toyota menginginkan untuk bisa mempertahankan pangsa pasar ini. Terlebih, Toyota sendiri juga akan meramaikan pasar otomotif dengan berbagai produk-produk inovatifnya.
Tahun 2018, penjualan Toyota bersama Lexus secara wholesale mencapai 353.471 unit. Dibandingkan 2017, angka penjualan ini mengalami penurunan hampir 5 persen. Penurunan ini dinilai akibat bermunculannya pemain-pemain otomotif baru yang memberikan lebih banyak opsi kepada konsumen.
”Ternyata, yang banyak berkembang bukan model MPV, melainkan SUV. Toyota bersyukur karena Toyota Rush mampu menunjukkan kenaikan signifikan. Rush menjadi model pilihan konsumen,” kata Henry.
Sekali lagi, Toyota juga bersyukur karena Avanza di tengah persaingan pasar model MPV masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Indikatornya, permintaan Avanza terjadi peningkatan pada semester kedua dibandingkan semester pertama tahun 2018.
Penurunan yang terkoreksi paling besar adalah segmen sedan dan MPV. Secara volume, penurunan terjadi pada Toyota Avanza dan Toyota Sienta. ”Kami bersyukur, masyarakat Indonesia masih memilih Avanza sebagai pilihan utamanya. Penjualan secara wholesale Avanza sementara mencapai 82.167 unit atau turun dibandingkan tahun 2017 yang mencapai sekitar 116.000 unit,” kata Henry.
Untuk mendongkrak kembali penjualan Avanza, Henry dengan sangat hati-hati meminta untuk menunggu tanggal mainnya saja kemunculan Avanza terbaru.