Pisah dari Indomobil Group, Renault Berjanji Akan Lebih Agresif
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah lebih dari 17 tahun bernaung di bawah kelompok usaha Indomobil Group, pabrikan asal Perancis, Renault, akhirnya memutuskan memilih agen pemegang merek baru untuk memasarkan mobil-mobilnya di Indonesia. Renault pun berjanji akan menerapkan strategi yang lebih agresif.
Agen pemegang merek (APM) baru Renault tersebut adalah PT Maxindo Renault Indonesia (MRI), yang merupakan bagian dari kelompok usaha Nusantara Maxindo Group (NMG). Selama ini, Maxindo lebih dikenal sebagai pemegang dealer untuk merek-merek, antara lain, MINI, sepeda motor premium BMW Motorrad, dan Mazda.
Pengumuman pergantian APM tersebut dilakukan di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2019), dan disampaikan langsung oleh Guillaume Sicard, Vice President Sales and Marketing Renault Asia Pacific, dan Andrew Limbert, CEO PT MRI.
”Per 24 Februari 2019, Renault mulai efektif diambil alih Maxindo. Ini adalah suatu kehormatan dan kesempatan yang sangat kami hargai sedalam-dalamnya,” kata Andrew.
Menurut dia, ada banyak hal yang membuat Maxindo sangat yakin dan bersemangat dalam mengembangkan Renault di Indonesia. Salah satunya adalah berbagai kesuksesan yang diraih Renault di dunia.
”Renault adalah bagian dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi yang pada 2017 mencatat penjualan global sebanyak 10,6 juta unit, yang membuat aliansi ini menjadi aliansi terbesar di industri otomotif. Renault juga tercatat sebagai nomor 1 di Perancis dalam penjualan mobil penumpang, dan nomor 1 di Eropa di segmen mobil niaga ringan (light commercial vehicle),” kata Andrew.
Davy J Tuilan, Chief Operating Officer (COO) PT MRI, menambahkan, kata kunci yang menjadi dasar pengembangan merek Renault di Indonesia di bawah Maxindo adalah agresif. ”Kuncinya adalah aggressive mindset. Ada tiga hal yang akan kita lakukan secara agresif di Indonesia, yakni produk, network coverage, dan consumer journey,” katanya.
Dalam soal produk, misalnya, saat ini Renault baru bermain dalam tiga segmen di pasar mobil di Indonesia. Dalam beberapa tahun ke depan, lanjut Davy, portofilo produk Renault akan dikembangkan untuk ikut bermain dalam 7 segmen.
Berdasarkan data di laman resmi Renault saat ini, yang masih dikelola PT Auto Euro Indonesia dari kelompok Indomobil Group, portofolio produk Renault di Indonesia meliputi dua model SUV, yakni Renault Koleos dan Renault Duster; ditambah satu model city car, Renault Kwid; dan satu model hatchback Renault Clio RS.
Davy mengatakan, dalam waktu dekat, produk pertama Renault yang akan dimasukkan PT MRI adalah sebuah MPV berkapasitas tujuh tempat duduk dengan harga ”sangat terjangkau”. Meski demikian, Davy tak berkomentar saat ditanyakan apakah MPV yang dimaksud adalah Renault Lodgy.
Dari sisi network coverage, PT MRI berencana membuka sedikitnya 18 outlet yang akan mencakup 90 persen target pasarnya di Indonesia pada tahun 2021. Pada saat peresmian pada 24 Februari 2019 nanti, akan langsung dibuka tiga outlet serentak di area Jabodetabek.
”Fokus awalnya akan di empat pulau besar, yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Tetapi, kami berharap akan bisa deliver lebih banyak lagi,” kata Davy.
Sementara dari sisi consumer journey, Renault akan memudahkan setiap keinginan dan kebutuhan konsumen dengan mengoptimalkan penggunaan aplikasi digital. Mulai dari pemesanan uji kendara ke dealer, pembayaran uang muka kredit, hingga layanan penjualan kembali mobil-mobil Renault, akan bisa dilakukan melalui aplikasi.
Seperti apa kiprah mobil Perancis ini di Tanah Air di bawah manajemen Maxindo? Kita tunggu saja tanggal mainnya!