JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menargetkan kunjungan 4 juta wisatawan pada tahun ini. Untuk mencapainya, promosi dan kerja sama dengan pihak swasta dilakukan.
Target kunjungan wisatawan ke Purwakarta itu naik dari target-target sebelumnya. Pada 2018, targetnya adalah 2 juta wisatawan, sedangkan target pada 2017 adalah 900.000 wisatawan.
Menurut Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta Heri Anwar, semua target dapat dicapai. Pada 2018, ada 2,5 juta wisatawan ke Purwakarta, sedangkan pada 2017 ada 1,1 juta wisatawan.
”Purwakarta kini memiliki 68 destinasi wisata. Tahun lalu, kami punya 45 destinasi. Dari semua destinasi, ada enam yang menjadi destinasi andalan,” kata Heri, Rabu (27/2/2019), di sela-sela konferensi pers kick-off peluncuran ponsel Vivo V15 di Jakarta.
Keenam destinasi wisata yang dimaksud adalah Taman Air Mancur Sri Baduga, Skylodge Purwakarta (hotel gantung) di Gunung Parang, wisata edukasi Cikaopark, kolam Taman Batu, bukit pinus Ujung Aspal, kolam renang Jaya Tirta Abadi, dan Waduk Jatiluhur.
Dari keenam destinasi tersebut, Taman Air Mancur Sri Baduga adalah yang paling baru. Taman ini diresmikan pada Januari 2017 oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Walaupun tergolong baru, taman ini dinilai prospektif untuk menarik wisatawan. Ada pertunjukan air mancur yang dihelat dua kali setiap Sabtu. Heri mengatakan, rata-rata jumlah pengunjung Taman Air Mancur Sri Baduga setiap hari Sabtu adalah 35.000 orang.
Promosi terhadap taman air ini terus dilakukan, salah satunya melalui media sosial. Selain itu, Pememerintah Kabupaten Purwakarta juga sepakat menjadikan Taman Air Mancur Sri Baduga sebagai lokasi peluncuran ponsel Vivo V15 pada 5 Mei 2019.
”Acara ini bisa memberi citra positif ke Jawa Barat, khususnya Purwakarta. Saya harap acara ini juga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dan bisa memberi kontribusi ke pemda, ataupun ke pemerintah pusat,” kata Heri.
General Manager for Brand and Activation PT Vivo Mobile Indonesia Edy Kusuma mengatakan, Vivo ingin mendukung pemerintah dalam hal pariwisata. Sebab, pariwisata menjadi salah satu roda ekonomi yang diandalkan.
Menurut data World Travel and Tourism Council (WTTC), total kontribusi pariwisata Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) adalah 5,8 persen. Sementara itu, menurut data Travel and Tourism Competitiveness Index 2017 oleh Forum Ekonomi Dunia (WEF), peringkat daya saing pariwisata Indonesia naik dari peringkat ke-50 ke peringkat ke-42. Negara yang sedang bertumbuh, seperti Malaysia, Thailand, India, dan China, masing-masing pada peringkat ke-26, ke-34, ke-40, dan ke-15 (Kompas, 14/11/2018).
Devisa pariwisata pun ditargetkan tumbuh menjadi 40 miliar dollar AS pada 2024. Pada 2024, kontribusi industri pariwisata terhadap total PDB diharapkan 7 persen dan serapan tenaga kerja 15 juta orang (Kompas, 12/2/2019).
”Selama ini, Jawa Barat identik dengan Bandung dan puncak. Padahal, ada Taman Air Sri Baduga yang menjadi taman air terbesar se-Asia Tenggara. Kita harus bangga sebagai orang Indonesia karena ada banyak tempat wisata yang bagus di sini,” kata Edy. (SEKAR GANDHAWANGI)