BANDUNG, KOMPAS – Kompetisi antarpembuat minuman kopi atau lebih dikenal dengan istilah barista di Indonesia bagian timur akan digelar pada 25-27 Januari 2019 di Goedang Popsa, Makassar. Para barista terbaik dari wilayah timur akan bersaing dengan barista-barista terbaik dari Indonesia bagian barat dalam final Indonesia Coffee Event (ICE) 2019, yang akan digelar pada 22-24 Februari di Kuningan City, Jakarta.
“Kompetisi antarbarista merupakan salah satu acara yang paling ramai di ajang ICE 2019. Dari kompetisi ini akan lahir barista-barista terbaik Tanah Air yang akan membuat kopi Indonesia semakin digemari masyarakat di dalam dan di luar negeri,” kata Yudistira Bawono, Ketua Panitia ICE 2019, Rabu (23/1/2019) di Jakarta.
Menurut Yudistira, tahap eliminasi wilayah barat sudah digelar dua kali pada 11-13 Januari di Coffee Lab dan 14-16 Januari di Noah’s Barn, keduanya di Bandung.
Tahap Eliminasi Wilayah Barat ini menobatkan Yessylia Violin di peringkat pertama kategori Indonesia Brewers Cup dan Indonesia Cup Taster Championship. Peringkat pertama kategori Indonesia Latte Art Competition direbut Robby Firlian. Sedangkan Monika DJ Zendrato menjadi juara satu kategori Indonesia Brewers Cup.
Yudistira mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, ICE 2019 digelar di dua regional, Barat (Bandung) dan Timur (Makassar) untuk memberi kesempatan luas bagi seluruh barista di tanah air.
“Kompetisi kali ini berlangsung seru karena para pesertanya luar biasa. Daya tarik lain diperlihatkan oleh para \'srikandi kopi\' seperti Yessylia Violin dan Monika DJ Zendrato yang sangat mendominasi persaingan kali ini. Bagi yang ingin mendaftarkan diri untuk tahap eliminasi wilayah timur dapat mendaftarkan diri di website kami di www.indonesiacoffeeevents.com,” kata Yudistira.
Para juara 1, 2, dan 3 dari tahap eliminasi wilayah barat dan timur akan mendapatkan tempat untuk bertanding di Kompetisi Nasional. Mereka yang meraih gelar juara 1 dari Tahap Eliminasi Wilayah Barat dan Timur akan langsung masuk ke babak semifinal tanpa mengikuti babak kualifikasi di Kompetisi Nasional, sementara 18 (delapan belas) kompetitor lain diambil dari peserta dengan skor tertinggi dari Tahap Eliminasi Wilayah Barat dan Timur.
Di babak final, mereka yang meraih juara 1 Indonesia Brewers akan dikirim ke World Barista Championship dan World Brewer Championship di Boston (11-14 April). Juara 1 Indonesia Latte Art dan Indonesia Cup Taster dikirim ke World Latte Art Championship dan World Cup Tester Championship di Berlin (8-10 Juni). Ajang ICE 2019 kali ini didukung oleh PT Santos Jaya Abadi, anak perusahaan dari Kapal Api Global.
Menurut Yudistira, ajang ini juga menjadi ajang bertemunya para pemangku kepentingan di bidang kopi. “Petani dapat berkomunikasi langsung dengan barista, roaster dapat bertukar pikiran dengan penikmat kopi, dan sesama penikmat kopi dapat berinteraksi di sebuah kedai. Semua ini membuka kemungkinan untuk sebuah kolaborasi baru dengan semangat membuat dunia kopi spesial lebih inklusif,” kata Yudistira.
Kopi adalah minuman favorit banyak orang di Indonesia. Sebuah studi market intelligence yang dirilis oleh agensi Mintel pada 31 Mei 2018 menyimpulkan, Indonesia berada di peringkat keempat pasar ritel kopi terbesar di dunia. Amerika Serikat berada di peringkat pertama dengan 607.000 metrik ton, diikuti oleh Brazil (425.000 ton), Jerman (424.000 ton), Jepang (304.000 ton) dan Indonesia (268.000 ton).
Riset yang sama juga memperkirakan angka pertumbuhan rata-rata pasar ritel kopi di Indonesia akan meningkat sekitar 11,4 persen, antara 2017 sampai 2021. Dengan demikian, Indonesia menjadi negara yang pertumbuhan pasar ritel kopinya tertinggi di dunia. Indikator yang paling terlihat adalah menjamurnya kedai-kedai kopi yang menyajikan kopi-kopi khusus di berbagai pelosok Tanah Air dan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan barista-barista berbakat.