Bazar buku tahunan Big Bad Wolf bukan hanya ajang berburu bagi pencinta buku. Para penyedia layanan jasa titip pun turut memeriahkan perburuan, bahkan mereka mampu memborong ratusan buku dalam sekali beli.
Para penyedia layanan ini menerima titipan belanjaan dari orang lain. Jenis belanjaannya bisa bermacam-macam, mulai dari makanan ringan, pakaian, aksesori, hingga buku. Layanan ini lebih populer dengan nama jastip, akronim dari jasa titip.
Layanan ini tergolong musiman. Biasanya, saat seseorang hendak mengunjungi suatu tempat, ia akan membuka layanan jastip di media sosial. Tentu tidak semua seperti ini. Hanya mereka yang siap repot dan sabar berbelanja yang bisa.
Kesempatan membuka layanan jastip ditangkap oleh Marlene (28) dan Kirana Sudharta (29). Mereka dan dua temannya membuat akun Instagram @maka.titipaja. Akun tersebut khusus dijadikan media promosi layanan jastip mereka selama Big Bad Wolf (BBW) berlangsung.
”Ini pertama kalinya kami buka jasa titip. Tetapi, kami hanya buka (layanan ini) untuk teman-teman dekat,” kata Marlene di Tangerang, Jumat (1/3/2019). Kala itu, Marlene tengah berdiri bersama sebuah koper hitam besar dan satu troli yang penuh terisi buku anak-anak.
Marlene mengatakan, koper tersebut digunakan untuk mengangkut buku-buku yang hendak dibeli. Tentu saja hampir semuanya adalah buku titipan. Ada sekitar 30 pelanggan yang Marlene dan kawan-kawannya layani. Hampir semuanya ingin membeli buku anak-anak. Ada pula yang menitip dibelikan buku orang dewasa, tetapi jumlahnya tidak banyak.
”Kami menyasar new parents (orangtua baru) yang suka bingung pilih buku untuk anaknya. Memang terkadang beli buku yang bagus dan tepat buat anak itu sedikit sulit. Saya saja pernah salah beli buku untuk anak tiga tahun. Padahal, usia anak saya baru setahun,” kata Kirana.
Berangkat dari pengalamannya, Kirana sering mengunggah buku-buku anak beserta ulasannya di media sosial. Teman-temannya pun kerap menitip dibelikan buku yang Kirana beli. Dari situlah cikal bakal dibentuknya @maka.titipaja.
Modal yang disiapkan untuk berbelanja buku sekitar Rp 30 juta. Kirana mengatakan, ia sudah membelanjakan sekitar Rp 15 juta kemarin. Ia memprediksi, total belanjaannya hari ini mencapai Rp 5 juta.
”Biasanya kami minta pelanggan mentransfer sebagian dari harga buku yang mereka titipkan pada kami. Keuntungan yang kami ambil berkisar Rp 5.000-Rp 20.000 per buku atau sekitar 10 persen,” kata Kirana.
BBW digelar di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai, Tangerang. Bazar tersebut digelar pada 1-11 Maret 2019 selama 24 jam per hari. Ada sekitar 5,5 juta buku yang disediakan untuk BBW 2019. Tahun ini ditargetkan ada 1 juta pengunjung.
Usaha sampingan
Kirana dan Marlene bukan satu-satunya orang yang membawa koper besar. Ada puluhan lainnya yang membawa koper segede gaban. Anti (34), salah satunya. Layanan jasa titip juga menjadi usaha sampingan baginya.
Anti tampak sibuk mendorong koper besar merah muda dan troli penuh buku. Ia juga sibuk memotret sejumlah buku anak, lalu mengetik sesuatu di ponselnya. Jika diamati, kegiatan Anti lebih kurang dilakukan oleh penyedia layanan jastip lainnya.
”Kemarin saya sudah ke BBW untuk membeli buku-buku titipan. Habis Rp 7 juta-Rp 8 juta kemarin. Belanjaan hari ini belum dicek ulang jumlah dan harga bukunya,” kata Anti.
Menjadi penyedia layanan jastip dianggap sebagai pengisi kesibukan. Sebelumnya, ibu rumah tangga ini sudah pernah menyediakan layanan serupa. BBW adalah layanan jastip ketiga yang ia lakoni.
Hal serupa dilakukan Angeline (34). Ia menganggap layanan jastip sebagai pengisi kesibukannya. Ia menikmati perannya sebagai penyedia layanan jastip buku. Sebab, ia pun seorang penggemar buku dan kerap mengunjungi BBW setiap tahun.
”Dulu, saya yang suka nitip buku. Sekarang, saya mau coba yang membelikan titipan orang-orang. Memang melelahkan, tetapi karena dasarnya saya suka buku, jadi dibawa senang saja,” katanya.
Jadi, jika Anda pencinta buku, tetapi tak sempat untuk datang ke Big Bad Wolf, coba cari keberadaan para penyedia layanan jasa titip itu di media sosial. Mereka mungkin bisa mengatasi kekecewaan Anda tidak bisa ikut berburu buku di salah satu bazar buku terbesar ini. (SEKAR GANDHAWANGI)