Orchard Road dulu dikenal sebagai surga belanja barang-barang bermerek. Seiring waktu, merek-merek dunia juga membuka butik di sejumlah negara berkembang. Tak perlu lagi jauh-jauh ke Orchard untuk belanja. Singapura pun mengantisipasinya dengan mengangkat produk lokal.
Di tengah globalisasi yang memberi nuansa keseragaman, produk lokal kini dilirik. Produk ini menawarkan keunikan yang bisa jadi tidak dimiliki negara lain. Biasanya karena mengandung elemen seni budaya dan gaya hidup lokal. Jika digarap dengan benar, akan jadi nilai lebih produk. Tentu saja dengan standar dan cita rasa kemasan yang baik.
”Turis sekarang mencari otentisitas, baik itu yang mereka makan, kunjungi, atau beli. Mereka ingin membawa sesuatu yang unik dari tempat yang mereka kunjungi,” kata Direktur Retail and Dining Singapore Tourism Board Ranita Sundra.
Maka, dibangunlah Design Orchard, gedung 2,5 lantai yang terletak di jantung kawasan Orchard, tepatnya di persimpangan Jalan Orchard dan Jalan Cairnhill. Dengan harapan, dapat menjadi etalase sempurna untuk memamerkan produk- produk dan bakat lokal.
Setiap lantai dikelola sendiri-sendiri, baik oleh swasta maupun pemerintah. Salah satunya JTC, badan pemerintah yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pembangunan infrastruktur industri di Singapura.
Gedung yang beroperasi resmi pada 25 Januari lalu ini lantai satunya digunakan sebagai ruang pajang. Ada 61 produk yang terpilih mengisi ruangan yang didesain modern dan terbuka ini. Barang ditata berdasarkan kluster kategori, seperti pakaian, aksesori, tas, parfum, kecantikan dan kebugaran, suvenir, oleh-oleh makanan, serta perlengkapan rumah.
Salah satunya merupakan produk CSR, yakni The Animal Project. Sang pendiri, Roland Tay, sengaja mengambil karya desain para penyandang autisme, lalu diaplikasikan pada berbagai produk, seperti mug, tas, tempat minum, dan mangkok. Ada 300 jenis produk yang pernah diproduksinya. Ia bekerja sama dengan lima artis penyandang autisme yang desainnya bertema binatang. Mereka mendapatkan royalti atas hasil penjualan produk itu.
Para produsen mengaku tidak perlu membayar sewa selangit, seperti jika mereka harus menyewa ruang di gedung pusat perbelanjaan lainnya di Orchard. Cukup biaya operasional. ”Kalau harus menyewa, tarifnya bisa mencapai 28.000 dollar Singapura per bulan,” ujar Joanna Wee dengan produknya, Blithe and Merry, berupa aksesori dari bahan kulit asli.
Lantai satu didesain tak ubahnya department store biasa dengan produk-produk ditata dalam rak atau etalase bernuansa modern. Untuk memudahkan pembeli, pengalaman berbelanja di sini juga dilengkapi cermin interaktif. Cukup memindai barang di depan cermin, akan diketahui informasi rinci produk itu, seperti harga, ukuran, warna, dan produk sejenis.
Desain bangunan ini memadukan elemen kayu, beton, dan kaca. Faktor lokasi Orchard dimaksimalkan dengan membuat bagian dalam ruang terhubung dengan jalanan tersohor itu melalui pemakaian kaca-kaca pada dindingnya. Bentuk-bentuk organik yang membuat suasana lebih luwes diaplikasikan melalui material kayu pada bagian langit-langit ruangan.
Mengglobalkan produk
Adanya produk lokal yang unik diharapkan memberi nilai tambah dan keragaman bagi Orchard, salah satu destinasi utama turis. Negara kota ini ingin kelak produk-produk lokalnya bisa mengglobal. Memamerkannya di Orchard dipandang sebagai pilihan tepat. Produk-produk ini dapat langsung diuji coba dengan selera internasional para turis yang datang.
Tidak heran jika lantai dua didedikasikan sebagai tempat inkubasi dengan mentor para ahli dan profesional untuk meningkatkan kapasitas bakat-bakat lokal. Bagian gedung ini baru akan dioperasikan pada Maret mendatang.
Bagian ini akan berupa coworking space, selain ada studio kerja privat, studio fotografi, dan kesempatan berjejaring dengan sesama desainer. Program di lantai ini juga secara khusus menargetkan desainer dan pelaku bisnis mode yang sedang tumbuh dengan fasilitas ”perpustakaan” bahan tekstil dan peralatan jahit profesional.
Ibarat kepompong, area ini menyiapkan metamorfosis produk lokal jadi produk berkualitas global. Gambarannya kelak, selain merek-merek asing internasional yang memang sudah mapan, ada pula merek-merek lokal yang tumbuh mengglobal.
Untuk memberi pengalaman lebih pada pengunjung, lantai paling atas dijadikan ruang terbuka yang dilengkapi dengan amfiteater. Direncanakan di area ini akan diselenggarakan acara-acara yang menambah daya tarik kunjungan dan produk-produk yang ditawarkan. Misalnya, peragaan busana.
Di tengah belantara beton, area ini menarik karena dihiasi dengan pepohonan asli yang menyeimbangkan tampilan keras beton dengan kelembutan tanaman hijau.
Amfiteater dibuat menghadap Jalan Orchard sehingga panggung akan memanfaatkan latar belakang jalan ini. Area terbuka ini menempati separuh lebih luasan rooftop. Sebagian lagi dibangun menjadi ruang yang bangunannya dikelilingi tanaman merambat hingga ke bagian atap.
Design Orchard ini merupakan inisiatif di bawah Peta Transformasi Industri Ritel Singapura yang diluncurkan akhir 2016.