PURWAKARTA, KOMPAS — Produsen ponsel pintar asal China, Vivo, akan meningkatkan tempat penjualan produk resminya menjadi experience store 3.0. Upaya ini dilakukan untuk memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda kepada pelanggan dengan gerai berdesain baru.
Hal ini diungkapkan oleh Chief Executive Office (CEO) PT Vivo Indonesia Allan Feng, Selasa (5/3/2019) malam, seusai peluncuran produk ponsel Vivo V15 di Taman Wisata Air Mancur Sri Baduga, Purwakarta, Jawa Barat. Turut hadir dalam acara tersebut adalah General Manager for Brand Activation Vivo Indonesia Edy Kusuma dan Senior Product Manager Vivo Indonesia Yoga Samiaji.
Menurut Allan, saat ini Vivo memiliki sekitar 300 toko penjualan resmi untuk produknya (official store). Tahun ini, pihaknya berencana memperbaiki kualitas tempat penjualan dengan menggunakan konsep yang mereka sebut experience store 3.0.
Yoga menjelaskan, peningkatan kualitas toko didasari oleh tuntutan pelanggan yang semakin tinggi. Toko tidak hanya dijadikan tempat untuk menanyakan spesifikasi sebuah produk. Konsumen menginginkan pengalaman lain, seperti pratinjau (preview) produk dan melihat aksesori penunjang ponsel pintarnya.
Selain itu, setiap pelanggan memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda. Mereka akan mencoba mencari justifikasi yang tepat untuk memastikan sebuah produk cocok dengan dirinya. Konsep experience store 3.0 dinilai dapat mengakomodasi keperluan konsumen.
Yoga melanjutkan, pihaknya belum menentukan jumlah toko yang akan direvitalisasi dengan konsep baru ini. Saat ini, mereka tengah menganalisis tingkat keramaian (traffic) dari setiap tempat untuk menentukan apakah konsep experience store 3.0 cocok diterapkan pada gerai tersebut.
”Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi kami. Hal lain yang akan kami lakukan adalah meningkatkan kapasitas produksi di sini yang akan membuka ribuan lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja Indonesia,” kata Allan.
Kamera tersembunyi
Pada saat yang sama, Vivo secara resmi merilis ponsel pintar terbarunya, Vivo V15. Fitur unggulan yang ditawarkan varian ini adalah kamera depan 32 megapiksel yang tersembunyi di bagian kanan atas bodi ponsel. Ketika kamera depan diaktifkan, kamera akan muncul ke permukaan atau pop-up dalam waktu 0,46 detik.
Yoga mengatakan, kamera depan tersebut bisa naik turun sebanyak 50.000 kali. Menurut perkiraan, kamera tersebut dapat digunakan selama lima tahun.
”Inovasi ini (pop-up camera) merupakan yang pertama di dunia. Kamera depan ini dapat menahan beban hingga 15 kilogram. Kamera depan Vivo V15 membuat gambar yang dihasilkan lebih detail dan jernih daripada varian Vivo sebelumnya,” katanya.
Kualitas kamera belakang Vivo V15 tidak kalah baik dibandingkan dengan kamera depannya. Varian ini mengusung tiga jenis lensa pada kamera belakangnya. Yang pertama ialah kamera berkekuatan 12 megapiksel dengan bukaan lensa (apperture) f/1.78.
Sementara jenis kedua adalah kamera jenis super wide angle 8 megapiksel yang memungkinkan pengguna menangkap obyek sebanyak mungkin dalam satu gambar. Kamera ketiga berkekuatan 5 megapiksel yang dapat menghasilkan gambar dengan efek bokeh.
Seluruh kamera ini dilengkapi oleh fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) body shaping. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengedit seluruh atau sebagian tubuh mereka dalam sebuah foto sesuai dengan keinginan.
Vivo V15 memiliki layar sebesar 6,53 inci dengan perbandingan panjang dan lebar pada layar (aspect ratio) 19,5:9 serta tanpa bingkai layar bagian depan (bezel). Varian ini ditenagai oleh chip octa-core Mediatek Helio P70.
Prosesor tersebut dipadukan dengan RAM sebesar 6 gigabit dan memori eksternal sebanyak 64 gigabit yang dapat ditambah hingga 256 gigabit. Jenis ini juga dilengkapi baterai berkekuatan 4,000 mAh. (LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA)