Sehat tidak berarti bugar. Banyak orang merasa badannya sehat namun ternyata mereka masih harus bergelut dengan persoalan kebugaran. Kesadaran itu yang akan digugah melalui kegiatan Goifex 2019.
Goifex merupakan pameran kebugaran, olahraga, musik, dan gaya hidup yang dikemas untuk berbagai kalangan usia. Acara yang akan diadakan 22-24 Februari di Jakarta Convention Center Senayan Jakarta ini menggandeng lebih dari 130 merek industri olahraga dan kebugaran. Tidak hanya peralatan olahraga, pameran juga diikuti produk fashion, makanan sehat, gawai, jasa, dan pendidikan.
Di depan media, Selasa (19/02/2019), Dina Carol, CEO dan founder Goifex, mengatakan, kegiatan tersebut digagas tidak hanya untuk para penggemar olahraga, melainkan masyarakat yang ingin memulai hidup sehat. Tahun ini Dina menggabungkan pameran kebugaran dan kesehatan tersebut dengan musik.
"Tujuannya supaya mereka yang belum menyukai atau tertarik olahraga mau datang ke acara ini untuk bersenang-senang. Siapa tahu dari melihat orang lain bersemangat untuk olahraga, mereka jadi termotivasi," kata Dina.
Goifex menggandeng berbagai komunitas olahraga masyarakat. Berbagai program pun disajikan mulai dari diskusi kesehatan, zumba, yoga, berbagai macam beladiri, fitness battle, dan kompetisi lainnya. Sementara itu, deretan pesohor turut dihadirkan antara lain Kahitna, Bams, Govinda, Funs on Weekend, dan lain-lain.
Ade Rai, atlet binaragawan yang turut mendukung Goifex mengatakan, kesadaran untuk hidup sehat di Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain. "Orang mencari sehat ketika dia sudah sakit. Dan itu harganya sangat mahal. Jika kita sudah menjalani gaya hidup bugar maka kesehatan tidak semahal biaya rumah sakit," kata Ade.
Menurut Ade, orang cenderung enggan berolahraga karena merasa sudah sehat. Namun, ketika dicek ternyata mereka tidak memiliki kebugaran. Tanda-tandanya mudah dikenali yaitu gampang lelah atau tidak memiliki daya tahan tinggi untuk aktif berkegiatan.
Goifex didukung produk lokal seperti Specs, Gold\'s Gym, Tokopedia, Badan Ekonomi Kreatif, dan lain-lain. Francis Wanandi, founder Gold\'s Gym Indonesia mengatakan, pusat kebugaran (fitness center) di Indonesia memang sudah mulai menggeliat baik di kota besar maupun kota-kota menengah di Indonesia. Hanya saja penetrasi masyarakat di pusat kebugaran hanya sekitar satu persen dari jumlah penduduk. "Kita kalah dengan Malaysia yang sudah mencapai empat persen," kata Francis.
Minimnya kesadaran masyarakat akan kesehatan ini membuat pemerintah harus menanggung biaya tinggi di bidang kesehatan. "Program pencegahan penyakit seharusnya lebih menitik beratkan pada olahraga masyarakat seperti di Cina," ungkap Francis.
Hal senada diungkapkan Ade Rai. Menurut Ade, karena banyak orang sakit, pemerintah lalu mengajak masyarakat beramai-ramai menanggung biaya pengobatan yaitu melalui BPJS.
Namun setelah ada program itu, sebagian orang menjadi tidak lagi terfokus pada pencegahan. "Mereka tidak takut sakit. Alasannya karena sudah ada BPJS. Pemikiran ini yang harus dirombak melalui edukasi," tutur Rai.
Goifex juga akan mengajak pengunjung untuk mengikuti senam SKJ 88 atau Senam Kesehatan Jasmani. Pada masa pemerintahan orde baru, pemerintah mewajibkan setiap instansi swasta maupun pemerintah serta lembaga pendidikan untuk melaksanakan senam SKJ setiap hari Jumat sebelum mulai bekerja atau belajar. Tahun ini Goifex menargetkan 20.000 pengunjung.